gone

523 92 1
                                    

Kuliah hari ini udah kelar dari sejam yang lalu, tapi Nayeon dkk. masih betah dalam kelas. Tepatnya sih lagi ngerjain tugas bareng yang mesti dikumpul besok pagi. Lebih tepatnya lagi, cuma Jiyoung, Kei dan Joshua yang sibuk berkutat dengan soal dari Bu Sohyun. Sisanya ngerjain seadanya sambil nunggu tiga orang terpintar di kelas itu selesai, ada juga yang cuma pengen nyalin doang, Jimin dan Ong misalnya.

Sementara ngerjain tugas, ponsel Jiyoung bunyi, biar gak ganggu anak-anak, gadis itu milih untuk angkat teleponnya di luar kelas. Gak lama terdengar suara teriakan dari arah luar. Anak-anak jadi kaget dong. Eunbi yang emang duduk dekat pintu langsung nyusul keluar dan nemuin Jiyoung lagi jongkok sambil nangis.

"Jiyoung kenapa?" tanya Eunbi panik sambil ikut jongkok di samping Jiyoung.

"Aku baru dapat kabar Bapak meninggal, Bi." Anak-anak dengar jawaban Jiyoung pada kaget dan ikutan sedih. Anak cewek langsung mendekat lalu meluk gadis berambut pendek itu, sambil bisikin sederet kalimat agar Jiyoung kuat menghadapi cobaan ini.

Cukup lama mereka dalam posisi itu, sampai Jiyoung lepasin pelukan teman-temannya, hapus sisa air matanya lalu masuk kembali ke kelas dan lanjutin kerja tugas.

"Jiyoung gak balik? Liat Bapak untuk terakhir kalinya?" tanya Nayeon hati-hati.

Jiyoung yang lagi nulis kembali nangis dengar pertanyaan itu air matanya sampai ngotorin kertas jawaban gadis itu.

"Mau. Mau banget, tapi kalian tau sendirikan kondisi aku gimana?"

Iya mereka tau. Jiyoung rantau yang berasal dari keluarga kurang mampu yang dengan kepintarannya mendapatkan beasiswa full hingga lulus nanti. Untuk biaya hidup, Jiyoung kerja sambilan di kafe dan ngajar les privat buat anak SD.

Anak-anak pun nyaranin Jiyoung buat balik ke kosan biar lebih tenang. Begitu Jiyoung balik, anak-anak langsung ngadain rapat kecil.

"Gimana kalau kita patungan buat beliin tiket buat Jiyoung?" Joshua memulai rapat mereka.

"Iya, gua setuju. Dia pasti pengen banget balik tapi gak ada ongkos," jawab Ong yang langsung disetujui sama anak-anak yang lain.

"Gue tadi abis cek tiket, pergi aja dua jutaan itu udah paling murah," ujar Nayeon sambil memperlihatkan ponselnya yang lagi membuka salah satu situs pembelian tiket.

"Sorry, aku cuma ada segini." Kei mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru dari dompetnya. Diikuti oleh anak-anak yang lain yang turut mengeluarkan uang dari dompet masing-masing.

"Gapapa seadanya aja. Saling ngerti aja," ucap Mimi yang membantu mengumpulkan uang tiket untuk Jiyoung.

"Masih kurang nih," ucap Mimi lagi setelah menghitung uang yang terkumpul.

"Udah. Biar gue tambahin. Nay, pesan tiketnya sekarang."

Mendengar perintah Joshua, Nayeon pun segera membayar tiket yang sebelumnya telah ia booking.

"Terus Jiyoung balik ke sini lagi gimana?" tanya Jimin yang tumben-tumbennya pinter.

"Soal itu ntar kita pikirin lagi."

Abis itu mereka pada bagi tugas. Ada yang ke kosan Jiyoung buat bantu gadis itu berkemas. Ada yang ke akademik dan himpunan buat infoin ada orangtua mahasiswa yang meninggal sekaligus buat izin dll.

Jiyoung gak tau harus bilang apa selain makasih ketika teman-temannya ngumpul di kosannya dan nyerahin tiket pulang yang udah diprint.

"Makasih, ya, Nay," ucap Jiyoung pada Nayeon yang nyerahin tiket.

"Ini bukan dari gue doang kok, tapi kita semua."

Jiyoung pun menatap teman-temannya satu per satu. Air matanya kembali bercucuran, tapi kini karena terharu.

"Makasih."

"Udah, sekarang cepat berangkat biar gak ketinggalan pesawat." Nayeon pun mendorong pelan Jiyoung masuk ke mobil Joshua yang akan mengantarnya ke bandara.

Mereka menatap mobil Joshua yang telah melaju pergi dengan perasaan campur aduk. Mereka tak dapat membayangkan bagaimana perasaan Jiyoung saat ini.

Tbc....

Tepat banget aku nulis cerita tentang meninggal gini sama dapat kabar duka Pak BJ. Habibie meninggal. Turut berduka, semoga amal ibadahnya diterima. Akhirnya setelah sekian tahun ditinggal sama Bu Ainun, Eyang bisa kumpul lagi sama beliau 😭

11 September 2019

Problematika ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang