SANG MESSI

98 9 10
                                    

What I got to do to make you love me
What I got to do to make you care
What do I do when lightning strikes me
And I wake to find your not there

What I got to do to make you want me
What I got to do to be hurt
What do I say when it's all over
Sorry seems to be the hardest word

Bagus sang Messi memainkan gitarnya dan menyenandungkan lirik lagu karya Elton Jhon dikamarnya malam itu, dengan ekspresi melankolisnya dan memenuhi ruangan kamar dengan suasana hatinya yang sendu. Malam itu, Garry, Bram tengah terlelap dalam tidurnya, sedang Gaos tengah berusaha terlelap, dalam kegelisahanya yang tak bisa hilang sejak disekolah tadi.

Itu adalah malam yang berat untuk Messi, begitulah orang-orang memanggilnya, sang pelatih yang menamainya karena gaya permainanya yang mirip seperti jawara sepak bola Messi. Beberapa hal telah memenuhi otaknya selama satu pekan ini, Gaos yang mengalami masalah perijinan tempo hari, masalah keluarganya dan Kinara.

Entah mengapa dari sekian permasalahan, Kinara lebih menyita perhatianya, terlebih saat ia menerima pesan gadis itu, yang bertuliskan nama Gaos dan menuntut jawabanya. Pertanyaan yang membuatnya tenggelam dalam lirik lagu yang ia nyanyikan, yang juga membuat suasana hati Gaos yang diam-diam mendengarkan semakin kalut. Demi Tuhan, ia tidak bisa menjawabnya, jemarinya yang kapalan karena bermain gitar tak bisa meyentuh keyboard ponselnya yang sejak tadi penuh berisi pesan Kinara. Dan ia lebih memilih menenggelamkan perasaanya yang bergemuruh dalam nyanyianya dan berharap sakitnya bisa hilang bersama petikan gitanya yang penuh makna.

Kinara, gadis yang dikenalnya tepat 1 tahun lalu, ketika ia naik kelas dan masuk ke kelas baru, adalah gadis tercantik dikelasnya. Tabiatnya yang meledak-ledak dan lugas, sangat bertolak belakang dengan sifatnya yang kaku dan sedikit introvert, jelas tipe cewek yang dengan segera akan ia jauhi. Itulah kali pertama ia mengenalnya. Setidaknya pada awalnya ia berharap tidak akan banyak berurusan denganya, sampai Kinara ditunjuk sebagai KM dan ia sebagai Wakil KM dikelas. Dan dengan sendirinya mereka begelut dalam kegiatan yang sama, satu paket kemana dan bagaimana program kelas berjalan. Akhirnya, tanpa disadari mereka menjadi dekat, sedekat ia tak menyadari sejauh mana Kinara masuk kedalam hatinya, dan mengobrak abrik tatanan di dalamnya tanpa ampun dalam waktu yang singkat, secepat badai yang meninggalkan kekacauan.

Semua itu berlangsung sangat cepat, dan membuat dirinya sendiri terperangah tak percaya. Sosok Kinara begitu dalam, berbekas, gadis yang berhasil masuk begitu dalam sampai detik ini, saat ia menyumpah dirinya sendiri untuk tidak pacaran sampai waktu yang tidak ditentukan. Membuat hidupnya kacau dan keluar dari zona lurus yang nyaman.

Kinara masuk perlahan, saat dengan intens ia bertanya banyak tentang sepak bola. Dalam diri gadis itu ada kesedihan, penyesalan dan kerinduan mendalam, yang dengan baik disembunyikanya, tapi ia bisa merasakanya. Terlebih saat suatu hari ia bercerita tentang kakaknya yang telah meninggal, seorang striker jenius yang karirnya kandas dan bernasib tragis.

Sosok Kinara yang diluar dugaan mulai muncul, saat ia mulai membuka diri. Feminismenya muncul dalam kelembutan yang ia sembunyikan, dan ia tau Kinara hanya gadis yang pura-pura kuat. Mereka menjadi dekat ya...semakin dekat sampai gadis itu hanya percaya padanya untuk menceritakan kisahnya, tangis tersembunyinya, dan kisah rahasianya yang membuatnya terpukul.

