[Chapter 30]

2.8K 187 18
                                    

-ayusaras

Dari pagi hingga malam Irene belum makan sama sekali. Wajahnya begitu pucat matanya terlihat sembab tentu wanita itu menangis sebelumnya.

"Kita  pasti akan menemukan Sherina. Yakinlah padaku Irene, Shei pasti dalam keadaan baik-baik saja."Kris menarik tubuh Irene lalu memeluknya erat. Tak ada perlawanan dari Irene, ia hanya pasrah saat di peluk oleh Kris.

"Kris"

Kris menoleh kearah Irene, terlihat Irene  yang tengah menatapnya.

"Apa lamaranmu masih berlaku? Aku bersedia menjadi istrimu. Jadikan aku istrimu dan Sherina sebagai putrimu."ucap Irene menarik dirinya dari pelukan Kris, matanya menatap tepat kearah manik mata Kris. Ada sebuah keseriusan di dalam kalimatnya.

"Ada apa denganmu Irene? Mengapa tiba-tiba sekali kau mengatakan hal tersebut? Sherina tengah hilang, kumohon  jangan bercanda. Dan apa alsaanmu mengatakan hal konyol itu sekarang?"Kris memutar bola matanya kesal karena kalimat yang dilontarkan Irene.

"Aku serius dengan kata-kataku. Aku ingin Sherina memiliki seorang Papa. Dan aku bersedia menikah denganmu karena ingin memberikan Sherina figur seorang Ayah."tegas Irene.

"Sebenarnya sebelum  Shei menghilang dia meninggalkan surat ini."Irene menitikan air mata. Tangan kanannya menyerahkan sebuah surat pada Kris.

Untuk Mama,

Sebelumnya Shei minta maaf karena pergi tiba-tiba. Semoga Mama baik-baik saja saat tau Shei pergi, dan Shei berharap Mama tidak menangis.

Umur Shei sekarang 7 tahun, seharusnya Mama beritahu dimana Papa Shei sekarang berada. Mungkin Shei masih seorang gadis kecil dimata Mama tapi Shei merasa, Shei sudah besar dan berhak tau siapa Papa kandung Shei.

Jika, memang Papa Shei sudah meninggal apa buktinya? Mama sama sekali tak pernah mengunjungi makam Papa Shei. Shei tahu Mama berbohong dengan Shei.

Shei hanya ingin memiliki seorang Ayah, apakah Shei salah dengan meminta hal itu? Jadi, Shei akan kembali ke rumah  jika Mama sudah menikah dengan Om Kris, Shei mohon Ma...

—Sherina.

Kris memeluk tubuh Irene sambil menghapus wajah Irene yang basah karena air mata.

"Hiks..Aku mohon Kris, aku tak mau kehilangan putriku..hiks"ucap Irene terisak dipelukan Kris.

Kris melepaskan pelukannya, tangannya mengelus surai Irene lalu Kris mencium kening Irene. "Aku akan membawa Shei kembali padamu. Setelah itu aku akan melamarmu dan menjadikanmu istriku."

***

Di sebuah kamar terlihat seorang pria yang berdiri cemas menunggu anak kecil yang ia temukan pingsan untuk sadar.

"Kai kira-kira anak ini masih hidup atau enggak ya? Udah  1 jam lebih dia belum sadarkan diri. Apa panggilin Dokter aja?"ucap Pria tersebut pada Pria yang sebaya dengannya yang tengah berdiri di sampingnya.

"Pingsan doang ini mah"sahut Pria bernama Kai tersebut.

Tiba-tiba suara ponsel berdering terdengar dari salah satu kantong celana dari kedua pria tersebut.

"Kai lo jagain dia ya, gue mau ketemu klien dulu."

Pria yang satupun melangkah keluar dari kamar tersebut setelah menerima sebuah panggilan dari salah satu kliennya. Pria tersebut terlihat sangat terburu-buru untuk pergi.



























Pria itu adalah Sehun.

Tinggalin jejak dong🙃

Banyak yang bilang chapternya 'sangat pendek' di part sebelumnya.

Iya, saya tau kok dan ini juga pendek. Jadi maafkan  ya.

Maaf apabila ada typo, comment ya^_^

Udah mencium bau ending gak?

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang