Shanum melirik jam tangannya untuk yang ke sekian kali, rapat masih belum menunjukan akan segera berakhir. Pikirannya sudah tidak fokus dengan layar besar yang terpampang di depannya. Duduknya sudah mulai gelisah sampai membuat Hani yang duduk disampingnya merasa terganggu dengan Shanum yang terus saja bergerak di kursinya.
"Hei.. lo kenapa sih?" bisik hani
Shanum pun menoleh "gue kayaknya engga bisa ikut rapat sampai selesai deh" bisik Shanum
"Lah kenapa?" tanya Hani heran
"Gue harus jemput Milka" bisik Shanum lagi
"Lu gila, rapat kali ini kan dihadiri sama pak presdir Sha, lu nyuruh mbak Nem aja jemput Milka" Saran Hani
Shanum melirik ke laki-laki yang duduk di deretan depan yang bersebrangan dengan Shanum, Pria yang memakai setelan jas hitam mahal dengan tangan kanan yang disenderkan dimeja rapat yang berbentuk oval. Pria muda itu adalah Presdir di tempat Shanum bekerja. Pria yang dari belakang pun tetap memancarkan pesona dan karismanya, pria tampan yang selalu jadi pusat perhatian dimanapun dia berada.
Shanum menghembuskan nafas berat sambil menundukan kepalanya. Dan kaget ketika..."Shanum" Panggil Manajer Liam, yang sedari tadi memperhatikan perilaku Shanum yang gelisan dikursinya. Sudah pasti dia tidak menyimak presentasi dari divisi marketing, yaitu divisi Shanum sebagai bawahan langsung Manajer Liam.
"Iya saya pak" Shanum spontan mendongakan kepalanya dan menatap ke Manajer Liam
"Pak presdir menyetujui ide marketing kamu untuk produk kosmetik ini, apa kamu akan memberikan tanggapan?" tanya Manajer Liam yang mencoba untuk membuat fokus Shanum karena rapat kali ini sangatlah penting karena dihadiri oleh Pak Presdir langsung sehingga dia bisa menunjukan Citranya yang positif.
Semua yang hadir sontak menghadap kearah Shanum, termasuk Aidan si Pak Presdir.
"Terima kasih pak atas disetujuinya gagasan ini" Kata Shanum sambil setengah membungkuk kearah Aidan.
Aidan hanya menatapnya dingin.Rapat pun selesai, Shanum segera membereskan buku agendanya dan buru-buru menuju pintu keluar ruang rapat. Milka yang ada dipikirannya saat ini. Dia harus segera menjemputnya, untung Shanum tadi sempat curi kesempatan untuk mengirim pesan di Whatsapp kepada guru di sekolah Milka untuk menjaga Milka sampai dia tiba disekolah.
Shanum berjalan buru-buru sampai tidak memperhatikan langkahnya dan akhirnya kesandung kabel infocus dia pun terdorong kearah meja rapat dan agenda yang dia bawa menabrak gelas minum Aidan yang saat itu masih melakukan obrolan dengan Manajer Liam, sontak semua kaget. Hani yang dibelakang Shanum pun hanya mampu menutup mulutnya yang menganga karena kaget. Shanum masih dengan posisi tersandungnya mendongakan kepalanya yang persis berhadapan dengan Presdirnya, dengan muka menyesal dan kaget dia langsung berdiri tegak dan hendak menghampiri Aidan, namun Aidan mengibaskan tangannya memberi tanda Shanum tak perlu melakukan apa-apa dengan kondisi jas Aidan yang basah. Aidan berdiri dari kursinya dan langsung berlalu... berjalan dengan cepat menuju ruangannya diikuti oleh asisten pribadinya.
Manajer Liam yang melotot kearah Shanum.
"Apa yang kamu lakukan Shanum?" Manajer Liam berdiri dari duduknya menatap Shanum tajam"Maaf Pak saya engga sengaja" Shanum dengan muka memelas
"Kalau sampai Pak Aidan marah dan membatalkan gagasan tadi, semua yang ada di divisi marketing lembur selama 1 bulan, engga ada yang pulang on time" Ucap Manajer Liam tegas
Semua yang tergabung didivisi marketing yang tadi ikut rapat mematap Shanum dengan tatapan tajam, jangan sampai Shanum membuatnya lembur selama 1 bulan
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Love, Dikejar Presdir Galak
Romance"Sebentar deh, gue bingung. Lu bilang tadi Shanum punya Anak? Tapi di identitasnya dia single loh... belum Kawin" tanya Ryo pada Aidan "Itu gue juga belum nemu jawabannya" jawab Aidan sambil berdiri dan meraih jasnya di senderan kursi. "Gue harus ba...