"Sorry telat, abis meeting soalnya." Nayeon yang baru nyampe langsung narik kursi di depan sahabatnya dari bangku sekolah dasar itu.
"Iya tau deh yang sibuk." Nayeon ketawa aja dengar sindiran Sowon sambil nengok kanan-kiri.
"Cari siapa sih?"
"Laki lo sama Jia mana?"
"Di kantor sama Bapaknya."
"Lah tumben?"
Sedikit info, Sowon ini termasuk istri doyan pamer keluarga bahagianya. Jadi kemana-mana sering ajak suami sama anaknya. Untung aja, suaminya yang punya perusahaan jadi gak masalah kabur-kaburan buat nemenin istri arisan atau kegiatan gak penting lainnya.
"Abisnya, setiap abis ketemu sama lu dia sering muji 'Kak Nayeon makin cantik, ya?' kan kesel." Dengar curhatan Sowon tentang suaminya bikin Nayeon ketawa ngakak bikin Nayeon yang tadinya mumet sama kerjaan jadi agak legaan.
Sedikit info lagi, Woozi-suami Sowon-itu junior Nayeon di kampus dulu dan termasuk salah satu fans Nayeon. Mereka berdua bisa ketemu juga gara-gara Woozi kegap ngikutin Nayeon yang lagi ketemuan sama Sowon.
"Masih cemburuan aja sih lo, udah punya anak juga."
"Kalo sama lo mah wajib. Oh iya, CEO kantor lo mau nikah, ya? Woozi dapat undangan juga."
"Iya, males banget tau gak. Masa pegawai wajib datang terus bawa pasangan?"
"Terus?" Sowon masih gak paham alesan sahabatnya itu ngeluh. Kan Nayeon punya pacar, sisa gandeng pacar sendirikan beres.
"Masalahnya, pas acaranya Dowoon masih di luar kota."
Pantesan.
"Gue masih gak nyangka loh, lo jadian sama Dowoon terus masih awet sampe sekarang."
"Sialan, lo mau gue putus?"
"Gak gitu Neng, gak nyangka aja sepuluh tahun kemudian lo pacaran sama first kiss lo."
"Takdir kali, ya. Kek lo juga," ucap Nayeon yang diangguki sama Sowon. Dulu, jodoh ideal bagi seorang Sowon itu harus tinggi, lebih tua dari dia atau seenggaknya lebih tua dari dia deh dan yang pastinya kaya pokoknya tipe pangeran Disney gitu.
Dapat yang kaya sih iya, tapi dua kriteria utamanya tuh jauh banget. Emang tuh ya, jodoh gak ada yang tau, Sowon sendiri gak nyangka kalau dia bakalan jatuh cinta sama cowok pendek seperi Woozi, brondong pula.
"Eh, gimana kalau lo bareng Woozi aja ke pestanya?"
Agak syok dong Nayeon dengar ucapan Sowon, baru aja tadi ibu satu anak itu bilang masih cemburuan kalau menyangkut Nayeon dan Woozi, terus sekarang dengan gampangnya nyuruh lakinya ke pesta bareng Nayeon?
"Won, sehat kan lo?"
"Sehat kok dan gue serius. Pokoknya lo mesti ke pesta bareng Woozi."
Baru aja Nayeon mau nyelidikin alasan dari keputusan absurd Sowon itu, tapi Sowon lebih dulu berdiri dan ngambil tasnya.
"Gue balik duluan, ya. Woozi barusan chat kalau Jia nangis mulu. Bye, Nayeon sayang."
Abis itu cepet-cepet Sowon keluar dari kafe tempat dia dan Nayeon janjian ketemu.
Tbc....
17 September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematika ✔
AléatoireHidup tanpa masalah? Mana bisa. ⚠️⚠️⚠️⚠️ Urutan ceritanya random, part ini pas kuliah part berikutnya tiba-tiba pas sma, terus pas kerja terus kuliah lagi dst. Cover by @rozeusz