Bel istirahat sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Pekikan senang dilontarkan oleh para siswa maupun siswi,karna pelajaran yang amat membosankan dan melelahkan itu pun telah berakhir.
Dalam waktu tak kurang dari 5 detik,Kantin pun sudah ramai oleh siswa dan siswi FIHS bak pasar. Bila dulu siswa harus rela berdesakan sana-sini, antrian yang panjang bak kereta api, sampai-sampai ada yang tak kebagian tempat duduk sehingga harus berpindah di tempat yang lain.
Untung saja fasilitas sekarang sudah memadai. Contohnya, Kantin di sekolah ini terbagi menjadi 2. Ada yang di lantai 1 dan di lantai 2. Sehingga bila ada murod yang tak kebagian tpat bisa pindah ke lantai atas juga terdapat 5 AC yang dipasang di kantin agar siswa nyaman makannya.
Di kelas pula, disediakan 2 AC supaya murid-murid nyaman belajarnya dan tidak kepanasan. Tak lupa wifi yang terpasang di sudut-sudut tempat. Termasuk kantin.
Nayma dkk berada di kantin lantai 2. Karena memang tempat itu sudah di booking oleh mereka. Tepat didekat jendela. Alasannya,sepi oleh para siswa dan siswi karena kebanyakan mereka berada di lantai bawah. Sedangkan yang diatas hanya sedikit.
Yang kedua, Mereka bisa melihat pemandangan sawah dan gunung dari jendela kaca itu. Dan juga suasananya yang nyaman dan adem dari teriakan siswa-siswi.
"Gilaa. Ini sebenarnya kantin atau pasar sih? Rame bener njir."Kata Ditta membuka suara.
"Yaiyalah Dit. Lo mikir aja, Murid disekolah kita aja ada 1.500, melebihi kapasitas jumlah murid sekolah lain. Maklumlah nasib sekolah Favorit."Balas Nadya menjelaskan. Ditta hanya ber-oh-ria saja tak berniat membalas lagi.
"Eh, Nad, Nay! Nanti pulang ke salon kuy warnain rambut. Bosen gue item mulu. Sekali-kali ngelanggar gak papa kali. Kangen ruang bk, apalagi sama omelan Bu gendut."Ucap Ditta.
"Leh ugha tuh ajakan lo Dit. Sekali-kali nyoba jadi bad girl boleh kali ya?"
"Nah,berfaedah kan ajakan gue? Nay lo ikut kan?"Tanya Ditta pada Nayma.
"Pengen sih. Tapi,pasti gak dibolehin sama kak Rafka. Kalian tau sendiri kan kak Rafka itu kek gimana."Jawab Nayma mengeluh.
"Yaelah Nay. Lo nurut amat sih sama tunangan possessive lo itu. Sekali ngelanggar gapapa kali."
"Ditta mah enak ngomong doang. Lah Nayma gimana? Gak tau aja, kalo Nay gak nurutin kak Rafka itu ada hukumannya."
"Hukuman? Apa?"Tanya Nadya polos. Mungkin pura-pura polos kali ya..
"Pasti mesum nih hukumannya."Reno menjawab. Memang si Reno mesum mulu pikirannya.
Pipi Nayma bersemu merah. Malu ingin menjawab. "Emm..tergantung sih."
"Biasanya apa?"Ditta ikut-ikutan kepo.
"Ditta kepo ih!"
"Ya ampun Nay! Sama sahabat ini masih secret-secret. Gak solid lo Nay."Ditta dan Nadya pura-pura merajuk. Sedangkan Reno,Pandu dan Arkhan hanya diam. Tak ingin mengganggu para cewek sedang rumpi no secret.
"Nay malu jawabnya Ditta!"
"Tuh kan bener apa kata gue. Pasti mesum!"
"Reno anjir! Lo bisa diem gak sih?"Nadya dan Ditta memarahi Reno dengan kesal."Iya iya gue diem. Puas!"
"Jawab aja Nay. Gue sama Nadya penasaran banget anjir."Geram Ditta.
"Emm..biasanya sih kiss."Nayma memelankan suaranya pada kata yang terakhir.
Nadya dan Ditta melotot kaget. Reno,Pandu dan Arkhan juga sama kagetnya dengan mereka. "Kiss?!"Pekik mereka secara bersamaan. Untung saja disini hanya sedikit murid-murid nya. Jadi fine aja mau teriak-teriak juga. Toh,mereka juga gak bakalan ngerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Rafka [✓]
Romance[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "I'm Forever still be yours." -Nayma "Jangan pernah kamu dekat dengan laki-laki lain selain aku, ayah dan kedua kakak kamu. Because, You're mine!" -Rafka Bagaimanakah kelanjutan hubungan mereka berdua? Tentunya ad...