~~Vero membawa Nissa ke tempat danau, ia tahu hanya tempat itu yang bisa membuat Nissa mencurahkan semuanya.
Vero dan Nissa berjalan menuju tepi danau dan menduduki dahan pohon.
"Ssa danau ini makin enak di pandang aja, kalau di sisi gue ada lo."
"Apasih kak."
"Gue mau jujur Ssa, lo jangan potong terus ucapan gue."
"Gue baru ngajak ke tempat spesial ini hanya sama lo, jujur aja sama Niken atau sama Siska mereka gak tau kalo ini tempat favorit gue."
Ada rasa senang di hati Nissa saat Vero berkata demikian, berarti dia orang pertama yang di ajak ke tempat favoritnya.
"Yang Niken bilang waktu itu di gerbang, dia gak bener Ssa, itu cuma akal-akalan dia aja supaya gue jauh dari lo, kayaknya Niken yang lebih dulu sadar kalo gue emang punya perasaan sama lo, tapi gue gak nyadar sama sekali." jelas Vero.
"Ntah perasaan gue atau apa gue ngerasa lo berubah kayak gini karena gue, pliss Ssa kalo karena gue lo berubah sekarang jadi Nissa yang dulu."
"Gue mau lo yang apa adanya." lanjut Vero.
Nissa yang sedaritadi diam buka suara.
"Gak kak, gue harus kayak gini, selain karna kak Vero, gue juga capek karna selalu di bully." ucap Nissa.
Vero tahu gadis itu mungkin sudah lama tertekan akibat bullyan yang selalu dia terima, meskipun tak ayal Nissa suka tak menggubris namun, tak bisa menampik bahwa semua bullyan itu di dengar oleh Nissa.
"Sekarang lo gak perlu takut di bully lagi Ssa, gue akan selalu di sisi lo." ucap Vero tulus sambil menatap Nissa lekat.
Nissa yang di tatap seperti itu seketika pipinya memerah, ia baru tahu Vero akan semanis ini tanpa kepalsuan tentunya.
"Gue seneng lo bisa bullshing kayak gini." kekeh Vero.
"Gue akan berubah kalo kakak mau, tapi bukan seperti gue yang dulu,"
Vero menyerngit. "Jangan macem-macem Ssa, gue suka lo dari awal karna tampilan lo yang unik."
Nissa melotot kaget.
"Jadi kak Vero suka gue karna gue unik gitu, menurut gue si kalo suka atau cinta kakak akan nerima gue apa adanya gak protes kalo gue berubah gini gitu!" cecar Nissa.
Vero gelagapan. "Bukan gitu maksud gue Ssa."
"Udah lah kak Ver, semuanya sama aja, gue cuma mau bilang makasih karna selama dengan kak Ver gue jadi gak sepolos dulu."
"Ssa gue nyesel."
"Nyesel itu terlambat kak, aku udah terlanjur muak dengan kakak." ucap Nissa lemah, gaya bicaranya ia ganti aku-kamu.
Nissa buru-buru mengkuncir rambutnya jadi dua bagian di sisi kanan dan kiri, memakai kacamata yang selalu ia bawa di tas dan merapihkan seragam yang sempat urakan itu.
"Ssa!"
"Kak Vero lihat, aku udah berubah seperti yang kakak mau, tapi ini akan menjadi pemandangan kakak untuk terakhir kali!"
"Maksud lo apa Ssa?!"
"Aku mau lebih berubah, sengaja biar kak Vero nambah gak suka, udah lah kak jauh-jauhin aja perasaan kakak itu percuma kalo kakak suka aku dengan gaya tampilan aku yang kayak gini aja, itu namanya cinta ada apanya."
Sepertinya Vero sudah salah bicara tadi, sehingga Nissa makin benci kepadanya.
"Nissa dengerin gue, gue tau lo gak nyaman jadi orang lain, niat gue baik cuma mau buat lo jadi diri sendiri Ssa."
Nissa menulikan telinga nya, sudah cukup ia tak mau mendengar apa kata Vero lagi. Ia akan pergi untuk seminggu ke depan, semoga setelah itu semuanya akan baik-baik saja.
"Mulai sekarang kakak jangan inget-inget aku lagi, jauhin perasaan kakak."
Nissa sedari tadi ingin menangis, namun sekuat tenaga ia tahan. Ia harus terlihat tegar di depan Vero. Harus.
"Harus bisa."
"Gak akan!"
"Waktunya akan tiba." putus Nissa, gadis itu lalu beranjak dari duduknya dan pergi dari danau.
"Ssa mau kemana?!" panggil Vero ikut membuntuti Nissa.
"Mau pulang!"
"Lo pulang bareng gue."
"Gak, aku pulang sendiri aja."
"Gak Ssa lo—"
Nissa berhenti membuat Vero ikut berhenti.
"Aku bilang gak ya enggak! Kakak ngeyel banget si!" sentak Nissa emosi.
Setelah Vero diam saja Nissa kembali melanjutkan jalannya untuk keluar dari danau dan mencari halte bus.
Air mata Nissa seketika luruh.
"See you kak Vero," batin Nissa.
****
Votes gaissss
KAMU SEDANG MEMBACA
VeroNissa
Novela JuvenilTidak ada yang lebih penting selain mencari hiburan sendiri, seorang Vero gibranian algino yang baru diputuskan oleh cewe primadona disekolah, tidak sengaja bertemu dengan gadis sekonyol Nissa yang selalu memakai kacamata rantai dan mengalungkan bot...