Pagi ini semua siswa siswi SMA arjuna di hebohkan dengan datangnya si cupu dengan kacamata yang berbeda, tentunya penampilan Nissa beda dari biasanya, bahkan sekarang tanggal 1 rambutnya yang di ikat selalu menyisahkan helai-helai tipis di sisi telingannya.
"Kacamata baru Pu," sapa seorang siswa.
Nissa tak peduli walaupun ia risih tapi untuk apa ia harus meladeni mereka? Toh gak ada gunanya juga.
Semua menatap Nissa dari ujung kepala hingga kaki, botol minum yg menggantung terlihat lebih mahal di banding yang sebelumnya, kacamata yang tidak berantai lagi.
Nissa masih berjalan santai menuju kelasnya sesekali terdengar sindiran-sindiran keras akibat tampilannya yang mungkin sedikit berbeda.
"Sok cantik,"
"Paling kacamata murahan, haha"
"Wih botol minumnya bagus nih, mau dong." salah satu siswi ingin merebut langsung botol itu, namun kegiatan nya terhenti karena ada yang mencekal tangannya.
"Jangan!" ucapnya dingin sambil menatap cewek yang tak asing ini dengan garang.
"Ver—vero!" ucap Niken gelagapan.
Yap, cewek tadi adalah Niken mantan Vero sendiri.
"Berani lo kayak gini lagi, liat aja apa yang bakal gue lakuin," tegas Vero sambil menghempaskan tangan Niken kasar.
Nissa kaget, tidak nyangka Vero akan jadi pahlawan nya pagi ini, semua pusat perhatian kini ke arah mereka, Nissa jadi malu, tanpa peduli orang-orang lagi Nissa pergi begitu saja ke dalam kelasnya.
"Awww.. Apaan sih Ver kok kamu kayak gini sama aku?!" ringis Niken begitu cekalan nya di lepas oleh Vero.
"Gue gak suka ya lo kayak tadi," ucap Vero tajam.
Niken balas menatap Vero tak kalah tajam.
"Ohh jangan bilang lo udah mulai suka sama tuh cewek cupu?" Niken kesal ia merubah kata kamu menjadi lo.
Vero bungkam tidak tahu harus menjawab apa? Ia juga tidak mengerti mengapa ia jadi seperti ini.
Vero menatap sekeliling begitu banyak yang menonton kejadian tadi bahkan sampai ada yang memvideo moment tersebut.
"Arghhh sialan!" jerit Vero frustasi.
Vero segera pergi ke kelasnya.
****
Di kantin.
"Uhuk,, uhuk." Risa tersedak kuah baso yang pedasnya luar biasa.
Nissa dengan cepat menyodorkan minum dan Risa langsung meminumnya.
"Kalau lagi makan jangan megang hp dulu Risa, kan jadi kesedak," beritahu Nissa.
Risa mendengus, "Gue kaget banget sumpah, ini beneran kak Vero?" kata Risa sambil menunjukan ponsel yang terdapat video tragedi tadi pagi pasca Vero yang membela Nissa yang katanya cewek cupu.
"Hah, dapet darimana video itu?" kaget Nissa.
"Ya ini lah di grup sekolah, sekali-kali kenapa lo megang hp jangan baca buku terus," jengkel Risa.
"Ih Risa aku kan megang hp kalau ada yang penting aja, kalau liat beginian buat apa."
Risa kaget, mimpi apa ia punya teman kayak Nissa.
"Buat apa kata lo? Ya buat kalo ada info lah apalagi gosip contoh kayak tadi nih ada video Vero yang bela lo." jelas Risa.
"Tapi menurut ku itu gak terlalu penting, kalau ada info dari sekolah kan ada kamu Ris," kekeh Nissa.
"Yee dasar kutil, btw tapi tadi beneran kak Vero kan? Gak mimpi kan gue?"
Nissa manyun, lebih tepatnya kesal sama Risa, memang itu Vero kenapa nanya coba?
"Emang kak Vero, Risa. Liat tuh mukanya juga mirip kan," ucap Nissa.
Risa menepuk jidatnya keras.
"Astoge maksud gue, itu beneran kak Vero? kok mau sih bela lo dari Niken, dia kan mantannya sendiri." jelas Risa awas saja kalau Nissa belum mengerti akan ia cincang otaknya.
"Jadi Kak Niken mantannya kak Vero?" tanya Nissa.
"Lah baru ta—"
Ucapan Risa terpotong.
"Ekhem," deheman itu keluar dari mulut Vero.
"Ehh hai kak," sapa Risa.
Sedangkan Nissa hanya memberi senyum lebar terhadap Vero.
"Haii, gue boleh ngobrol sebentar sama Nissa?" pinta Vero jelas dari ucapannya Vero ingin berdua saja dengan Nissa.
Risa sadar diri ia lalu beranjak dan melambaikan tangan terhadap Nissa.
Nissa sendiri sudah deg-degan tak jelas apalagi mereka kemarin sudah menghabiskan waktu bersama.
"Ada apa kak?" Nissa membuka bicara, ia ingin cepat-cepat pergi dari Vero rasa gugup nya tak bisa ia tutupi lagi.
"Makasih lo udah pake kacamata nya," ucap Vero sambil terus menatap Nissa.
"I—iyaa kak, makasih juga karna kacamata nya bagus," ucap Nissa habis-habisan ia ingin cepat kabur.
Rasanya tidak kuat di tatap seperti itu terus oleh Vero.
"Emang bagus buktinya lo jadi cantik sekarang,"
Blam!!!
"Hm hm ka—kak a—ku ke toilet, iya iya toilet dulu," pamit Nissa terbata-bata lantas pergi begitu saja dengan pipi yang sudah merah.
Vero tersenyum menatap punggung Nissa.
Bugh, salah satu siswi menepuk pundak Vero.
"Woy situ sehat?"
****
Yeayy up lagi semoga sukaaa, jan lupa voteee>_<
KAMU SEDANG MEMBACA
VeroNissa
Fiksi RemajaTidak ada yang lebih penting selain mencari hiburan sendiri, seorang Vero gibranian algino yang baru diputuskan oleh cewe primadona disekolah, tidak sengaja bertemu dengan gadis sekonyol Nissa yang selalu memakai kacamata rantai dan mengalungkan bot...