Chapter 24

2.6K 161 12
                                    

•Happy Reading•

"Ribuan kali kau menyakitiku. Aku masih saja mencintaimu."
-Irene-

"Apa aku harus masuk  ke kamar mereka?"Batin  Irene bicara  pada dirinya sendiri. Kini ia tengah berada didepan pintu kamar milik Sehun & Lisa sedari tadi ia hanya berdiri disana tanpa ada niatan mengetuk ataupun memanggil orang yang berada didalam kamar tersebut.

Irene memejamkan matanya menormalkan degup jantungnya yang sedari tadi terus saja berdegup kencang. Tangan kanannya terulur untuk mengetuk pintu sedangkan tangan kirinya mecengkram kuat baju roknya.

Irene membuka pintu tersebut tanpa mengetuknya terlebih dahulu tolong salahkan tangannya yang selalu tak sinkron dengan perintahnya.

Irene membuka pintu tersebut tanpa mengetuknya terlebih dahulu tolong salahkan tangannya yang selalu tak sinkron dengan perintahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap itu Sehun & Lisa)

Irene mematung ditempatnya akan apa yang ia lihat. Begitu mesra batin Irene. Sungguh ia menyesal mengapa ia harus datang ke kamar Sehun dan menganggu keromantisan pasangan yang berada tepat didepan matanya kini  kenapa ia tak menunggu dibawah saja. Dadanya terasa begitu sesak kedua tangannya mencengkram erat baju roknya meluapkan rasa sesak didadanya.

"I-rene  sejak kapan kau disana?"Tanya Lisa yang menyadari akan kehadiran Irene, Lisa  mulai menjauhkan tubuhnya dari Sehun. Wanita itu berdiri dan berjalan  mendekat kearah Irene.

"M-aaf aku menganggu kalian, sarapannya sudah siap. Aku permisi dulu."ucap Irene berusaha menahan sesuatu yang hendak akan meluncur aaat ia berbicara. Irene langsung pergi meninggalkan kamar tersebut.

"Irene tunggu!"

Lisa memanggil Irene tapi sayang panggilan tersebut tak mampu membuat Irene memberhentikan langkahnya.

****

Setelah Irene melihat kemesraan Sehun dengan Lisa ia langsung pergi dari rumah. Baru satu hari Lisa tinggal satu atap dengannya sudah membuat ia semakin sakit hati  seperti ada ribuan belati yang menancap di dadanya saat melihat mereka berdua bersama ditambah lagi Lisa tengah hamil tentu saja ia akan semakin manja dengan Sehun. Entah apa yang akan terjadi pada hubungannya dengan Sehun setelah Lisa melahirkan anaknya mungkin pernikahan Irene dan Sehun berakhir.

Irene melirik kearah perempuan yang kini berada beberapa langkah disampingnya ia dengan cepat menghapus jejak air matanya dan menghampiri seorang perempuan yang tengah duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri perempuan tersebut terisak. Dengan rasa penasarannya ia mendekat memandang kearah perempuan yang tengah menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dengan penampilan yang terlihat kacau.

"Untuk mu,"ucap Irene menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna putih miliknya. Perempuan tersebut menatap sapu tangan tersebut beberapa detik lalu mengambilnya dan menghapus air matanya menggunakan sapu tangan milik Irene.

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang