Yoongi tak mampu menahan keterkejutannya saat melihat wajah pria berseragam polisi yang kini duduk berhadapan dengannya di sofa yang tersedia di ruang rawatnya. Jimin yang duduk mendampingi Yoongi di sisinya, hanya terkikik pelan melihat reaksi kekasihnya itu. Sementara Seokjin yang juga ada di ruangan itu selaku dokter yang ditugasi untuk memonitor kondisi Yoongi dan Jimin selama sesi investigasi, menatap kedua pria itu secara bergantian dengan raut kebingungan.
"K-kau ...!" seru Yoongi seraya menunjuk ujung hidung Namjoon. "B-bukankah kau c-calon suami Jimin?!"
Seokjin terkesiap mendengar tudingan Yoongi dan beralih menatap suaminya dengan kening berkerut tajam. "Calon suami Jimin? Apa maksudnya, Joon-ie?" tuntutnya tak terima.
Namjoon menghela napas berat, sama sekali tak menyangka sesi investigasi yang seharusnya berlangsung dengan damai, mendadak berubah ricuh hanya karena kesalahpaman kecil yang terjadi antara dirinya dan Min Yoongi, yang kini justru semakin diperburuk oleh istrinya sendiri. "Harap tenang, Min Yoongi-ssi. Sebelum kita mulai, saya ingin meluruskan dulu kesalahpahaman yang terjadi di antara kita," ujarnya, berusaha tetap bersikap profesional. Ia berdeham sejenak untuk mencairkan suasana yang sempat menegang, kemudian mengulurkan tangannya ke hadapan Yoongi. "Perkenalkan, saya Kim Namjoon. Saya adalah kepala tim kepolisian yang diberikan tugas untuk mengusut kasus ini. Dan saya bukan calon suami Jimin, melainkan suami Seokjin, kakak kandung Jimin yang kini duduk di sebelah saya. Saya sudah menikah, jadi anda tidak perlu khawatir saya akan merebut Jimin dari anda. Saya tidak berniat dan tidak pernah berminat untuk melakukan poligami. Lagipula, Jimin adalah adik ipar saya yang sudah saya anggap seperti adik kandung saya sendiri," jelasnya panjang lebar sambil sesekali melirik Seokjin. "Tolong maafkan sikap saya pada saat pertemuan pertama kita. Saya tidak bermaksud untuk berbohong kepada anda. Saat itu saya salah mengira anda sebagai maniak yang mengincar Jimin, jadi saya terpaksa melakukan itu untuk melindungi adik saya," imbuhnya, kemudian menundukkan kepalanya sesaat sebagai bentuk ungkapan sesal atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
Yoongi menghela napas lega dan menyambut uluran tangan Namjoon. "Saya juga minta maaf atas sikap tidak sopan saya barusan."
Namjoon mengangguk dan tersenyum penuh wibawa. "Baiklah, karena waktu yang kita miliki terbilang cukup singkat, sebaiknya kita langsung mulai saja." Ia membuka berkas yang sebelumnya ia letakkan di meja, kemudian menyiapkan recorder untuk merekam keterangan Yoongi dan Jimin. Ia juga menyiapkan tablet yang akan digunakannya untuk mencatat poin-poin penting dari keterangan kedua korban. "Siap?" tanyanya seraya menatap Yoongi dan Jimin secara bergantian.
Sepasang kekasih itu serempak mengangguk. Mereka berpandangan sejenak, kemudian menceritakan semua yang terjadi terkait insiden dua hari yang lalu, baik dari sudut pandang Yoongi maupun Jimin.
"Jadi, kau benar-benar datang untuk menonton pertandinganku?" tanya Yoongi setelah mendengar penjelasan Jimin.
"Iya, hyung," sahut Jimin membenarkan. "Kami meninggalkan gym indoor usai menonton pertandinganmu dan memutuskan untuk berbicara di dekat gudang olahraga. Aku memohon pada Daniel untuk berhenti melakukan aksinya, tapi dia memberiku satu syarat jika aku ingin dia melepaskanmu. Kau sendiri sudah dengar waktu itu, 'kan? Dia menyuruhku untuk meninggalkanmu, hyung."
Yoongi menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. "Kukira Taehyung berbohong padaku saat itu," sesalnya.
"Taehyung?" ulang Jimin.
Yoongi mengangguk. "Kim Taehyung, rekanku di klub basket. Dia bilang dia melihatmu di tribune saat kami bertanding waktu itu. Aku tidak percaya dan berpikir dia sedang berusaha menghiburku. Jadi, aku membentaknya dan pergi meninggalkannya. Saat aku akan keluar dari gym indoor, aku bertemu dengan Hoseok yang terlihat panik. Dia memberitahuku bahwa kau sedang berada dalam bahaya. Dia bilang ada seseorang yang berusaha menyakitimu, dan tanpa pikir panjang aku langsung berlari mencarimu ke seluruh sudut sekolah," terang Yoongi. "Dia juga sempat menceritakan sedikit tentang Kang Daniel. Jujur saja, sebelumnya aku tak tahu apa-apa tentang manusia brengsek satu itu. Hoseok hanya pernah menceritakan padaku bahwa ada seseorang yang mengincarmu, dan dia memintaku untuk melindungimu. Kemudian aku teringat pada permintaanmu untuk menjauhi dan tidak menemuimu, dan ketika aku mencoba menghubung-hubungkannya, aku mendapat firasat kalau hal itu mungkin ada hubungannya dengan Kang Daniel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Suga & Chim || YoonMin [✔]
Fanfiction[Judul sebelumnya: Diary of Sweet and Swag] Kisah cinta ketua klub basket yang dingin dan cuek dengan anggota klub tari yang manis namun galak. Suga dan Chim. "Sebenarnya kau serius tidak sih mau pacaran denganku?" "Kalau aku tidak serius, mana mung...