Chapter 19

2.6K 138 3
                                    

*Happy Reading*

"Kau Yeri?"

Yeri mendongakkan kepalanya kearah suara yang tengah memanggil namanya.

"Iya. Lo Suho?" Tanya balik Yeri. Pria itu menganggukan kepalanya.

"Jadi, gue mau ketemu sama lo karena Mami gue yang minta. Lo juga sama kan?Jadi, gue mau lo nolak perjodohan ini. Gue nggak mau menikah ataupun pacaran dalam waktu dekat gue cuma pengen fokus dengan kuliah gue . Dan lo bisa cari gadis lain untuk lo nikahin ataupun lo pacarin terserah lo ajalah. Yang jelas gue mau lo bilang sama nyokap gue sama nyokap lo kalo lo nggak mau dijodohin. Mudah bukan?"ujar Yeri to the point.

"Tak semudah itu."Sahut Suho singkat.

"Hello?!Gue ini masih muda ?! Lo bahkan lebih tua daripada kakak kandung gue dan lo mau menikahi gadis berusia 19 tahun?! Dimana rasa malu lo,hah?"ujar Yeri spontan berdiri dan menggebrak meja.

"Memang ada yang salah dengan umur?Pernikahan tidak diukur dengan umur!"ucap Suho yang mampu membungkam perkataan Yeri.

"Iya, gue tau itu. Tapi gue belum siap buat menikah, lagi pula lo sama gue nggak saling kenal. Dan ini adalah pertemuan pertama gue sama lo."jelas Yeri.

"Bukan pertama, kedua."sela Suho.

"Kedua?maksud lo memang kita bertemu dimana lagi? Nggak usah banyak ngehalu deh. Gue tetep pengen lo minta batalin nih perjodohan! Jadi nggak usah banyak alesan. Ketemu dimana coba liat muka lo aja baru kali ini, kan nggak mungkin ketemu didunia lain."ujar Yeri.

"Dasar gadis ceroboh yang membuat kemejaku kotor . Dasar gadis sombong yang tak meminta maaf malah kabur begitu saja. Kalo ingatan kamu bagus kamu pasti ingat."ucap Suho datar.

Yeri memutar otaknya. Berusaha mengingat dimana ia pernah bertemu dengan pria yang berada dihadapnnya kini. Sesuatu peristiwa terlintas diotaknya.

"Cowok itu lo?!"Ucap Yeri dengan kedua matanya membulat sempurna. Mulutnya terbuka lebar.

"Astaga jadi lo cowok yang nggak punya mata itu.Bener- bener cowok pembawa sial. Setelah gue nabrak lo itu hak sepatu gue copot tau. Dan gue nanggung malu karena gue jalannya nyeker."tangan Yeri terkepal menatap Suho kesal.

"Ck, bukan saya yang pembawa sial. Tetapi itu karma kamu karena membuat kemeja mahal saya kotor!"

"Hey! Tuan Suho terhormat gue nggak sengaja ngelakuin nya . Lo yang sombong bukan gue, gak ngerti deh gue ada ya cowok kayak lo. Amit-amit gue nikah ama lo bisa mati muda gue."ceplos Yeri.

"Bisa sedikit sopan tidak?!Saya lebih tua daripada kamu!"peringat Suho sambil menatap sinis kearah Yeri.

"Terserah lo deh. Gue mau pulang dan menyingkir lo dari hadapan gue!"Ucap Yeri ketus dengan tangannya berusaha menyingkirkan tubuh tinggi dihadapannya kini.

"Bisa minggir nggak sih?!Atau gue teriakin lo maling nih!"ancam Yeri yang tak digubris Suho.

"Teriakan saja."ucap Suho tanpa adanya rasa takut apapun.

Yeri tersenyum miring lalu berteriak.

"TOLONG!!SAYA MAU DICULIK PRIA INI!!!!!"Teriak Yeri yang membuat penghuni Cafe menoleh kearahnya.

"Ada apa ini?!" Tanya seorang Bapak-bapak pada Yeri.