Jika dipertanyakan sejak kapan ia mulai menyukai gadis itu, ia tak akan pernah bisa menjawabnya. Saat gadis itu setiap hari nongkrong di bangkunya sambil berceloteh atau mendumal? Saat riangnya bercerita hal yang menarik? Saat tangisnya pecah bahkan untuk hal yang membuatnya marah? Atau saat sedikit demi sedikit gadis itu melukainya secara diam-diam...ya sebesar itu ia menyukai Kinara.

'' Lu tau gak....lu cowok ketiga yang pernah gue ajak nonton konser. Setelah ayah gue, dan almarhum kakak gue'' ucapnya suatu hari, saat minta ditemani menonton konser band metal.
ya Kinara...kau cewek pertama yang ajakanya aku iyahkan...

'' Arggggghhh.....kayaknya cuma lu deh, cowok yang gak pernah bikin gue kesel'' ucapnya marah-marah karena suatu hal.
ya Kinara hanya kamu yang membuatku marah tanpa sebab tak beralasan

'' .....semua gak adil Gus...kenapa harus kaya gini'' Kinara menangis dihadapanya.
ya Kinara hanya kamu yang membuatku lepas kendali untuk pertama kalinya

dan hanya kamu yang membuatku tidak seperti diriku, dan menyakiti diri sendiri dengan sadar.

Dan malam itu adalah malam dimana ia harus mengambil keputusan berat, yang mungkin akan ia sesali dikemudian hari. Ia menghentikan petikan gitarnya, dan menghentikan nyanyianya dipart paling sendu dari lagu tersebut, kemudian dengan berat ia mengetikan kata YA...di layar ponselnya kepada Kinara di suatu tempat. Satu kata yang entah mengapa terasa sulit dan mengerikan.

*****

Hari itu, Kinaraa dan Maura menunggunya di ambang pintu kelas. Dengan cepat ia menyambar topi seragamnya dan menyerakanya pada Kinara.
'' Olahraga jam segini panas....pake topi cepet'' ucapnya. Sedang gadis itu hanya menatapnya dengan wajah meledek khasnya.
'' Kinara itu gak takut matahari tau'' jawabnya, menyambar topi Messi dan memakaikanya pada sahabatnya Maura.
Dan ketiganya berlalu menuju lapangan olah raga, lapangan sepak bola tepatnya.

Olah raga hari itu adalah penggabungan 4 kelas, termasuk kelas Gaos dan Ahong. Mereka bertemu muka dilapangan hari itu sebagai lawan, bukan rekan satu tim. Setelah mereka menyelesaikan test lari satu putaran lapangan sepak bola. Mereka bertarung sepak bola antar kelas. Saat menunggu giliran dengan spontan Messi berdiri disamping Kinara, yang tengah duduk di tanah setengah terengah-engah sehabis lari. Dengan tanganya dan bayanganya yang lebar ia menutupi kepala kinara dari panasnya terik matahari. Tanpa gadis itu sadari, begitula Messi.

Hingga kelas Gaos dan Ahong bermain sepak bola melawan kelas lain. Dia dan Kinara juga Maura menonton jalanya pertandingan. Hal menjengkelkanya terjadi. Baik Ahong dan Gaos tanpa mereka sadari saling berlomba menarik hati Kinar, mereka bermain tak terarah, dan yang lebih membuatnya kesal adalah, setiap kali Ahong menangkap bola dengan sigap, ia selalu menatap Kinar, seolah tau Kinar tengah memperhatikanya. Dan...Gaos diam-diam ia melakukan hal yang sama walau tak kentara. Itu membuatnya tertawa dalam hatinya. Karena ia selalu tau gelagat teman-temanya itu yang pemikiranya lebih simple dan tidak pandai menyembunyikan isi hati seperti dirinya.

Kinara kau berhasil membuat kita semua diluar kendali

Ucapnya dalam hati, kemudian tiba saatnya ia melawan tim kelas yang menang, kelas Ahong dan Gaos. Kali ini ia berhadapan degan mereka sebagai musuh, dan dengan penuh tekad ia maju kelapangan, kemudian bertandinglah mereka. Pertandingan Messi paling brutal dan paling panas...sang Messi mengamuk hari itu dilapangan yang terik, siang hari itu, menyikat habis Ahong dan Gaos hingga ia memenangkan pertandingan itu. Pertandingan yang akan selalu ia kenang, dan pertandingan yang akan diingat Ahong dan Gaos, sebagai pertandingan nonformal paling sadis dari sang Messi yang mengamuk.

Orang pendiem kalo ngamuk serem ya.....😆


Yume to Ai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang