Unexpected

66 8 8
                                    

          Gaos mengejar mobil van berwarna putih itu sekuat tenaganya. Hingga otot-ototnya nyeri. Sebuah penyesalan yang menyakitkan mencakar dan membakar hatinya, sungguh sebuah sakit yang tak terkira dan tak bisa dihindari. Bayang-bayang Kinar yang selamaa ini membayangi hidupnya mulai hidup dan menari-nari bahkan saat pelupuk matanya terpejam. Kini ia tak ingin tersiksa lebih lama daan terperdaya oleh rasa rindu yang selama ini ia acuhkan.

          Rasa bersalah pun turut serta menghujatnya dalam hati. Setelah selama ini dia seolah menerima perasaan Kinar, dan saat Kinar akhirnya menyatakan cintanya dia menolaknya dengan kejam, dan Messi yang masih setia bahkan setelah ia menempatkanya diposisi paling menyakitkan. Bukan Messi yang ingin ia selamatkan, ternyata ia paham sekarang, ia hanya tak ingin merasa bersalah. Bahkan pada akhirnya ialah yang paling bersikap egois. Setelah Ahong justru mengalah untuknya, Dan Messilah yang ternyata paling tulus dan mengerti tentang semua keadaan, dan yang paling tau bahwa keputusan yang ia ambil justru akan menyakiti semua orang.

          Maka dengan sekuat tenaga ia berlari mengejar Kinara dan berharap bisa sedikit memperbaiki keadaan. Tetapi kali ini kakinya yang selama ini selalu dapat ia percaya, akhirnya menghianatinya. Akhirnya ia kehilangan mobil van putih itu, dan akhirnya ia hanya berdiri mematung ditengah jalan. Dengan napas yang memburu dan dengan kaos bolanya yang semakin menempel ditubuhnya karena keringat.

           Sialan!!!!!

          Dan malam itu Gaos tak bisa tidur. Ia tenggelam dalam penyesalanya yang terdalam. Dan berharap besok atau nanti ia bisa memperbaikinya.

******

           Kinara marah pada dirinya sendiri, lantas dengan kesal ia berpura-pura tertidur untuk menghindari percakapan apapun selama perjalanan pulang. Begitupun saat akhirnya ia kembali terbang menuju Indonesia.

          Dalam hatinya ia mengumpat dirinya sendiri. Ia menyesalai segala yang telah ia perbuat, semua waktu yang telah ia sia-siakan hanya untuk lelaki menyebalkan seperti Gaos. Ia tau ketika hari itu Gaos menolaknya, seharusnya ia berhenti dan tidak mempermalukan diri dengan datang menemuinya di Singapur.

          Apa yang kau cari Kinar? Apa yang kau harapkan darinya?  Berhentilah melakukan hal bodoh!!  Berhentilah mempermalukan diri sendiri!!!
         Karena cowok bego itu sedikitpun tidak peduli, bahkan ia tidak merasa bersalah!!! Kenapa kau masih peduli dan sesuka itu Kinar....

          Sepanjang perjalan itu, ia mengumpat dan mengutuk dirinya sendiri. Sebelumnya ia tidak pernah semelankolis ini, dan Gaos telah merubah segaala tentangya, yang sekarang ia selali dengan sangat. Lantas Kinar dengan amarahnya yang masih menggebu dalam hatinya karena Gaos masih mengacuhkan, dan masih memperlakukanya sebagai cewek gak penting, ia bertekad untuk tidak akan pernah lagi melakukan hal bodoh, demi harga dirinya dan demi segala hal bodoh yang ingin ia kubur selamanya.

           Cukup hanya sampai disini Kinar!!!
           Lupakan Gaos....!!!

           Dalam tekadnya yang masih terkontaminasi oleh emosinya, Kinar menguatkat dirinya, ini adalah hal tersulit yang ia lakukan, bahkan setelah akhirnya ia merasa muak dan marah, lalu akhirnya ingin melupakan Gaos, akan tetapi seolah-olah hati kecilnya memberontak, lantas segulintir air mata membasahi pipinya. Ya ia marah dan menyesal. Bahkan ia berhak mendapatkan yang lebih baik.

          Oke Kinar...tangisi dia untuk yang terakhir kalinya. Ucapnya dalam hati....

******

          Pertandingan final pun datang, dengan sedia dan penuh persiapan ia berdiri dan menghadap lapangan hijau dihadapanya dengan penuh kasih. Ini adalah prestasi tertinggi yang pernah ia capai, setelah semua yang telah ia lalui untuk mempertahankan impianya. Rindu, cinta, kaasih dan duka dalam segala yang ia hadapi diatas lapangan hijau, hidupnya, dan tak aada tempat lain senyaman pulang selain lapangan hijau tempatnya bermain bola. Ia berjanji setelah hari ini, ia akan menemui Messi, memperbaiki segalanya, memeluk teman-temanya yang keberadaanya ia rindukan, bercanda kembali dengan Ahong teman terkonyolnya dan ia akan menemui Kinar. Ia akan menebus segala hal yang telah menyakiti gadis itu. Tunggulah...

Yume to Ai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang