RAFNAY 39). Salah paham

7.8K 334 9
                                    

Pagi ini Rafka berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Alasannya, ia tidak ingin bertemu atau mendengar ocehan dari Omahnya tentang tunangannya. Rafka masih kesal dengan Omahnya.

Sudah seminggu semenjak perdebatan dia dan Omahnya di ruang makan, sampai sekarang Omahnya itu masih tidak berubah juga. Masih menentang hubungannya dan Nayma dan membicarakan tentang Liana, liana dan Liana terus. Rafka jadi bosan dengernya.

Maka dari itu, Rafka berangkat lebih awal untuk menghindari Omahnya yang sangat keras kepala.

Sekarang, Rafka berada di depan rumah besar dan mewah milik keluarga Wijaya. Tak lama kemudian, ada seorang gadis cantik keluar dari gerbang lalu menutupnya kembali, gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"Kakak tumben banget jemput Nay pagi-pagi gini?"Tanya gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Nayma.

"Gak papa kok sayang. Kakak cuma pengen aja. Lagian, sekarang kamu UN bukan? Jadi, Ada banyak waktu buat kamu ngapalin di sekolah."Jawab Rafka setelah mencium kening gadisnya.

Setelah itu, Rafka menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal.

"Semalem kamu udah belajar belum Nay?"

Nayma menggeleng polos,"Nay males kak. Gak mood belajar."

"Loh kenapa? Biasanya kamu semangat banget loh kalau ujian."

"Gatau kak. Gak mood aja gitu."

Rafka tersenyum sambil mengusap rambut Nayma dan menyenderkan kepalanya di bahunya.

"Mikirin apa sih hmm?"

"Gak mikirin apa-apa kak. Serius deh, kemarin Nay cuma gak mood aja."Ucap Nayma meyakinkan Rafka.

"Hmm yaudah iya kakak percaya. Tapi, nanti di sekolah kamu belajar yah biar pas ulangan nanti kamu bisa ngerjainnya."Ujar Rafka.

"Kasih semangat dulu dong. Biar Nay semangat ulangannya."

Rafka mengacak rambut kekasihnya gemas. Lelaki itu mencium lembut kening dan pipi Nayma lembut,"Fighting my dear, i trust you can do it."

Nayma tersenyum manis pada Rafka. Dia membalas mencium pipi Rafka sekilas sembari berbisik sesuatu padanya.

"Makasih kakak. Nay janji gak akan ngecewain kakak. Nay sayang kak Rafka."Setelah itu Nayma balik ke posisi awal, menolehkan kepalanya ke jendela untuk menutupi kedua pipinya yang merona malu.

Rafka terkekeh lalu fokus mengendarai mobilnya.

●●●

"Nay, nanti pas ulangan lo sama Nadya jan belagak budek ya kalau gue panggil."Ucap Ditta sembari duduk di bangkunya. Tepat di belakang Nayma. Sedangkan Nadya, dia duduk di sebelah bangku Nayma.

"Liat kondisinya aja nanti. Kalau pengawasnya killer gue gak berani dah. Pasrah aja gue mah. Daripada kena omel trus dihukum? Ogah gue!"Balas Nadya.

"Emang Ditta mau ngapain si?"Tanya Nayma polos.

"Yaampun Nay, masa lo gak tau sih maksud si Ditta apaan?"

Nayma terkekeh,"Enggak lah. Nay cuma bercanda. Nay ngerti kok."

"Syukurlah. Gue ingetin lagi nih, lo berdua jan pura-pura budek kalau gue panggil, oke?"

"Sipp!"Sahut Nayma dan Nadya bersamaan.

"Kalian lagi ngomongin apa nih? Ngomongin gue yah?"Ucap Reno bersama Pandu dan Arkhan. Mereka baru saja tiba di sekolah.

Possessive Rafka [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang