CHAPTER 23

2.7K 165 3
                                    

•Happy Reading•

Irene menghembuskan nafasnya gusar sudah  hampir 6 jam lebih ia menunggu kepulangan Sehun. Tapi sampai sekarang pria tersebut tak ada tanda-tanda pulang bahkan Irene sudah mengirimkan beberapa pesan tapi belum dibaca dan sebuah panggilan namun sama sekali tak diangkat Sehun hanya ada suara operator yang menjawab.

"Kau dimana?"batin Irene sambil melirik kearah meja makan ada beberapa makanan yang ia siapkan dari tadi sore. Irene bahkan pulang lebih awal dari Cafe hanya untuk menyiapkan makan malam ini khusus untuk Sehun sedari pagi Irene sama sekali belum makan hanya segelas susu yang masuk dalam perutnya itupun hanya setengah gelas karena Irene enggan untuk menghabiskannya.

Drrttt....Drrrtttt....Drrttt...

Ponsel milik Irene bergetar menandakan sebuah panggilan masuk Irene langsung mengambil ponselnya berniat mengangkat panggilan tersebut. Sudut bibirnya yang tadi tertari mengendur saat melihat siapa yang tengah menelponnya. Joy

"Halo, mbak"ucap seseorang dari seberang dengan suara yang jelas Irene tahu siapa.

"Ada apa Joy?"Tanya Irene dengan nada suara kecewa.

"Suara mbak kok lemes gitu sih? Emang ada apa? Oh ya gimana sama mbak masakan yang mbak buat,  Suami mbak suka nggak?" Irene terdiam akan pertanyaan yang dilontarkan Joy sahabat yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Halo mbak...mbak denger aku kan? Mbak.. Halooo"

"E-h iya ada apa?"jawab Irene tersadar dari lamuannya.

"Tadi aku nanya suami mbak suka nggak sama masakannya?"ulang Joy.

"S-uka kok bahkan dia minta nambah. Oh ya Joy ini udah malem mbak matiin ya."ucap Irene berbohong pada Joy.

"Tuh kan bener apa yang aku bilang. Oke deh lagian aku juga nggak mau ganggu ritual mbak sama suami mbak. Selamat tidur mbak, semoga sukses." Ucap Joy lalu memutuskan panggilannya.

Irene sedikit kecewa karena yang tadi menelponnya adalah Joy bukan Sehun. Padahal tadi ia berharap bahwa suaminya tersebut yang menelponnya tapi kenyataanya bukan.

BRUM.....

Suara mobil dari luar membuat senyum Irene muncul kembali. Irene langsung berdiri berjalan menuju ke teras depan berniat untuk menyambut kepulangan Sehun. Senyumnya semakin mengembang tatkala ia melihat Sehun keluar dari mobil hitam miliknya tapi senyum manis  tersebut  hanya sebentar karena setelah sosok wanita  turun dan mengandeng tangan Sehun mesra . Senyum itu sirna.

Mereka benar- benar mesra dihadapan Irene hingga tatapan Irene jatuh pada perut wanita tersebut. Wanita itu hamil. Iya, hamil dan Irene jelas tahu itu.

"Ini sudah larut malam mengapa kau belu tidur?" Tanya Sehun dengan tatapan menyelidik kearah Irene.

Irene memalingkan wajahnya. Ia enggan menatap manik mata milik Sehun. " Aku belum mengantuk,"jawab Irene seadanya.

"Masuklah kalian berdua diluar sangat dingin. Aku permisi ingin ke kamar."ucap Irene berbalik kakinya hendak melangkah namun pergelangan tangannya ditahan oleh tangan kekar Sehun.

"Dia akan tinggal disini sampai melahirkan. Aku harap kau tak masalah dengan hal tersebut."ucap Sehun menekankan kata 'Dia'.

Irene mengigit bibirnya menahan sesuatu yang hendak meluncur bebas ke pipinya. " T-entu, aku tak masalah ini rumahmu kau berhak atas apapun disini." Ucap Irene tanpa menoleh kebelakang ia takut Sehun melihat matanya.

"Lepaskan. Aku mau ke kamar,"Sehun melepas tangan Irene.

*****

Tok...Tok...Tok

Ketukan pintu oleh seseorang dari luar membuat lamunan Irene buyar. Ia buru- buru beranjak dari ranjang  melangkah menuju kamar pintunya.

"Apa aku menganggumu? Bisakah kau membantuku memasak jujur untuk pertama kalinya aku memasuki dapur untuk memasak."ucap wanita yang kini berada dihadapan Irene dengan perut buncitnya.

"K-au ingin memasak dalam keadaan hamil? Apa kau bercanda."

"Sudah kuduga kau dan Sehun sama saja. Aku mohon jangan larang aku bayiku yang menginginkan ini semua."ucap wanita itu dengan mengerucutkan bibirnya. Ada rasa sakit saat Irene mendengar kata 'bayi' dari mulut  wanita yang berada dihadapannya kini.

"Aku akan membantumu."ucap Irene yang mampu membuat wanita tersebut tersenyum sumringah.






TBC......

Thank you for 3K

I
L
O
V
E
Y
O
U
❤️

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang