Sepertinya Nayeon lagi ada di titik di mana dia benar-benar ngerasa lagi sendiri. Seabis wisuda teman-temannya langsung mencar kemana-mana dan pada lagi fokus ke masa depan masing-masing. Anak-anak Twice juga gitu dan jadwal ngumpul mereka masih lama.
Mungkin itu sebabnya ide iseng buat ngeinstal salah satu aplikasi kencan di hapenya mulai muncul. Inget ya cuma iseng, lagian Nayeon masih agak trauma dengan pengalaman sebelumnya.
Karena cuma iseng, Nayeon juga balas chat-chat yang masuk seadanya. Sampai Nayeon nemu cowok yang menurut dia agak asyik diajak chatting. Namanya Dowoon, satu line dengan Nayeon. Cowok yang dari awal chat udah ngasih warning kalo dia itu bukan cowok dingin, cuma pemalu. Agak cringe sih baru kenal udah bilang gitu, tapi justru itu yang buat Nayeon tertarik. Gak tau kenapa.
Nayeon kadang ngerasa agak familiar dengan Dowoon ini, tapi gak tau juga kenal di mana.
Sekitar dua bulan intens chatan, Nayeon dengan sok beraninya ajak Dowoon ketemuan. Padahal Dowoon sendiri, selama dua bulan ini gak pernah ajak Nayeon ketemuan, malu katanya. Setelah dibujuk dan diancam gak bakalan chat lagi, Dowoon akhirnya mau ketemu sama Nayeon.
First impression Nayeon ke Dowoon itu cakep plus cute. Gak nyangka aja cowok kek Dowoon harus nyari jodoh di aplikasi jodoh. Padahal tiga puluh menit di kafe, ada sekitar sepuluh cewek yang Nayeon itung ngelirik-ngelirik ke arah Dowoon.
Mungkin karena udah lumayan akrab di chat, Dowoon tidak sekaku dan sepemalu yang dia bilang dulu. "Sekitar sini kalau tidak salah ada, SMP JYP ya?" tanya Dowoon saat keduanya keluar dari kafe tempat mereka ketemuan.
"Iya, gue tamatan sana."
"Oh ya? Saya juga dulu sempat sekolah di sana?"
"Masa sih?" tanya Nayeon agak tidak percaya akan ucapan Dowoon. Karena mereka seumuran, itukan artinya waktu SMP mereka satu sekolah?
"Benar, tapi cuma setahun. Pas kelas delapan, pindah ikut orang tua."
"Emang lo dulu kelas berapa?"
"Lupa, tapi kalau tidak salah saya punya teman kembar. Siapa ya namanya?"
"Kwangmin-Youngmin, bukan?" ujar Nayeon dengan hati-hati. Jangan sampai yang tadi lewat di pikirannya emang benar.
"Ah iya Kwangmin-Youngmin. Kok kamu tau?"
Ingin rasanya Nayeon ambyar seketika, kalau bisa ngilang sekalian. Sekarang Nayeon beneran inget siapa cowok di sampingnya ini. Pantesan nama Dowoon kerasa familier. Ternyata.
"Ih anjir, ini Dowoon, yang waktu itu ngambil first kiss gue?" Sadar apa yang keluar dari mulutnya, Nayeon segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Kenapa keucap sih?" sesalnya dalam hati. Padahal tadi itu niatnya cuma ngomong dalam hati, taunya keucap.
"Eh? First kiss?" tanya Dowoon dengan tampang gak mengerti sama sekali.
"Tuhkan dia aja gak inget," lanjut Nayeon dalam hati.
"Udah lupain. Gue salah ucap," elak Nayeon berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Tunggu. Jangan-jangan kamu itu Naya? Saya ingat pernah tidak sengaja mencium teman saya," ucap Dowoon dengan mengecilkan suaranya di akhir kalimat dan jangan lupakan mukanya yang otomatis memerah.
Liat ekspresi malu Dowoon secara langsung, buat Nayeon lupa sama rasa malu dia sendiri. Sekarang Nayeon malah gemas liat ekspresi Dowoon. Sadar Nay, sadar.
"Iya itu gue."
"Beneran?"
Tbc....
Btw thank for 4k reads dan 1.5k votesnya 💜💜💜
25 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematika ✔
AléatoireHidup tanpa masalah? Mana bisa. ⚠️⚠️⚠️⚠️ Urutan ceritanya random, part ini pas kuliah part berikutnya tiba-tiba pas sma, terus pas kerja terus kuliah lagi dst. Cover by @rozeusz