"Pak saya mau diculik pria ini pak. Tolong saya."ucap Yeri berbohong.

"Tunggu sebentar Pak! Dia ini istri saya dia sedang marah karena saya tak mengijinkan dia pergi. Lagi pula apakah saya terlihat seperti penculik?"terang Suho yang langsung dipercaya Bapak-bapak tersebut.

Setelah keadaan Cafe kembali tenang. Suho langsung menarik tangan Yeri keluar dengan kasar.

"Ish, sakit tau?!Lagian jadi cowok gak ada lembut-lembutnya dikit!" Yeri mengusap kulit tangannya yang sedikit memerah karena perbuatan Suho.

"Lo juga tadi ngapain sih ngaku-ngakuin  gue istri lo?! Dasar om-om kurbel!"ledek Yeri.

"Apa tadi kamu bilang?! Umur saya baru 31 tahun!"

"Iya-iya serah deh! Mau 31 kek mau 20 kek gapeduli gue. Bye gue mau pulang!"

"Ingat satu bulan lagi adalah pernikahan kita jangan coba berbuat sesuatu yang tidak-tidak!"peringat Suho yang membuat kaki Yeri berhenti melangkah.

*****

1 minggu yang lalu.....

Sosok pria duduk disebuah Taman dengan pandangan menatap kearah gelapnya langit malam dengan taburan bintang yang menghiasi diatas sana.

Pada malam seperti ini Suho biasanya akan menghabiskan waktunya untuk bekerja di ruang kerjanya. Tapi malam ini berbeda ia malah duduk sendirian di Taman rumahnya dengan banyak pertanyaan yang menganggunya selama ini.

Andai masih ada Kirananya ia tidak akan terlihat seperti ini. Tapi tak ada Kirananya sekarang hanya ada sosok wanita yang mirip Kirananya tapi wanita itu telah bersuami.

"Papa boleh duduk?" Ucap pria dengan rambut yang sudah beruban yang tak lain adalah ''Tuan Kim' ayah kandung Kim Suho.

"Duduk aja Pa. Papa kok belum tidur?"

"Gimana Papa mau tidur kalo anak Papa juga belum tidur. "Ucap Tuan Kim.

"Belum ngantuk Pa."elak Suho.

"Maafin Papa ya, tidak seharusnya Papa pisahkan kamu dari Kirana dulu. Kamu tidak akan semenderita ini sekarang."ucap Papa Suho sambil menatap kearah putranya penuh rasa bersalah.

"Jangan hanya membenci Mamimu saja. Papa juga ikut bersalah dalam kecelakaan Kirana waktu itu. Andai waktu itu Papa tidak mengusir Kirana ditengah malam dan membuatnya kecelakaan. Mungkin dia akan hidup bersamamu sekarang. Maafkan Papa."ucap Tuan Kim dengan rasa bersalahannya pada putranya tersebut.

"Itu takdir Pa. Sebelum Suho berangkat ke London, Kirana sudah tau bahwa dia akan meninggal. Seolah pada waktu itu Kirana memberitahu Suho tapi Suho malah mengira itu hanya candaan saja. Ternyata Kirana memang akan peegi meninggalkan Suho."ucap Suho sendu. Jujur ia sangat merindukan kekasihnya tersebut.

"Tapi tetap saja Papa merasa bersalah sama kamu nak."

"Menikahlah. Dengan begitu perasaan bersalah Papa akan berkurang. Mamimu sudah memilihkan kamu gadis dari keluarga baik-baik dan pastinya dia juga akan menjadi istri yang baik buat kamu. Cobalah bertemu dengan gadis tersebut siapa tau jodoh kamu nak."ucap Tuan Kim lalu meninggalkan putranya yang masih setia duduk dibangku Taman dengan pikirannya yang menerawang.

"Apa ini saatnya aku harus mengikhlaskan kepergianmu dengan cara menikah?"batin Suho sambil menatap satu bintang tang begitu terang.

***

To be continued....

Suho + Yeri? Ada shippernya disini???

Maaf kalo ada typo belum sempet edit:)

See you next time....

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang