[EXTRA CHAPTER]
SEHUN POV's
Oh Sehun. Siapa yang tak mengenal namaku. Bahkan negera tetangga mengenalku dengan jelas. Hidupku di kelilingi banyak perempuan bahkan mereka akan siap melempar tubuh mereka diatas ranjangku. Tapi, sayang aku tak memperdulikan mereka semua karena aku sudah memiliki kekasih dan merupakan satu-satunya perempuan yang kelak akan menjadi istri serta ibu dari anak-anakku. Lalu, kami akan hidup dengan bahagia bersama keluarga kecil kita. Perempuan itu bernama Lalisa perempuan asal Thailand yang mampu membuatku jatuh pada pesonanya. Dia perempuan yang sangat aku cintai bahkan aku sudah mempersiapkan rencana untuk melamar perempuan tersebut. Dia harus menjadi milikku secepatnya. Memikirkannya saja sudah membuatku ingin memilikinya apalagi sudah aku miliki. Hm, mungkin aku tak akan pernah membiarkan dia keluar rumah. Ya, aku akan menyuruhnya selalu di rumah layaknya seorang istri pada umumnya.
"Sehun kau harus menikah dengan anak teman Papa!Tak ada penolakan lagi!"
Kalimat yang Papa lontarkan pada diriku saat aku akan berniat melamar Lisa yang merupakan kekasihku. Aku merasa duniaku berhenti seketika, jujur aku ingin sekali kabur dan menikahi Lisa pada saat itu meskipun tak mendapat restu dari keluargaku sekalipun. Sayangnya, Lisa dengan tegas menolak permintaanku. Ya, gadisku itu menolak permintaanku untuk menikahinya secara diam-diam. Ia menginginkan aku dengan dia menikah secara resmi dan tentunya dengan restu orang tuaku. Saat itu aku benar-benar merasa frustasi ditambah lagi saat penyakit jantung Papa kambuh lagi, satu sisi perempuan yang aku cintai sedangkan di sisi lain Papaku yang sangat aku hormati.
***
Malam itu adalah pertemuan pertamaku dengan perempuan itu. Perempuan yang menghancurkan semua rencana, harapan, dan impianku. Namanya Bae Irene, perempuan yang kata Papaku 'istimewa' tapi menurutku dia biasa-biasa saja, hanya gadis dengan wajah polos dan sangat kuno menurutku terlihat dari gaya berpakaiannya yang di bawah standar.
"Apa kamu perlu sesuatu?"Kata-kata itu di lontarkan dari bibir mungil tersebut.
Aku berdecih. "Tidak!"
"Langsung to the point saja. Apa kau mau harta Papa saya? Berapa jumlah yang kau inginkan? Katakan saja Jangan sungkan?!"ketusku.
"Apa maksud kamu?"
"Munafik!"
"Ambil cek ini! Dan tulis nominalnya tapi dengan syarat kau harus menolak perjodohan ini!"
Dengan kesal ku langkahkan kakiku meninggalkan perempuan itu di tempat duduknya. Ku lihat dengan ekor mataku, ia terdiam kemudian sebelum aku melanjutkan melangkahkan kakiku ia meneteskan air mata. Perempuan itu menangis.
***
IRENE POV's
"Dia yang terbaik untuk kamu, Nak."
Irene melamun. Matanya tak berhenti menatap ruangan ICU. Ruangan dimana Ayahnya tengah berbaring tak berdaya, semalam ia mendengar keadaan Ayahnya kembali memburuk. Ayah Irene mengidap penyakit pneoumonia yang mengharuskan Ayahnya dirawat di rumah sakit karena semakin hari penyakit Ayahnya tersebut semakin parah. Hanya Ayahnya yang sekarang Irene miliki karena Bundanya telah meninggal sejak Irene lahir ke dunia ini. Ya, Bundanya tersebut meninggal saat melahirkan Irene. Saat itu Ayahnya mengatakan bahwa Bundanya tersebut mengalami pendarahan yang hebat karena kecelakaan yang menimpa Ayah & Bundanya saat mengendarai mobil, waktu itu Irene masih berada di perut Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Istri Pertama✔️
Fanfiction"Jika kau memang sangat mencintainya. Lalu untuk apa kau masih mempertahankanku?"-Irene. *** Irene gadis yang menjadi pihak yang paling dirugikan di Pernikahannya dengan Sehun-suaminya. Pernikahan yang terjadi tanpa cinta. Pernikahan yang terjadi ka...