The Last Man Standing

131 6 10
                                    

5 tahun kemudian...

          Masih dalam balutan kimononya, Kinara terduduk di lantai beralaskan tatami, sebuah hotel mewah bergaya tradisional di Jepang. Ini adalah kali pertama ia mendatangi negri sakura, setelah akhirnya ia merampungkan projectnya, pembuatan vidio klip untuk single terbarunya Yume to Ai. Juga merupakan lagu kolaborasinya dengan penyanyi senior dari Jepang Tomohisa Yamashita ( Yama-Pi ).

          Ini adalah salah satu impiannya, berduet dengan beberapa penyanyi ternama, dan sebanyak mungkin membuat karya yang bisa dinikmati dan dihargai orang. Lantas ia pun akhirnya menginjakan kakinya di negara tersebut. Bahkan ia diundang untuk menghadiri dan mengisi acara seremonial pembukaan sebuah pesta olahraga tingkat Asean. Ini adalah prestasi untuknya, dan langkahnya untuk lebih meraih cita-citanya, yang selama ini ia perjuangkan. Jelas ia tak ingin melewatkan sedikitpun kesempatan sekecil apapun dalam hidupnya.

          Jam menunjukan pukul 10 waktu setempat dan masih terlalu pagi untuknya bersiap-siap mendatangi rapat persiapan dan briefing di lokasi acara. Dari sudut jendelanya, ia terduduk memandangi pagar bambu dan pepohonan di musim semi, dan menikmati udara dan oksigen yang penuh. Ia menghela napas. Sesekali ia melihat ponselnya, masih ponsel pribadinya yang dulu pernah hilang, dan akan selalu menjadi benda penuh kenangan untuknya. Walau ia memiliki beberapa ponsel khusus bisnis, ponsel itu akan selalu digenggamnya sampai kapanpun.

          Ia membuka akun IGnya dan membuka beberapa IGS teman-temanya yang bahkan sudah lama tak ditemuinya. Maura yang kini fokus koas menjadi dokter gigi di Jakarta. Rhaga dan Bram yang kini bermain di klub asal Inggris, Revan dan Gerry yang berhasil memperkuat timnas Indonesia, Ahong teman paling konyolnya yang kini berada di klub Cina-hongkong. Dan Messi, yang setelah kepergian Gaos, masih tetap setia menemaninya dalam tangisnya dalam hari-hari penuh ketidakpastian yang kini fokus mengembangkan sayapnya di Barcelona Spanyol.

          Sudah lebih dari 3 tahun yang lalu saat ia bertemu dengan Messi. Lelaki yang mungkin akan ia sukai seandainya ia tidak mengenal Gaos, atau mungkin sebelum ia mengenal Gaos, entahlah, tapi Messi satu-satunya lelaki yang bisa membuatnya nyaman setelah apa yang terjadi selama ini. Dan ia menghargai keputusan Messi untuk sama sekali tidak mengungkit perasaanya yang berada diantara ia dan Gaos. Ia sanggup menempatkan dirinya dengan baik sebagai sahabat hingga akhir, hingga mereka semua mengambil jalan masing-masing, saling berlari mengejar mimpi yang entah berada di arah mana.

          Kinara tersenyum kecil manakala ia melihat keseharian teman-temanya di dunia maya. Sesekali saling bertegur sapa dan menanyakan kabar. Dan hanya Gaos yang hingga kini menghilang entah kemana. Sejak terakhir kali mereka bertemu, hingga akhir Gaos hanya menyisakan sebuah luka untuknya. Bukan karena perasaan cintanya yang ditolak mentah-mentah oleh lelaki itu. Tetapi keadaan dan rasa sayangnya yang begitu besar dan rasa khawatir yang begitu berat untuknya. Hingga kini ia selalu berharap mendapatkan kabar sekecil apapun, tetapi bahkan Messi dan teman-teman klub sepak bolanya tak ada yang mengetahui keberadaan dan keadaan Gaos.

          Ia memandang layar ponselnya, dan di sana masih terpampang foto Gaos kala itu, saat ia mengejar bola dengan lincah dan penuh tekad. Tak pernah sedikitpun ia berfikir untuk mengubahnya, mungkin ia satu-satunya wanita naif dan paling setia yang bodoh. Karena bagi siapapun ia hanya cewek bego yang sebetulnya pantas mendapatkan yang lebih baik. Tetapi bukan itu permasalahanya, ia sendiri pun ingin tau, sampai mana dan bagaimana peraasaannya saat ini, apa Gaos masih menaklukan utuh hatinya, atau ternyata ia hanya rindu dan khawatir. Ia sendiri tidak bisa membayangkan salah satu diantaranya dengan baik.

         Setelah rapat persiapan dan briefing siang itu di stadion Sapporo Dome, Hokaido. Kinar menyempatkan diri berjalan dan menikmati taman dan pohon sakura, itu adalah salah satu waktu curi-curi diantara kesibukannya yang padat di sana.

Yume to Ai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang