RAFNAY 36). About Liana-Rafka story

5.9K 253 9
                                    

Selepas kejadian di bandara tadi, sekarang keluarga Rafka sudah sampai di rumah kediaman mereka. Bersama dengan anggota baru. Bukan. Bukan hanya omah dan opahnya. Tetapi bersama dengan Liana. Perempuan itu juga ikut tinggal bersama mereka disana.

Sebenarnya, Rafka ingin sekali menentang keras ucapan Omahnya itu namun sepertinya percuma saja, toh Omahnya akan tetap bersikeras supaya Liana tinggal bersama mereka.

Padahal, bisa saja omahnya itu mencarikan sebuah apartemen, rumah atau kos-kosan di dekat rumahnya. Tidak harus tinggal bersama dengannya. Rafka benar-benar kesal pada omah yang ia sayangi itu.

Dan akhirnya, Rafka menarik tangan bundanya menuju kamarnya. Untuk membicarakan hal penting. Yah, salah satunya tentang Liana.

"Ada apa sih Rafka? Penting banget yah sampe bunda dibawa ke kamar kamu gini."Ucap Andina, bunda Rafka saat sudah berada di kamar putranya itu.

Rafka menatap bundanya itu dengan sendu,"Bunda kenapa ajak Liana tinggal disini?"Tanyanya dengan suara lirih.

"Ya biar kalian bisa akrab lagi. Kek dulu. Bunda tau kalian itu pasti saling rindu karena udah lama gak ketemu. Iya kan Rafka? Jujur aja deh sama bunda."

"Bunda.."Rafka menghela nafasnya berat."Bunda plis kasih alasan yang jelas sama Rafka kenapa Liana harus tinggal disini?"

"Bunda ajak Liana tinggal disini karena kedua orang tua Liana sudah meninggal. Kamu masih ingat kan waktu Bunda sama Ayah pamit ke london karena ada sahabat kami yang meninggal?"Rafka mengangguk.

"Nah, sahabat yang bunda maksud itu mom sama dad nya Liana. Mereka meninggal karena kecelakaan."Jelas Andina membuat Rafka tercengang.

"Jadi, paman Alden sama bibi Vina meninggal karena kecelakaan?"Andina mengangguk sembari mengusap bahu putranya.

"Kasian Raf. Liana udah enggak ada siapa-siapa lagi. Kamu sendiri kan Liana itu anak semata wayang di keluarganya. Jadi, Bunda ajak dia kesini."

"Liana itu anak sahabat bunda sama ayah yang udah kami anggap sebagai anak kami sendiri. Kalian juga dulu sahabatan dari kecil. Jadi gak ada masalah kan?"

Rafka menggeleng lemah pada bundanya."Tapi Bunda.."

"Kenapa? Soal Nayma?"Rafka mengangguk.

"Nayma pasti mengerti Rafka. Nayma gak akan salah paham. Kamu udah cerita tentang Liana kan sama Nayma?"

"Belum bunda."

"Yaudah sekarang, anterin Nayma pulang. Kamu ngomong jujur sama dia. Supaya Nayma gak salah faham lagi."Rafka mengangguk.

"Bun, Liana jangan tinggal disini yah?"Pinta Rafka dengan pancaran mata memohon.

"Gak bisa Rafka. Ada masalah apa lagi sih? Kamu sama Liana kan sahabatan dari kecil."

"Enggak bun. Sebelumnya kita emang sahabatan tapi setelah kejadian itu semuanya berubah."Ujar Rafka dengan tegas.

Andina tersenyum sambil mengusap lembut bahu putranya."Masa lalu biarlah berlalu Rafka. Jangan karna kejadian masa lalu membuat kalian saling menjauh. Kalian harus dekat lagi, seperti dulu. Sebagai seorang sahabat."Ujarnya.

Possessive Rafka [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang