RAFNAY 14). Masih marah?

10.5K 424 3
                                    

Suasana hening menyelimuti dua orang di mobil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana hening menyelimuti dua orang di mobil itu. Rafka yang sedang menyetir dan Nayma hanya diam sambil memalingkan wajahnya ke jendela mobil.

Rafka yang tak tahan akhirnya angkat suara,"Nay, harusnya kemarin kamu dengerin kakak dulu jangan main kabur gitu aja. Kakak khawatir sama kamu Nay.."Ujarnya.

"Kamu pulang sama siapa kemarin?"Lanjutnya.

"Arkhan."

Mata Rafka molotot saking terkejutnya. Ia mengerem mobilnya mendadak. Membuat Nayma sedikit terjungkal ke depan.

"Kakak ih! Yang bener dong bawa mobilnya!"Gerutu Nayma kesal. Sambil membenarkan posisinya kembali.

"Sayang.. maafin kakak ya. Kamu gak ada yang luka kan?"

"Gak ada. Nay cuma kaget doang tadi."

"Abisnya, ngapain kamu pulang sama si cooldus itu? Kenapa nggak minta jemput Nathan atau Fathan kek!"Ucap Rafka kesal sambil menjalankan mobilnya kembali dengan pelan.

"Kakak sendiri kemana kemarin? Nay berharap kakak ngejar Nay kemarin tapi nyatanya enggak. Kakak malah pergi ninggalin Nay. Untung aja ada Arkhan disana."

Rafka merasa bersalah pada gadisnya ini. Ia mengambil satu tangan Nayma lalu di genggamnya dengan penuh kelembutan.

"Maafin kakak ya? Aku ada urusan penting kemarin, kamu gak marah kan?"

"Urusan penting apa sampai kakak lebih mentingin dia daripada Nay?"Tanya Nayma. Cemburu mungkin..

Rafka mengulum senyumnya. Ia suka bila Nayma cemburu begini. Itu artinya Nayma juga cinta padanya. Dan juga, Nayma sangat terlihat menggemaskan.

"Kamu mulai possessive kayak kakak ya Nay?"

Nayma menoleh padanya,"Kenapa kakak gak suka?"Tanya nya sinis.

"Siapa bilang? Kakak suka kok. Itu artinya kamu cinta sama kakak, dan gak mau kehilangan kakak. Seperti yang kakak lakukan ke kamu."

Nayma hanya berdehem. Rafka tersenyum lalu mengecup punggung tangannya lalu digenggamnya erat.

Sesampainya di sekolah, Rafka keluar dan membukakan pintu untuk Nayma. Merasa ponselnya bergetar, ia mengambil ponselnya. Dan ternyata Hana menelponnya. Ia menatap Nayma gugup.

"Kenapa gak diangkat teleponnya kak?"

"Eh, gak apa-apa kok. Udah kamu masuk gih nanti telat."

Nayma menatap curiga padanya, Ponsel Rafka bergetar kembali. Membuat Rafka bersumpah serapah pada Hana yang menelponnya pada waktu yang tidak tepat.

"Tuh, hape kakak geter lagi. Angkat aja kak, siapa tau penting. Emang dari siapa sih?"

"Hana."

Possessive Rafka [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang