—ayusaras
Irene melangkahkan kakinya menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Ia memasuki kamarnya dan duduk diatas kasur dengan tatapannya yang jatuh pada foto seorang pria yang tengah memeluk seprang anak kecil. Pada saat seperti ini dia akan merindukan Ayahnya kembali. Wajah Irene terlihat sangat pucat karena sedari pagi ia sama sekali tidak makan dan dia juga menghabiskan tenaganya untuk menangisi pria yang jelas- jelas telah menyakitinya. Seperti dugaannya pria itu sama sekali tak mencemaskannya, pria itu terlalu sibuk atau memang Irene saja yang tak pernah berarti dihidupnya.
"Mengapa kau berharap lebih padanya . Dasar bodoh!"rutuk Irene pada dirinya sendiri. Ia memang sangat bodoh mengapa ia berharap bahwa Sehun akan mencemaskan dirinya sedangkan pria itu sama sekali tak menganggapnya.
Tok....Tok...Tok
Seseorang mengetuk pintu membuat Irene menoleh kearah luar pintu disana sosok wanita berdiri. Wanita dengan perut buncit tersebut mendekat kearahnya dengan kedua tangan yang menyodorkan sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk pada Irene.
"Untukmu, aku tau kau belum makan apapun dari tadi pagi. Maaf, untuk kesalahan yang aku lakukan."ujarnya sambil tersenyum hangat kearah Irene, Irene membalas senyuman Lisa.
PRANG....
Sebelum tangan Irene hendak meraih sepiring nasi dan jus jeruk dari tangan Lisa tangan kekar seseorang lebih dulu menarik dan menghempaskannya kelantai hingga piring dan gelas tersebut jatuh dan pecahannya yang berserakan di lantai.
"Kau membantah ucapanku Lisa! Kau tak perlu peduli dengan wanita ini. Lebih baik kau tidur sekarang! Aku tak mau anakku merasa kelelahan karena sikap Ibunya yang sangat keras kepala."ujar Sehun tegas dengan tanganya yang mengelus pucuk kepala Irene dan mengecupnya tepat dihadapan Irene.
"Tap—."
"Masuk ke kamarmu dan tidur!" Titah Sehun yang membuat Lisa tak menjawab lagi. Lisa sempat menoleh kearah Irene sebentar lalu melangkah keluar kamar milik Irene. Tersirat kata 'maaf'' 'melalui wajahnya. Sepeninggalan Lisa kini hanya ada Sehun dan Irene didalam kamar tersebut.
"Masih ingat juga kau untuk pulang kesini?! Saya kira kau akan ikut bersama laki- laki itu."ucap Sehun dengan tatapan tajamnya dan tangannya mencengkeram erat pergelangan tangan milik Irene.
"Apa yang kau lakukan bersamanya, hah?"
Irene meringis karena perlakuan Sehun pada dirinya.
"L-epaskan"Irene mencoba melepaskan tangannya yang dicengkram kuat oleh Sehun.
"Tidak akan! Sebelum kau menjawab pertanyaan saya!"
"Aku tak melakukan apapun."ucap Irene jujur. Ia sama sekali tak melakukan apapun dengan Suho mereka hanya tak sengaja bertemu dan berbincang lalu Suho pergi.
"Bohong! Kau tak usah menyangkalnya dengan jelas saya melihat kalian tengah berpelukan. Apa pantas kau melakukan hal tersebut ?!"Bentak Sehun.
"Kau harus ingat bahwa pria itu akan menikah dengan Yeri! Saya tak akan membiarkan kau merusak kebahagiaan Yeri. Camkan itu Jalang!"Sehun mencengkram begitu kuat pergelangan tangan Irene lalu mendorong tubuh Irene kasar sampai terbentur ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Istri Pertama✔️
Фанфик"Jika kau memang sangat mencintainya. Lalu untuk apa kau masih mempertahankanku?"-Irene. *** Irene gadis yang menjadi pihak yang paling dirugikan di Pernikahannya dengan Sehun-suaminya. Pernikahan yang terjadi tanpa cinta. Pernikahan yang terjadi ka...