33 - VERO KALUT

35 8 0
                                    


Sepulang sekolah Nissa memutuskan untuk ke mall di temani oleh Risa.

"Inget ya beli yang pas."

"Iya Risa, kalo perlu lo yang pilih deh."

"Gak bisa, gue kalo ke mall pasti cari diskonan , dan lo cari sendiri aja ya Ssa." cengir Risa.

Nissa memutar kedua bola matanya malas.

"Seneng banget borong yang diskonan." cibir Nissa.

Risa terkekeh pelan. "Lo belum rasain si, coba aja kalo setiap di ajak belanja lo mau, kan lo mah kuno banget orangnya, di ajak belanja gak mau."

"Emang kalau mau belanja di tempat gituan gue serasa gimana gitu Ris, makanya gue suka belanja di pasar atau di toko baju gitu."

"Iya dah hafal banget gue sama tingkah lo Ssa."

Nissa tersenyum manis menatap Risa.

"Tau aja deh sayang."

"Ish jijik."

****

Vero sedari tadi mengikuti mobil Risa yang ternyata menuju mall, seketika ingatan Vero kembali pada saat mengajak Nissa jalan, apalagi saat pertama kali Vero membawa Nissa ke mall, sungguh mengingatnya membuat Vero senyum-senyum sendiri.

Nampaknya mobil Risa sudah terparkir rapih di parkiran, di lihatnya Nissa dan Risa mulai memasuki mall.

Vero segera turun dari mobilnya dan mengikuti Nissa.

Setelah masuk mall Vero melihat Nissa mencar sendiri sedangkan Risa menuju tempat yang terdapat diskon.

Nissa tampak menuju ke tempat berbagai perlengkapan sekolah, di lihat nya Nissa sedang mencoba seragam-seragam yang paling pas dengan Nissa, Vero di buat kaget sendiri kala Nissa membeli rok di atas paha dengan baju sangat pas di tubuh.

"Mbak, boleh saya coba?" tanya Nissa pada si penjual.

"Coba saja mbak, ruang ganti nya di sebelah sana." tunjuk mbak tersebut.

Nissa mengangguk lantas mulai mencoba seragamnya.

Setelah Nissa pergi untuk mencoba seragam, Vero menghampiri penjual tadi.

"Mbak boleh minta bantuannya gak?" tanya Vero.

"Eh boleh mas, minta bantuan apa yaa?" tawar mbaknya, sumpah tidak ada yang bisa nolak pesona gantengnya Vero.

"Tolong jangan kasih cewek tadi seragamnya, pilihin aja yang agak gedean." tolong Vero.

"Boleh mas ganteng, asal minta foto bareng boleh?"

Vero mengangguk pasrah, setelah mendapat satu hasil jepretan. Vero langsung membayar seragamnya.

"Ngomong aja udah di bayar sama saya, nanti saya tunggu di parkiran." putus Vero.

"Oke mas,"

***

"Mbak saya mau yang ini." ujar Nissa sambil menyodorkan seragam yang telah di coba tadi.

Mbak tersebut mengangguk, ia mulai mengemaskan seragam yang dari pilihannya, tanpa sepengetahuan Nissa.

"Ini mbak, semuanya sudah di bayar."
Nissa terkejut. "Sama siapa ya mbak?"

"Kurang tau mbak, anaknya ganteng ko mbak katanya dia tunggu di parkiran."

Nissa mengangguk paham, lantas menerima seragamnya dan mulai beranjak menuju parkiran.

Nissa mengedarkan pandangannya, dan matanya melihat Vero yang sedang bersandar di mobilnya.

Vero melihat Nissa. Ia segera melambai-lambaikan tangannya.

"Ssa sini." panggil Vero.

Nissa dengan pasrah menghampiri Vero. Ia tatap mata Vero garang.

"Jangan bilang lo yang bayarin seragam gue!" tuduh Nissa tepat sasaran.

"Kalo iya kenapa?" jawab Vero enteng.

"Lo ya!" geram Nissa.

"Ssa gue gak suka lo kayak gini, pliss terima gue lagi, maapin gue Ssa." mohon Vero.

"Kak Vero sadar." Nissa mulai menekankan ucapannya.

"Kakak itu ganteng, gak pantes giniin gue kak, gue juga merasa gak pantes sama kakak, gue itu jelek, cupu, bau, dekil." lanjut Nissa.

Vero sudah menduga Nissa akan membahas tentang tuduhan Niken saat itu.

"Ssa, gue gak ngejek lo ke Niken, percaya sama gue itu cuma akal-akalan Niken aja, buat kita jauh."

"Tapi kakak mau kan sama Niken dan nerima dia lagi, kalo gitu Niken berhasil buat kita jauh."

Kata-kata Nissa cukup menohok di hati Vero.

"Gue akuin gue salah." ujar Vero kalut.

"Ssa, gue cuma manusia biasa! Walaupun gue ganteng kata orang-orang, gue tetep gak luput dari kesalahan, dan siapa yang mau perasaan itu muncul lagi saat ada Niken, gue ngira iya gue galmon tapi ternyata enggak, gue cuma keinget dia aja."

Nissa diam tak bergeming, ia bingung mau membalas apa seketika mulutnya bungkam.

"Ayok Ssa ikut gue," tuntun Vero menarik Nissa masuk ke dalam mobilnya.

****

Voteee gaisss

VeroNissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang