RAFNAY 32). Siuman

9.1K 333 12
                                    

Sudah seminggu Nayma belum bangun dari tidurnya. Dan hal itu membuat Rafka dan keluarga serta sahabatnya khawatir sekaligus rindu dengan gadis cantik itu.

Terlebih Rafka. Lelaki itu setiap harinya selalu datang ke rumah sakit untuk menjenguk Nayma. Bahkan, setiap malamnya ia selalu menginap disana untuk menemani gadisnya. Ia tak perduli beberapa pekerjaannya yang terbengkalai karenanya.

Karena bagi Rafka, Nayma lebih penting dari segalanya.

Lelaki itu menggenggam erat tangan Nayma lalu mengecupnya penuh kelembutan.

"Nay, kapan kamu mau bangun? Betah banget ya tidurnya? Emangnya kamu gak rindu sama kakak?"

Tidak ada suara yang menyahut. Rafka benar-benar sangat merindukan Nayma-nya.

"Kamu cepet bangun ya Nay. Kakak rindu banget sama kamu. Orang tua kita juga sama Nay. Mereka khawatir sama kamu. Kakak yakin kamu gadis yang kuat, kamu cepet bangun ya?"

Lalu Rafka, bangun dan mencium kening gadis itu lama. Hingga air matanya kembali turun, cengeng sekali bukan dirinya?

Entah keajaiban dari mana, Rafka melihat dengan jelas jari-jari milik Nayma bergerak dengan sangat pelan. Hal itu membuat Rafka senang bukan main. Ia langsung memencet bel untuk memanggil dokter.

"Gimana dok, keadaan tunangan saya? Apa dia akan sadar?"Tanya Rafka.

Dokter laki-laki itu tersenyum,"Iya pak. Alhamdulillah, kondisi Nayma sudah stabil dan membaik. Sebentar lagi, juga dia akan sadar."

Rafka menaikkan kedua sudut bibirnya. Ia tersenyum bahagia. Sangat-sangat bahagia. Akhirnya, sebentar lagi tunangannya akan sadar.

"Baik, makasih dok."

Dokter itu mengangguk lalu pergi.

Rafka dengan segera menghubungi kedua orang tua nya dan Nayma. Tak lupa dengan Fathan dan Nathan juga Lyna.

"K-kak R-raf.."

Rafka menoleh mendengar suara yang sangat dirindukannya. Ia langsung duduk di samping Nayma sambil menggenggam erat tangannya.

"Iya Nay, kakak disini. Kakak bahagia banget kamu udah sadar."Rafka tak berhenti tersenyum. Ia sangat bahagia sekarang.

"Kak Rafka.."

"Iya sayang, kamu mau apa?"Sambil mengusap rambut Nayma dengan sayang.

"Nay mau minum."

Rafka mengambil air putih yang sudah disediakan dan membantu Nayma untuk meminumnya.

"Kamu mau apalagi? Kamu laper? Mau makan?"Nayma menggeleng.

"Nay mau makan masakan bunda."

"Iya, kamu sabar ya. Bentar lagi pasti mereka datang."

Tiba-tiba Nayma memeluk Rafka. Membuat sang empu bingung. Namun, ia tetap membalas pelukan itu sambil menenangkannya. Ia merasakan Nayma sangat ketakutan.

"Kamu kenapa sayang? Cerita sama kakak."

"Nay takut hiks.."Nayma terisak di pelukan lelaki itu.

"Nay takut kak. Nay takut.."

Rafka mengerti. Pasti Nayma trauma akan kejadian itu. Kejadian yang membuat Nayma kecelakaan.

"Kamu tenang sayang. Mulai sekarang, gak akan ada orang yang gangguin kamu lagi. Percaya sama kakak, Nay."

"T-tapi sel- husttt!"

Rafka terlebih dulu menyela ucapannya. Rafka tidak ingin Nayma menyebut nama cewek itu.

Possessive Rafka [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang