[Warning: M-preg! Kalian boleh anggap cerita ini nyambung sama cerita di atas, boleh juga tidak. Bebas pokoknya hihihi]
...
Jimin sama sekali tak menyadarinya. Sedikitpun tidak. Meski sudah pernah mengalaminya sebanyak dua kali, ia masih saja gagal memaknai tanda dan gejala yang dimanifestasikan oleh tubuhnya.
Semuanya dimulai pada pagi itu. Yoongi yang baru bangun tidur, seperti biasa menyusul Jimin ke dapur, menginterupsi kegiatan memasak sarapannya sejenak untuk menagih jatah morning kiss. Meskipun terdengar sepele, bagi pasangan yang menjunjung prinsip 'kemesraan sebagai salah satu pilar untuk memperkokoh keharmonisan hubungan', kegiatan semacam morning kiss merupakan salah satu contoh agenda yang wajib mereka lakukan setiap hari.
Biasanya, tidak ada masalah apapun yang terjadi selama Yoongi dan Jimin melaksanakan ritual rutin mereka. Namun pagi itu, ada yang aneh. Belum sampai lima detik bibir mereka bertemu, Jimin sudah menarik diri dari Yoongi. Padahal biasanya, kegiatan morning kiss mereka tak pernah berlangsung kurang dari lima menit. Bahkan jika mereka terlalu menghayati, kegiatan itu tak jarang diakhiri dengan 'quickie' yang menggairahkan di atas kitchen counter.
"Kenapa Chim?" tanya Yoongi, kaget sekaligus bingung karena Jimin tiba-tiba menyudahi kegiatan mereka yang baru saja dimulai.
Jimin mengusap bibirnya sambil meringis jijik. "Sikat gigi dulu sana. Bau hyung membuatku mual," ujarnya sebelum beranjak meninggalkan dapur untuk membangunkan kedua buah hati mereka. Menyisakan Yoongi yang hanya bisa melongo di tempat.
"Tapi ..." Yoongi mengangkat satu telapak tangannya di depan wajah, kemudian menghembuskan udara dari dalam mulutnya dan mencoba mengecek bau napasnya. Ia mengernyit, aroma mint yang segar menyapa saraf olfaktori-nya. "... aku sudah sikat gigi kok, Chim."
...
"Jimin-ie, kenapa suaramu terdengar serak? Kau sakit?" tanya Hoseok dari seberang sambungan.
Rupanya, keanehan tak hanya terjadi pagi itu saja, melainkan terus berlangsung sepanjang sisa hari. Bahkan Hoseok yang sedang tidak bersamanya pun seolah bisa menebak keadaan Jimin. Selama ia melaksanakan jadwal mengajarnya di sanggar tari yang mereka kelola berdua, tak sedikit pula anak didiknya yang bertanya mengenai kondisi kesehatannya. Jimin yang memang merasa kurang fit hari itu, terpaksa sedikit berbohong agar mereka tidak mencemaskan dirinya.
"Aku baik-baik saja, hyung. Hanya merasa sedikit pegal dan ... pusing?" Ia bertanya-tanya sendiri. "Kurasa aku kurang istirahat."
"Periksakan dirimu kalau begitu."
"Tidak ada waktu, hyung."
"Jimin-ie." Suara Hoseok terdengar meninggi dan penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Suga & Chim || YoonMin [✔]
Fanfiction[Judul sebelumnya: Diary of Sweet and Swag] Kisah cinta ketua klub basket yang dingin dan cuek dengan anggota klub tari yang manis namun galak. Suga dan Chim. "Sebenarnya kau serius tidak sih mau pacaran denganku?" "Kalau aku tidak serius, mana mung...