VAGUE

56 9 4
                                    

Gaos, Bram dan Rhaga menahan napas mereka saat Rhaga memencet tombol enter, dan semua berkas dan data Messi terkirim ke yayasan Harjapamekas Founders of Education. Dalam hatinya Gaos berdoa semoga semua usaha mereka tak sia-sia dan bisa membuahkan hasil. Ketiganya saling pandang dengan ekspresi penuh harap.
'' Oke sekarang apa?'' Bram bertanya
'' Pertama kita harus nyeret Messi, membuatnya belajar siang malam selama 2 hari 1 malam'' jawab Rhaga.
'' Oke...aku akan meminta ijin pelatih agar Messi dan kamu bisa fokus selama dua hari ini'' Ucap Bram kemudian ia berlari keluar.
'' Dan kamu...pastikan Ahong mengerjakan tugasnya dengan benar'' ucap Rhaga penuh penekanan.
'' Oke!'' Gaos pun berlari mencari keberadaan Dua sahabatnya itu, dengan penuh harap, semuanya akan baik-baik saja.

Tak memakan waktu lama Baginya untuk menemukan Ahong dan Messi. Keduanya tengah saling pandang bertatapan dengan serius, saat Gaos melambat, dan berhenti tak jauh dari mereka. Sesuai dengan apa yang diharapkanya, sepertinya Messi mengerti dan mau bekerja sama, walau dalam dirinya ia tau ada sedikit keraguan yang dengan samar ia selipkan diantara ekspresi diamnya yang dingin. Kemudian ia mendekati mereka, dan mendapati keduanya menoleh.
'' Oke...tugas gue selesai...'' ucap Ahong.
'' Oke aku mau mencoba...tak ada salahnya untuk mencoba sekecil mungkin harapan itu'' jawabnya.
'' ...oke kita berjuang bersama'' timpal Gaos menanggapi.

Keduanya saling bertatapan, dan Gaos menyadari satu hal. Dalam setiap tatapan Messi padanya ada sebuah penyesalan yang dalam, ada sebuah kesedihan dan kekecewaan yang tak bisa dijelaskan setiap kali melihatnya. Mengapa selama ini ia begitu bodoh dan tidak peka, Betapa selama ini itulah alasan punggung Messi tampak kesepian, dan menyedihkan. Itu pulalah alasanya, mengapa ia sangat peduli akan masalahnya dan Ahong tempo hari, ya ia begitu marah akan hal-hal yang menyangkut Kinara. Dan lelaki itu tau bahwa ia pun akhirnya menyukai Kinara.

Hatinya mencelos, menyadari selama ini ia punya andil menyakiti Messi, dan membuaynya tamak seperti seorang sahabat yang jahat. Saat itulah Messi menepuk pundaknya perlahan.
'' Trims sobat...'' ucapnya sambil berlalu mencari Rhaga.
'' Lakukan yang terbaik Mess!'' ucapnya menatap kepergian Messi, yang hanya membalasnya dengan sebuah lambaian tangan.

Hampir 24 jam Rhaga membuat Messi belajar, siang dan malam. Berulang kali mereka mengecek soal-soal olimpiade dan beberapa soal yang Rhaga yakini sebagai soal yang biasanya muncul, terlebih ia mengetahuinya karena Rhaga adalah anak terpintar dalam Bahasa Inggris disekolahnya. Dan kemudian dengan yakin ia memilah dan memilih soal-soal berbahasa Inggris yang selevel dengan tes TOFL atapun soal skala olimpiade. Sedang Messi tak banyak bicara, sejujurnya ia bekerja keras bukan untuk membuatnya lebih baik dalam hal ini, tapi ia lebih ingin menghargai usaha teman-temanya, dan tak ingin membuat mereka kecewa. Jika nanti akhirnya dengan sedikit tak percaya ia menang dan mendapatkan beasiswa, itu akan ia anggap sebagai bonus baginya untuk menghargai teman-temanya dan ia patut mencoba dengan segenap tekadnya.

Kemudian hari tes pun datang, sabtu yang sedikit lembab dan basah oleh hujan. Tepat pukul 8 pagi sepuluh dari sebelas teman-teman timnya mengantarkan Messi pergi dengan mobil Pa Dadan. Termasuk Kinara yang semenjak kejadian tempo hari di atap sekolah tak berbicara sedikit pun pada Messi yang saat itu balas menatapnya tanpa berkedip, dan saat teman-temanya mengucapkan semoga sukses, sebelum Messi pergi, ia mengusap puncak kepala Kinara seperti biasa. Tetapi kali ini Kinara bereaksi, ia mematung tak yakin dengan apa yang ada dipikiranya. Dan bukan hanya gadis itu, Gaos yang sejak tadi memperhatikan mereka juga ikut mematung dan berpaling, ia takut rasa cemburunya merusak persahabatanya dengan Messi. Dan Messi pun pergi memburu waktu dan memerangi nasibnya sendiri, setidaknya kali ini adalah waktunya Messi sendiri untuk memperjuangkan apa yang seharusnya ia perjuangkan.

Yume to Ai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang