•Happy Reading•
Irene mengerjapkan matanya menatap kearah sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggangnya. Irene menelan salivanya saat melihat wajah tampan milik Sehun jelas ia ingat apa yang mereka lakukan 5 jam yang lalu. Irene merutuki dirinya dengan mudah ia terpengaruh nafsunya karena terbuai oleh sentuhan dan ciuman Sehun.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh!"ia memaki dirinya sendiri dalam hati. Semudah itu ia menyerahkan tubuhnya pada Sehun yang jelas-jelas sering menyakitinya benar- benar wanita bodoh sekarang apa bedanya ia dengan para jalang diluar sana?
Irene kembali menatap pria yang tengah terlelap dengan memeluknya posesif. Ia mencoba untuk melepaskan pelukan tersebut karena jujur ia tak mampu berada sedekat ini dengan Sehun hembusan nafasnya menerpa wajah Irene membuat jantungnya berpacu tak karuan lagi.Tangan Irene mulai menyingkirkan tangan Sehun dari pinggangnya perlahan supaya Sehun tak terbangun.
Sehun tiba-tiba membuka matanya menatap Irene dengan tatapan datarnya.
"K-au bangun..?" Irene menatap takut kearah mata Sehun. Yang ditanya malah diam dan terus menatapnya dingin.
Matilah kau Irene! Apa ia harus meloncat dari kasur? Atau ia harus mendorong Sehun lalu kabur melarikan diri tapi itu tak mungkin karena miliknya masih sakit.
"Kau tak usah ke Cafe hari ini!"ucap Sehun tegas sambil mempererat tangan kekarnya yang melihat dipinggang Irene seolah memberi isyarat.
"Ta—," ucapan Irene dipotong Sehun.
"Tidak usah membantah saya! Saya tidak suka penolakan! Jadi turuti saja yang saya perintahkan!" Ketus Sehun menatap Irene dengan tatapan dinginnya.
Irene menganggukan kepalanya.
"Kau sendiri tidak jadi metting? Apa klien mu itu tak akan marah apabila kau tidak datang menemuinya pagi ini? Ah tidak ini sudah siang."Tanya Irene spontan karena ia masih ingat sebelum kejadian itu Sehun sempat mengatakan akan bertemu klien. Inilah kesempatannya untuk pergi dari ranjang besar atau lebih tepatnya penjara ini dengan tangan Sehun yang masih memeluknya posesif.
"Itu pasti sudah diurus oleh Kai . Jadi tak usah khawatir lebih baik kau berpikir bagaimana caramu untuk berjalan sekarang karena saya tidak yakin kau bisa bangun ataupun berdiri." Sehun menyindir Irene dengan sudut bibirnya yang tertarik keatas nampak rasa bahagia muncul dari raut wajahnya karena apa yang telah mereka lakukan 5 jam yang lalu.
Bercinta dengan Irene itulah yang Sehun inginkan sejak dulu tapi karena harga dirinya lebih besar daripada rasa nafsunya maka ia berusaha untuk bersikap dingin didepan Irene tapi jujur dalam hatinya ia tak menyadari bahwa sikapnya selama ini menyakiti istrinya tersebut.
"Karenamu..." lirih Irene yang mampu di dengar oleh Sehun.
"Salahkan tubuhmu itu! Batin Sehun.
"Tak sepenuhnya saya yang salah karena kau juga ikut andil tadi. Bagaimana kita membuka sesi ronde ke-4 ? Tertarik?"ucap Sehun sambil menyeringai.
Irene membulatkan kedua matanya. Tangannya memukul dada Sehun tanpa rasa ampun.
"Hey! Hentikan, kau mau membuat saya babak belur?!" Bentak Sehun yang mampu membuat tangan Irene melemas seolah tenaganya tiba-tiba habis karena perkataan datar nan tegas milik Sehun.
TBC.......
Btw aku kemarin sakit jadi maaf telat update dan part ini pendek sekali plus gaje banget.😭
Tapi Makasi sebesar- besarnya bua yang baca dan vote 😊
Tertanda: Saras🙍🏼♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Istri Pertama✔️
Fanfiction"Jika kau memang sangat mencintainya. Lalu untuk apa kau masih mempertahankanku?"-Irene. *** Irene gadis yang menjadi pihak yang paling dirugikan di Pernikahannya dengan Sehun-suaminya. Pernikahan yang terjadi tanpa cinta. Pernikahan yang terjadi ka...