"Kalau begitu, kenalkan. Aku Kim Namjoon. Calon suami Jimin."
Yoongi terperangah, begitupula Jimin. Keduanya menatap Namjoon dengan mata terbelalak, sama-sama terkejut mendengar pengakuan pria jangkung yang kini tengah memamerkan seringai liciknya itu.
"C-calon s-suami?" tanya Yoongi terbata. Otaknya mendadak beku dan lidahnya terasa kelu. Dengan gerakan kaku ia berpaling ke arah Jimin, yang balas menatapnya dengan tatapan yang seakan menyiratkan rasa bersalah. "A-apa maksudnya, Jimin-ah?"
Jimin tak segera menjawab. Kedua matanya menatap Yoongi lurus-lurus, namun entah kenapa Yoongi bisa merasakan kalau atensi pemuda itu sedang tak tertuju padanya. Ia juga melihat bibir pemuda itu sedikit bergetar, seolah ada sesuatu yang ingin disampaikannya, namun berusaha keras untuk ditahannya.
Cukup lama pemuda itu bergeming, sampai akhirnya Jimin memutus kontak matanya dengan Yoongi dan menundukkan kepala. Yoongi bersumpah ia bisa melihat satu butir air yang menetes dari sudut mata Jimin sebelum pemuda itu berujar 'maaf' dengan suara yang teramat lirih dan berlari masuk ke dalam rumah—mengabaikan Yoongi yang hanya bisa menelan kekecewaan karena ditinggal begitu saja tanpa diberi sedikitpun penjelasan oleh pemuda itu.
"Kau lihat itu?" Suara Namjoon yang sarat dengan nada cemooh kembali menyadarkan Yoongi dari keterpurukannya. Pria itu melipat kedua tangannya di depan dada dengan lagak yang terlihat angkuh, masih mempertahankan seringainya yang mampu memompa amarah Yoongi hingga naik ke ubun-ubun. "Jimin sudah menolakmu, jadi tolong jangan pernah coba-coba mengganggunya lagi. Dan jika aku tidak salah dengar, tadi dia juga memintamu untuk tidak menemuinya lagi. Bukankah begitu?"
Yoongi terdiam, menatap Namjoon tajam dengan kedua tangan terkepal erat. Ada dorongan kuat yang mendesaknya untuk mendaratkan tinjunya pada wajah pongah pria itu, melampiaskan seluruh perasaan marah, bingung, dan kecewa yang kini menyesaki dadanya. Akan tetapi, ia lebih dari sekadar paham jika tindakan semacam itu hanya akan membuat situasi semakin runyam. Maka dengan secuil kewarasan yang masih tersisa, Yoongi berusaha menekan emosinya dengan cara menarik napas panjang, lalu membuangnya dengan sedikit kasar.
Melihat Yoongi yang seakan telah terpojok, Namjoon terkekeh puas. Namun, tak lama, ekspresinya berubah datar kembali. Kali ini, Yoongi bahkan bisa merasakan aura intimidasi yang memancar kuat dari sorot mata pria jangkung itu. "Oh ya ... satu lagi. Aku ingin memperingatkanmu bahwa aku adalah seorang aparat kepolisian. Jika sekali lagi kau berani berbuat nekat pada Jimin, maka kali ini aku tidak akan tinggal diam. Tolong camkan itu baik-baik—atau kau akan berurusan dengan hukum," ujarnya dengan nada mengancam, sebelum akhirnya melangkah cepat memasuki kediaman keluarga Park.
Sementara itu, Yoongi yang masih berdiri mematung di tempatnya, hanya mampu menatap pintu kediaman keluarga Park yang sebelumnya dilalui oleh Jimin dan pria bernama Namjoon itu dengan tatapan kosong. Begitu banyak hal yang berkecamuk di dalam benaknya, sampai-sampai ia tak menyadari kehadiran sesosok pria jangkung lain yang melintas di sebelahnya dengan langkah terseok karena kewalahan membawa dua kantong plastik besar di masing-masing tangannya.
"Tega-teganya dia meninggalkanku sendiri dengan barang belanjaan sebanyak ini. Awas saja si bodoh itu nanti. Aku tidak akan memberikannya jatah selama sebulan penuh biar dia tahu rasa."
Yoongi bisa mendengar pria itu bersungut-sungut dengan suara rendah, namun pikirannya sudah terlalu kalut dan ia tak sudi menambah bebannya dengan memikirkan masalah orang lain yang bahkan tak dikenalnya. Setelah membuang napasnya dengan kasar sekali lagi, ia berbalik dan melangkah dengan berat hati meninggalkan area kediaman keluarga Park.
...
A/N:
Hello again! Maapkeun Chill baru bisa update :( Semoga kalian tidak lupa dengan jalan ceritanya ya. Sekali lagi, maaf karena keterlambatan yang keterlaluan ini dan terima kasih karena sudah bersabar menunggu. Luv u all💜
Hope y'all have a good day~
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Suga & Chim || YoonMin [✔]
Fanfiction[Judul sebelumnya: Diary of Sweet and Swag] Kisah cinta ketua klub basket yang dingin dan cuek dengan anggota klub tari yang manis namun galak. Suga dan Chim. "Sebenarnya kau serius tidak sih mau pacaran denganku?" "Kalau aku tidak serius, mana mung...