____ ~~••'"Awh, pelan-pelan Ver." desah Niken, tangannya sangat amat sakit karena Vero yang mencengkramnya begitu kuat.
"Lo sekali-kali harus di kasih pelajaran!" geram Vero.
Keduanya sedang di pinggir jalan yang sepi, sehabis sekolah mereka tetap pulang bersama, ini juga bagian rencana Vero.
"Apa maksud lo hah! Fitnah gue kayak tadi, lo berani sama gue?" tanya Vero sinis, kini tangannya berpindah pada pipi Niken dan di cengkramnya pipi itu.
"Haha senguajwa gwe, biar si cupu itwu benci sama lo!" ucap Niken susah payah akibat cengkraman Vero di tulang pipinya.
"Sialan!"
"Awh." ringis Niken lagi untuk kesekian kalinya, karena tiba-tiba Vero menghempaskan mukanya.
"Gak nyangka gue lo bakal licik kayak gini!" geram Vero.
Sungguh Vero menyesal jika akhirnya seperti ini, kenapa tidak dari dulu saja Ia menjadikan Nissa pacar, dan acara balikan Ia tak akan terjadi.
Kalau bisa Vero ingin memutarkan waktu pada saat Ia PDKT dengan Nissa, namun sudah terlambat.
Nissa bukan lagi Nissa yang dulu.
Kini Nissa telah berubah bahkan perubahan yang cukup pesat hampir 85%.
"Kenapa lo suka beneran sama itu cupu?"
"Kalo iya kenapa!"
Niken terkejut.
"Mulai sekarang gue mau putus!"
"Oke, itu yang mau gue denger dari tadi," sinis Niken.
Niken pasrah kali ini saat yang tepat untuk membiarkan Vero lepas darinya.
Vero mengangguk, lantas menaiki kembali motornya, meninggalkan Niken di pinggir jalan sendirian.
"Selamat datang kehancuran." gumam Niken, tatapan matanya kosong.
Tiba-tiba sebuah motor menghampiri Niken, dan orang itu turun pada motornya.
"Ayo pulang sayang," ajak Reyhan.
Niken belum sadar akan kedatangan Reyhan.
"Sayang ayo kita bersenang-senang,"
Niken tersadar ternyata Reyhan yang ada di depannya, Niken menatap Reyhan marah.
"PUAS LO! LO JAHAT BANGET SIH, GUE CUMA MINTA WAKTU SAMA LO BUAT BAHAGIA SAMA VERO, EMANG JAHAT YA LO!"
Niken sudah mohon-mohon meminta nego, tapi apa? Hasilnya tetap nihil, Reyhan tak memberinya kesempatan.
Reyhan tertawa remeh.
"Astaga sayang, sadar Vero itu bukan takdir lo, dia takdirnya sama tuh cewek cupu." kekeh Reyhan.
Niken mendelik sewot.
"Amit-amit dah kalo Vero takdirnya sama tuh cupu, yang ada Vero takdirnya sama gue! Cuma gue, kalaupun sekarang gue sama lo, itu cuma sementara, inget itu."
Rehyan tersenyum sinis. Niken ini sangat keras kepala sekali.
"Mulai nakal ya lo, ayo naik." paksa Reyhan.
Niken awalnya berontak tak mau, tapi karna ia sudah lelah alhasil ia pasrah dan nurut saja Reyhan mau membawanya kemana.
****
Nissa sedari mondar-mandir di dalam kamar, hari ini mulai gelap, rencana Nissa ia ingin menginap di rumah Risa, tapi ia takut tak di izin kan oleh Ros ibunya.
Nissa menelpon Risa, dan belum lama panggilan langsung tersambung.
"Hallo Ssa, gimana?"
"Ehm, gue gak berani minta izin Ris,"
"Ssa lo harus berubah ini pelajaran pertama buat lo, jangan ngerasa gak tegaan, coba aja lo izin mau nginep di rumah gue, pasti boleh kok, lo belum nyoba, mana tau lo boleh enggak kan?" jelas Risa.
Ada benarnya juga ucapan Risa ini, ia harus nekat izin, jangan selalu lembek seperti Nissa yang dulu, selalu merasa tega dan tak enakan, harusnya sekarang sifat itu Nissa jauh-jauhkan.
"Iya Ris, gue coba ya," setelah itu Nissa memutuskan telponnya.
Rasanya berat menjadi orang lain, Ia seharian ini bicara pada Risa gue-lo,rasanya kaku gak enak di denger ngerasa seperti gak sopan atau terlalu kasar.
Dengan perasaan tak menentu, Nissa melangkahkan kakinya ke kamar sang ibu.
"Bu," panggil Nissa di depan pintu.
Tak ada sahutan, membuat Nissa mengetuk pintunya.
Tok tok tok
"Bu?"
Akhirnya Ros membuka pintu.
"Ehh sayang, ada apa Ssa tumben." kata Ros.
"Ini Bu, Nissa mau izin nginep di Risa boleh?" ucap Nissa takut-takut.
Ros diam sejenak, Ros merasa yakin kalau anaknya memang punya banyak masalah, buktinya Nissa baru kali ini meminta nginap di rumah sahabatnya.
"Iya Ssa ibu izinin, tapi ke rumah Risa kan?" tanya Ros memastikan.
Nissa menghela nafas lega, akhirnya Ia seberani ini meminta nginap di rumah Risa.
"Makasih Bu, Nissa nginap di rumah Risa kok."
"Yaudah kamu hati-hati,"
Nissa mengangguk patuh, lalu mencium tangan sang Ibu.
"Nissa siap-siap dulu ya Bu."
Pelajaran H-1 di mulai malam ini di kediaman Risa.
Belajar untuk menjadi seperti Risa dan juga menghapus kebiasaan-kebiasaan dirinya.
Selamat datang Nissa yang baru.
Selamat tinggal Nissa yang cupu.
******
NEXT CAPT? COMENT NEXT SEBANYAK-BANYAKNYA OKEEE😉
JANGAN LUPA DI VOTEEEE GAYS.
Saranghaee all:*

KAMU SEDANG MEMBACA
VeroNissa
Teen FictionTidak ada yang lebih penting selain mencari hiburan sendiri, seorang Vero gibranian algino yang baru diputuskan oleh cewe primadona disekolah, tidak sengaja bertemu dengan gadis sekonyol Nissa yang selalu memakai kacamata rantai dan mengalungkan bot...