[EXTRA CHAPTER]

2.2K 131 11
                                    

"You killed me slowly with your departure."
-Sehun-

Setelah mengantarkan Lisa kerumahnya dan menjelaskan semua masalah yang ia dan Lisa perbuat pada keluarga Lisa, Sehun memutuskan pulang kembali ke Apartemen miliknya untuk menemui sang istri. Setelah beberapa menit menempuh perjalanan menggunakan mobil akhirnya ia sampai di Apartemennya.

Perasaan janggal Sehun rasakan saat ia melihat ruang tengah begitu gelap. Ia menaiki lantai atas dan alangkah terkejutnya saat melihat lampu di kamar milik Irene tak menyala ia buru-buru memasuki kamar milik Irene yang terlihat berbeda sama sekali tak ada vas bunga milik Irene di meja riasnya.

Sehun merasa takut. Ya, dia takut bahwa wanitanya itu pergi meninggalkan dirinya sungguh ia tak akan bisa hidup tanpa istrinya itu.

Dugaan Sehun tepat pakaian milik Irene telah hilang tak ada yang tersisa barang-barangnya bahkan foto Ayahnya sudah tak berada di tempatnya. Irene pergi. Itulah yang dapat otak Sehun simpulkan wanitanya telah pergi.

"ARGHH!!!KEMANA KAU IRENE!'!!MENGAPA KAU PERGI?!!!!"Sehun membanting dan menghancurkan cermin meja rias yang berada didekatnya, darah segar pun mengalir dari sela-sela jarinya.

"J-angan pergi.."lirih Sehun sambil menyandarkan tubuhnya di dinding menatap hampa kearah langit-langit kamar Irene, sudut mata Sehun berair.

***

Cuaca begitu cerah di atas langit. Bisa dikatakan cuaca sangatlah bagus, tapi tidak dengan seorang pria yang tengah menatap kosong kearah laptopnya, pria itu kembali memijit pelipisnya dan menghembuskan nafasnya kasar. Pria itu adalah Sehun Ceo dari OSH Company Group, pria kaya yang kehidupannya amat tercukupi tapi sekarang ada yang kurang dalam hidupnya, separuh jiwanya telah pergi meninggalkan dirinya. Sungguh menyedihkan!

Bae Irene. Istrinya tersebut telah meninggalkan dirinya dan ia amat menyesali semua perbuatannya karena ia adalah alasan besar mengapa wanitanya itu pergi.

Seorang pria yang mengenakan jas berwarna hitam masuk begitu saja tanpa izin ke dalam ruangan pribadi Sehun, pria itu bahkan tak mengetuk pintu terlebih dahulu. "Akhirnya kau menyesal juga Kakak Ipar!"kalimat itu keluar dari mulut pria itu.

Pria itu adalah Kim Suho, pria itu duduk di sebuah sofa sambil mengangkat satu kakinya. "Jawab aku Kakak Ipar apa kau menyesali perbuatanmu pada Irene?!" Pria itu kembali melayangkan pertanyaan yang sama sambil menekankan kalimat 'Kakak Ipar' dalam ucapannya.

"Hm..apa tidak ada sambutan untukku Kakak Ipar? Sebuah kopi atau teh mungkin? Atau kau akan memberikan sambutan tinjauan padaku?"Suho sedari tadi menatap kearah kedua telapak tangan Sehun yang mengepal kuat.

Sehun melemaskan kepalan tangannya. "Apa kau tidak punya sopan santun Adik Ipar? Ini kantorku dan ini ruanganku apa kau tidak berniat mengetuk pintu terlebih dahulu. Selain itu, jangan sembarangan kau menyebut nama ISTRIKU!"sahut Sehun dengan menekankan kata  'Istri' dibelakang kalimatnya

"Istriku? sejak kapan kau mengakui Irene itu istrimu Kakak Ipar kau bahkan tak pernah menganggapnya ada sebelumnya, dan kau memperlakukannya begitu sangat kasar! Mengapa kau tidak menceraikannya saja dari dulu hah?!"Sehun tiba-tiba saja menarik kerah baju milik Suho kasar , memberi satu pukulan pada pipi kiri pria yang kini berstatus adik iparnya. Ya, Suho adalah istri dari adik kandungnya Yeri.

Luka Istri Pertama✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang