Bel istirahat sudah berbunyi, kini trio handsome sedang ngantin di warungnya mang Udin—— si penjual kopi santuy dan gorengan gopean gratis cabe.
“Gue gak habis pikir man, lo targetin cewe cupu kek cewe kemarin itu? Bukan lo banget sumpah,” decak Erik tak percaya dengan tingkah absurd temannya ini.
“Apa lo gak kasian dia masih terlalu polos bro,” bijak Bedul, diantara ketiga Bedul adalah orang yang bisa menengahi masalah.
“Yang penting gue gak galau lagi mikirin Niken, mantan gue yang masih manis diingatan,” lebay Vero.
Membuat Bedul dan Erik ingin muntah saja.
“Alay,” geli Erik.
Bedul tertawa geli. “Tapi inget lo Ver, cinta akan hadir karna terbiasa, siapa tau lo selalu butuh dia kalo lo lagi galau dan lo merasa terhibur? Apa menurut lo perasaannya masih sama gak bakal berubah?,”
Buyar sudah otak Vero memikirkan perkataan Bedul yang ada benarnya juga, tapi hidup itu harus dijalani dulu saja kan? Kedepannya biar waktu yang menjawab.
“Gue bakal usahain kali, buat kontrol perasaan gue, masa iya sih gue demen sama tuh cewe yang bukan tipe gue banget,” kata Vero.
“Yaudah lah serah lo aje,” jawab Bedul.
*****
“Apah!” teriak Risa kaget.
Gimana tidak kaget coba, sahabatnya yang satu ini bercerita tentang kejadian tadi pagi yang sangat mustahil Risa percaya.
“Ris jangan berisik aku malu tahu,” cicit Nissa pelan, mereka berdua kini sedang duduk ditaman dekat dengan gerbang sekolah, dijam istirahat ini memang banyak siswa siswi yang sedang berlalu lalang.
“Lagian lo ngomong yang bener dong Ris jangan bohong gitu,” desak Risa.
“Aku gak bohong Ris, emang bener kok kak Vero nyamperin aku ke kelas,” ucap Nissa yakin.
Melihat raut wajah Nissa yang sepertinya berkata jujur, Risa sekarang jadi percaya bahwa yang di ceritakan sahabatnya pasti benar.
“Emang dia ngapain nyamperin lo segala,” kata Risa.
Nissa terdiam, tiba-tiba saja pipinya memerah malu, dia teringingat betapa anehnya sikap Vero terhadap dirinya? Selama ini, tak ada satupun laki-laki yang mau dekat dengan dirinya, kecuali Reyhan dan Vero, tetapi Nissa sudah melihat dari sudut pandang yang berbeda dari Vero.
Vero itu baik, dan tidak sekedar memanfaatkan nya saja seperti Reyhan.
Pokoknya Nissa mulai menyukai Vero, secepat itukah? Ntahlah Nissa pun tak tahu yang Nissa tahu ia merasa senang jika Vero datang menemuinya.
Risa menatap sahabatnya aneh.
“Wah, jangan-jangan lo dibaperin sama kakel yang ganteng itu,?” tanya Risa curiga.
Nissa semakin merona. Risa geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya yang malu-malu kucing.
“Lo di bilang apa sih sampe bullshing kek gini, inget jangan terlalu percaya sama cowo, nanti kejadian lo kayak Reyhan keulang lagi baru tahu rasa lo,” ucap Risa gemas dengan sahabatnya ini, maklum sih Nissanya baru berhadaptasi sama lawan jenis sih ya begitu.

KAMU SEDANG MEMBACA
VeroNissa
किशोर उपन्यासTidak ada yang lebih penting selain mencari hiburan sendiri, seorang Vero gibranian algino yang baru diputuskan oleh cewe primadona disekolah, tidak sengaja bertemu dengan gadis sekonyol Nissa yang selalu memakai kacamata rantai dan mengalungkan bot...