37 - SECERCAH HARAPAN

92 6 0
                                    


Nissa hari ini juga sudah sampai di kediaman rumahnya, bahkan Ros menyambut dengan baik setelah tadi memasak makanan kesukaan Nissa.

"Bu Nissa ke kamar dulu ya." pamit Nissa lantas segera menuju kamarnya setelah mendapat anggukan dari sang ibu.

Nissa tersenyum melihat kamarnya yang belum juga berubah, makin rapih karena Ros selalu merawat kamarnya.

"I'm coming kasurrr!" teriak Nissa lalu segera merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk.

"Rasanya capek banget ngelewatin banyak hari selama seminggu di sana." ucap Nissa bermonolog.

Ingatan nya kembali saat ia curhat panjang lebar hingga nangis kejer, dan respon Rara hanya tersenyum lalu mengatakan bahwa Nissa labil, wajar sih karena Nissa kurang berbaur dan tidak tau pergaulan, apalagi soal perasaan.

Nissa sungguh tak sabar untuk menunggu hari esok, ia harus segera bicara pada Vero, walaupun berat Nissa akan mencoba memaafkan cowok itu dan memberinya kesempatan.

Nissa akan membuktikan bahwa ia akan jadi diri sendiri dengan fisik yang berbeda, semoga Vero suka dengan tampilannya besok.

Setelah berlama-lama rebahan, Nissa memutuskan untuk mandi dan merapihkan pakaian yang ada di koper. Nissa juga membereskan perlengkapan sekolah untuk besok. Ia baru sadar seragam yang di pesannya minggu lalu sangat kegedean dan tidak pas sesuai pesanan yang ia pilih, Nissa tersenyum sepertinya ini ulah Vero.

"Ck dasar cowok itu." kekeh Nissa.

Tak apalah besok Nissa memakai seragamnya itung-itung supaya Vero senang. Semoga semuanya masih sama saat ia kembali nanti, Vero yang masih mencintainya dan meminta kesempatan.

"Udah gak sabar."

"Oh iyaa," Nissa mengingat sesuatu, ponsel yang sudah satu minggu ini tak ia aktifkan.

Nissa segera mengaktifkan ponselnya, setelah aktif banyak sekali panggilan tak terjawab 200 dari nomer tidak di kenal dan 30 spam sms dari Risa dan juga 20 dari nomer yang tak di kenal.

Nissa menyerngit bingung dengan kepo ia mengklik pesan whatsApp dari nomer tak di kenal.

+628323972**

Ssa lo dimana? Ini gue Vero.

Ssa kenapa lo pergi, sebenarnya lo kemana sih?

Plisss cepet balik gue kangen.

Seperti itulah chatnya, Nissa senyum-senyum sendiri membacanya dan masih banyak lagi chat yang lainnya.

Dengan segera Nissa membalas pesan Vero.

"Eh masa aku yang ngechat duluan, gengsi dong." ucap Nissa pelan.

"Gimana ya, ih cewek malu kali ya chat duluan, malu gak sih?" Nissa masih terus saja bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Akhirnya Nissa hanya mengetik, menghapus lagi mengetik lagi menghapus lagi, terus saja sampai Nissa frustasi sendiri akhirnya cewek itu mengetik ngasal dan send ke kirim!

Abcsvhdfdbukj

Read

Nissa berdecak kaget saat pesannya langsung di baca oleh Vero. Nissa deg-degan bukan main karena cowok itu sedang mengetik.

Ting!

Ssa ini beneran lo yang respon!

Iya kak

Astaga Ssa akhirnya, gue udah kangen banget tau, kapan lo balik?

Aku baru pulang kok, besok mulai sekolah.

Mau gue jemput?

Ehm gak usah kak!

Gak nerima penolakan!

Nissa berdecak malas, Vero ternyata masih sama , Nissa jadi tambah Rindu.

Tiba-tiba Vero menvideo call Nissa, Nissa gelagapan cewek itu di landa kegugupan.

"Aduh gimana ini malu."

"Cantik gak yaa, ish apaan si Ssa, udah percaya diri aja." ucap Nissa lirih menyemangati diri sendiri.

Dengan gemetar Nissa menggeser tombol hijau ke atas, dan seketika muka ganteng Vero terlihat.

Nissa mencoba tersenyum, untung Nissa mengikat rambutnya jadi satu dan mukanya natural-natural saja.

"Ssa jangan senyum, gue makin meleleh nih."

"Apaan sih kak," ucap Nissa pipi gadis itu sudah memerah.

"Lo udah buat seminggu ini gue uring-uringan, gue kangen liat muka lo yang bullsing ini."

"Kak Ver!!" rengek Nissa kesal.

Vero disana nampak terkekeh.

"Besok gue jemput ya, lo harus siap sebelum gue dateng."

"Iya bawel."

"Ssa gimana lo udah baikkan? Maafin gue."

Nissa tersenyum manis sambil mengangguk.

"Seperti yang kak Vero liat, besok kita bicarain ini semua ya kak?"

Sedangkan di kamar Vero, cowok itu mengangguk antusias, akhirnya cewek itu kembali lagi, mau menerimanya lagi, semoga saja.

"Makasih Ssa, semoga lo ngasih gue kesempatan."

"Tunggu besok aja ya." tutup Nissa.

Setelah berbincang-bincang seputaran topik yang unfaedah, Nissa sampai-sampai ketiduran dengan sambungan video call masih menyala.

Vero terkekeh melihatnya, cowok itu sadar bahwa ada secercah harapan untuk memperbaiki semuanya.

"Good night and have a nice dream!"

****

GAKTAU LAGI BINGUNG MAU NGOMONG PAAN INTINYA VOTE YA CERITA INI AND COMENT.

THANKSSS SEMUAAA YG UDAH BACA SAMPAI SINI:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VeroNissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang