CHAPTER 16

3K 172 11
                                    

Happy Reading>_<

1 bulan kemudian kemudian....

Setelah 1 bulan dari kejadian malam tersebut Sehun lebih sering tidur dirumah yang ditempati Irene walaupun mereka sama sekali tidak tidur satu kamar maupun satu ranjang.
Sehun sama sekali tak pulang ke rumahnya dan Lisa. Entah apa yang terjadi dengan Sehun? Tapi Irene berusaha untuk tak memperdulikannya toh tak ada urusannya bukan? Siapa dia? Irene sama sekali tak berarti dihidup Sehun.

Pagi ini Irene ada janji dengan Yeri—adik iparnya. Semalam tepat pukul 12 malam lewat adik iparnya tersebut menelponnya dengan suara seperti sehabis menangis entah apa yang terjadi dengannya. Maka dari itu Irene ingin menemui Yeri dengan maksud untuk mencari tahu mengapa kemarin ia menangis saat menelponnya.

Irene hendak menarik ganggang pintu tapi dicegah oleh tangan kekar milik seseorang. Siapa lagi kalo bukan Sehun. Irene menghembuskan nafasnya pelan berbalik badan  menatap kearah belakang tepat Sehun berdiri dengan setelan kemeja kerjanya. Jarak tubuh Sehun dan Irene hanya beberapa centimeter saja hingga Indra penciuman Irene dapat menghirup dengan jelas wangi parfum Sehun.

"Mau kemana kau sepagi ini?" Tanya ketus Sehun sambil menatap kearah mata sang istri.

"Bukan urusanmu!"ucap Irene tak kalah ketus. Irene hendak meraih gaggang pintu tersebut tapi lagi- lagi Sehun menahan pergelangan tangan Irene.

"Apa kau ingin bertemu pria itu lagi?"Sehun menatap Irene dengan tatapan mengintimidasi.

"Argh, bisa tidak kau tak menggangguku? Aku ingin bertemu dengan Yeri. Aku harus pergi sekarang dan enyahkan pikiran burukmu itu terhadapku!" Ucap Irene sambil menepis  tangan Sehun dipergelangan tangannya.

"Tidak!!" Ucap Sehun sambil menarik paksa tangan Irene.

"L-epaskan s-akit!"

Sehun menarik Irene hingga sampai di meja makan. Lalu Sehun duduk di kursi dengan tangan masih mencengkram pergelangan tangan Irene.

"Duduk!" Titah Sehun yang tentu Irene turuti meski dalam hati ia merasa kesal dab marah terhadap pria tersebut.

"Kamu tak akan saya ijinkan  pergi sebelum kamu menemani saya sarapan pagi hari ini. Kamu yang memasak semua ini bukan? Dan kamu harus ikut makan dengan saya. Saya tidak menerima penolakan dari kamu!"Kata Sehun dengan dengan wajah datarnya tersebut.

"Untuk apa kau memakan sarapan buatanku? Sejak kapan kau peduli bukannya kau yang selalu menolaknya bukan? Dan kenapa aku tak boleh menolakmu hah?Sudahlah aku malas bertengkar denganmu. Aku sudah terlambat dan itu semua karena kamu!" Irene melepas paksa  tangannya yang dicengkram Sehun hingga menimbulkkan warna kemerahan ditangannya.

"KARENA SAYA SUAMIMU IRENE?!!!!"

*****

Di sebuah Taman Irene dan Yeri bertemu. Pertemuan ini sebenarnya direncakan Yeri. Yeri ingin mengatakan sesuatu pada Irene.

"Maaf. Kakak terlambat"

"Loh mata kamu kenapa Yer?" Tanya Irene sambil menyentuh pipi adik iparnya tersebut menangkupnya lalu menarik Yeri kedalam pelukannya.

"Hiks...A-ku nggak mau kak." Ucap Yeri sambik terisak dipelukan Irene.

"Ada apa? Kenapa kamu nangis?"

"Hiks...Yeri boleh kan nginep  dirumah kakak 2 minggu aja? Boleh ya kak? Yeri males pulang kerumah ujung-ujungnya pasti Yeri dipaksa ama Mami."ucap  Yeri sambilmeraih kedua tangan milik Irene.

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang