"Bobby, lo gangguin junior lagi?" ucap Nayeon sambil melayangkan diktat kuliahnya yang lumayan tebal ke kepala Bobby. Tadi Nayeon abis dari toilet terus lihat Bobby dan junior cewek yang tengah menangis.
Mengabaikan protesan yang keluar dari mulut Bobby, Nayeon memilih untuk menyamakan posisinya dengan gadis yang tengah menangis sambil berjongkok di samping Bobby.
"Dek, lo digodain sama Bobby ya? Sampe nangis gini. Omongan playboy cap kadal kek Bobby jangan didengerin."
Kadang Nayeon tuh mikir kenapa cowok dengan tampang pas-pasan kek Bobby bisa jadi playboy. Tapi Nayeon juga sadar, rasa suka tuh gak selalu berdasarkan tampang dan tampilan fisik. Ya, walaupun jarang mau Nayeon akui, Bobby tuh punya sisi kharismatik dan jangan lupa mulutnya yang racun banget.
"Anjir lo, Nay. Udah mukul, fitnah pula. Kalau lo cemburu, jangan gini dong," goda Bobby dengan menaikkan alis kiri di akhir kalimatnya.
"Amit-amit. Bob, ini anak lo apain sih? Nangisnya gak kelar-kelar. Ah gue tau, pasti lo mesumin!" Nayeon kembali berdiri dan tangannya turut beraksi menjewer telinga Bobby.
"Anjir Nayeon, sakit woy!"
"Eh Kak, aku gak diapa-apain kok sama Kak Bobby." Cewek yang tadinya nangis bombay ikut berdiri dan menolong Bobby dari kebringasan Nayeon.
"Terus kok lo nangis?" tanya Nayeon tanpa melepaskan jewerannya.
"Tadi aku digangguin sama senior lain Kak, terus ditolongin sama Kak Bobby."
"Oh, pasti lo nangis karena ditolongin sama Bobby yang buluk, bukan senior ganteng."
"Terus aja terus, gue gak ada di sini kok."
Protesan dari Bobby itu berbuah tawa dari Nayeon dan junior tadi.
"Bukan kok, Kak."
"Nah gitu kek senyum bagus dilihatnya. Oh, iya gue Nayeon." Nayeon menyodorkan tangan kanannya untuk berkenalan.
"Umji, Kak," sambut gadis yang rupanya bernama Umji itu.
"Umji kalo lo digangguin senior jangan nangis. Kalo lo nangis ntar makin digangguin," nasihat Nayeon pada Umji sebagai salah satu senior yang pernah mengalami pengalaman serupa dengan gadis itu.
Akan tetapi, nasihat Nayeon itu sepertinya tidak disetujui oleh Bobby, buktinya cowok dengan gigi kelinci itu malah menoyor kepala Nayeon.
"Sok ngasih nasihat, gak ingat lo dulu juga sering nangis bombay?"
"Bobby!" Nayeon menginjak kaki Bobby, "Jangan sebarin aib."
Umji yang tadinya nangis gak mau berhenti jadi terhibur akan tingkah kedua senior di hadapannya ini.
"Kak, kalian pacaran ya? Lucu."
"Dih, amit-amit," ucap Nayeon dan Bobby kompak.
Sebenarnya bukan sekali dua kali Nayeon dan Bobby dikirain pacaran. Bobby termasuk teman pertama Nayeon di kampus. Apalagi pas ospek mereka satu kelompok makin akrab deh mereka. Dulu juga Bobby sering nolongin Nayeon dari godaan senior makanya sering digosipin pacaran. Tapi, mereka tidak pernah lebih dari teman kok.
Tbc....
14 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematika ✔
RandomHidup tanpa masalah? Mana bisa. ⚠️⚠️⚠️⚠️ Urutan ceritanya random, part ini pas kuliah part berikutnya tiba-tiba pas sma, terus pas kerja terus kuliah lagi dst. Cover by @rozeusz