19 - SAKIT HATI

49 11 0
                                        


Voteee yaaa jan lupaa jangan cma baca doang okeey😉

"Adnan lepasin," Niken terus saja berontak kala Adnan cowok bad boy yang suka mengejar-ngejarnya itu mengungkung badannya.

"Kenapa dapetin lo susah banget, hah?" geram Adnan dengan suara serak.

Niken menggeleng-gelengkan wajahnya karena wajah Adnan sedari tadi terus mengendus-ngendus bagian lehernya.

"Lepasin Adnan lo cowok brengsek, bangsat." maki Niken kasar, ia capek untuk berontak sudah terlalu lama mereka dalam posisi seperti itu.

Kedua nya sekarang sedang ada di taman belakang sekolah percis sekali dekat dengan perpustakaan, waktu sekarang sedang KBM maka bisa di pastikan semua siswa siswi aman di dalam kelas mengikuti pelajaran.

"TOL-" ucapan Niken terpotong kala bibir Adnan sudah menempel pada bibirnya.

Niken terkejut dalam waktu bersamaan air matanya mengucur deras, ia seperti di lecehkan, dengan sekuat tenaga ia memukul-mukul dada Adnan namun percuma tenaga cowok itu sangat kuat.

Vero yang kebetulan ingin keperpustakaan melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakan itu, langkahnya menggebu, tangannya tanpa sadar mengepal dengan kuat.

"Sialan lo anjing!"

Bughh.

Bughh.

Vero terus saja memukul Adnan dengan membabi buta, Adnan juga tak mau kalah ia ikut-ikutan menonjok Vero, Niken terkejut ia sangat ketakutan melihat perkelahian yang begitu sengit itu, air matanya makin mengucur deras.

******

Nissa tengah asik membaca sebuah novel karya boy candra yang terkenal itu, Nissa bukannya bolos pelajaran tapi karena tadi ada ulangan dadakan dan Ia berhasil mengerjakannya dengan cepat maka Ia diperbolehkan keluar kelas untuk menunggu yang lainnya sudah.

Dari pada jenuh menunggu di depan kelas sendirian, Ia lebih baik ke perpustakaan dan membaca novel agar tidak begitu bete.

Tengah asik membaca Nissa mendengar keributan-keributan dari arah taman belakang tepat di belakang perpustakaan, suara itu sangat terdengar keras karena ia ada di bagian pojok belakang perpustakaan, bahkan sekarang perpustakaan sedang sepi penjaga nya pun tadi pergi untuk membeli camilan.

Dengan rasa yang begitu penasaran Nissa melangkahkan kakinya menuju taman belakang, mata nya seketika membola kaget melihat Vero tengah berkelahi dengan cowok yang Nissa tahu orangnya tapi tidak dengan namanya.

"Vero udah Ver, Adnan lo juga udah, KALIAN BISA GAK SIH GAK BERAMTEM!!" teriak Niken lantang air matanya Ia usap dengan kasar.

Vero dan Adnan seketika berhenti berkelahi, Vero menatap Niken iba lalu tanpa aba-aba Ia memeluk Niken erat, Niken juga membalas pelukannya tak kalah erat.

Adnan meringis saat tahu sudut bibirnya robet, Lalu Adnan menatap Niken dan Vero dengan tatapan kesal.

"Arghh sialan!" decak Adnan sambil berlalu pergi dari sana.

Sedangkan Nissa sangat sakit hati kala melihat Vero begitu peduli kepada Niken, Nissa menahan air matanya yang ingin keluar, Ia selama ini telah jatuh hati kepada Vero, tapi hari ini Vero seakan menjauhi dirinya.

Vero masih setia mengusap-usap punggung Niken yang naik turun akibat menangis terus menerus.

Nissa perlahan mundur tak sanggup melihat pemandangan menyesakkan itu.

Brakk.

Nissa berhenti terkejut kakinya baru saja menyenggol tong sampah yang kosong.

Vero juga tekejut, Ia mematung melihat Nissa, Nissa menatap Vero lama, tatapan mata itu begitu berbeda kepada Vero.

Nissa tersenyum lebar sambil melambai tangan kepada Vero, seolah-olah Ia tengah menyapa Vero.

Lalu gadis itu berbalik dengan langkah tergesa.

"NISSA!" jerit Vero dalam hati.

Mengapa rasanya Ia tak rela Nissa pergi begitu saja dengan senyum yang amat lebar seolah-olah kejadian itu tak membuatnya sakit hati.

Karena terlalu larut dengan keadaan Vero dan Nissa tidak sadar bahwa ada Reyhan yang menatap mereka semua dengan garang, tangannya mengepal kuat.

"Lo semua berani main-main sama gue,!"

*****

Yeayy up lagiii, jan lupa vote yaa voteeee!!!

VeroNissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang