menjelang hari-H

423 78 17
                                    

Mendekati hari H pernikahan mereka, Dowoon sama Nayeon makin sibuk saja. Kalau Nayeon sih sibuk sama persiapan pernikahan mereka. Kalau Dowoon malah sibuk sama kerjaannya. Karena bakalan cuti panjang, Dowoon jadi harus nyelesaiin pekerjaannya lebih cepat, belum lagi dia mesti wakilin kantornya dinas ke Amerika sana pas H-10 sebelum nikahan dan baru balik pas H-3. Hectic banget pokoknya.

"Udah nyampe?" tanya Nayeon begitu video call dari Dowoon tersambung.

"Udah. Ini abis ambil koper."

"Kamu dijemput siapa?"

"Gak ada. Naik taksi ajalah."

"Ih, kok gak bilang. Kan bisa aku jemput. Sekalian lepas kangen, hehe."

"Kangen banget ya? Aku juga, By. Sabar, ya."

"Tiga hari lagi. Huh. Semangat!" ucap Nayeon sambil naikin tangan kanannya yang menurut Dowoon lucu banget.

"Oh iya, By, jas aku udah diambil sama Mas Brian?"

"Udah. Bareng sama aku sama Abang tadi ke butiknya."

"Perlu banget ditemenin?"

"Hush, itu Mas kamu loh, By. Udah bagus Mas Brian mau kamu suruh-suruh. Lagian tadi sekalian coba gaunku, masa kemarin agak sempit. Badanku naik tau gak."

"Masa sih? Menurut aku kamu malah kurusan. Dekil pula, kek bukan calon pengantin."

"Ish. Gitu ya ngatain. Aku sibuk banget tau, ada aja yang buat aku harus turun tangan. Padahal kemarin rencananya hari ini aku mau ke salon."

"Tapi gak sampe lupa istirahat juga. Kalau kamu sakit pas kita nikah kan percuma juga. Kan bisa minta tolong sama WO, Abang Seokjin atau Mas Brian suruh-suruh aja gapapa."

"Iya. Iya, cerewet banget sih calon suami."

"Itu karena aku sayang sama peduli sama kamu, By. Oh iya, aku ada beli cokelat kesukaan kamu nih."

"Ih mau."

"Yaudah. Sebelum ke rumah, aku mampir ke sana dulu."

"Emang boleh? Kan kata Mami kita lagi dipingit. Gak boleh ketemu dulu."

"Besok aja mulai dipingitnya."

"Bisa gitu?"

"Dibisain aja."

"Ish. Sekalian sama es krim boleh gak?"

"Harus banget plus es krim?"

"Iyaaa. Harus. Kalau gak ada es krim, aku gak mau ketemu."

"Iya deh, iya. Apa sih yang enggak buat yang lagi ngidam."

"Heh!"

"Iya. Iya. I love you."

"Ish. Love you too."

***

Mungkin karena benar-benar capek, Nayeon sampe ketiduran tungguin Dowoon datang. Lagi-lagi asyik tidur, pintu kamar Nayeon dibuka dengan tidak santainya, membuat tidur Nayeon menjadi terusik

"Abang! Adek lagi tidur, bisa gak sih gak berisik!" ucap Nayeon tanpa membuka matanya.

"Ini Kakak, Dek. Bukan Abang." Dengar suara kak Taeyeon, Nayeon segera bangun dari tidurnya lalu nyengir ke saudara tertuanya itu, ternyata dia salah nuduh.

"Kenapa, Kak?"

"Anu, Dek." Kak Taeyeon tampak ragu mengucapkan kata yang sudah berada di ujung lidahnya.

"Anu kenapa sih, Kak?"

"Anu, Dowoon—"

"Dowoon udah nyampe, ya?" tanya Nayeon semangat. Nayeon tengah barusaha untuk  berdiri ketika ucapan kak Taeyeon membuatnya jatuh.

"Dowoon kecelakaan."

Tbc....

9 November 2019

Problematika ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang