Hari ini tanggal 5, Nissa sudah cantik dengan rambut di ikat jadi 5 bagian. Rutinitas setiap harinya, Ia memang suka yang berbau unik, jarang bukan yang seperti Nissa ini."Kamu mau pake kacamata yang mana sayang?" tanya Ros.
Mengingat Nissa sudah punya dua kacamata yang satu dari Vero, tentunya dengan model yang berbeda.
Nissa diam saja, mau pakai kacatama dari Vero tapi malu, rasanya Ia sudah tidak pantas lagi memakai pemberian dari Vero.
"Nissa hari ini gak pakai kacamata Bu." kata Nissa cukup membuat Ros terkejut.
"Loh tumben gak pake? Kenapa Ssa?"
Nissa sudah membulatkan tekadnya Ia harus berubah, walaupun hanya perubahan sedikit, setidaknya tak ada yang mengejek nya lagi dengan sebutan cupu atau semacamnya.
"Gakpapa Bu, Nissa cuma pakai kalau mau baca aja," jawab Nissa.
"Oh yaudah, sana berangkat Ssa, nih botol minumnya." sahut Ros sambil menyodorkan kalung botol minum.
"Ehh Bu Nissa bawa minum yang botol biasa aja, jangan ada kalungnya."
Ros semakin di buat bingung dengan tingkah anaknya yang hari ini sedikit berbeda, instingnya mengatakan bahwa Nissa mungkin sedang banyak masalah.
Ros memaklumi saja, Ia turuti apa kata anaknya dan kembali menyiapkan air di dalam botol minum, setelah siap Ros memberikan minumnya pada Nissa.
"Nissa berangkat Bu, Assalamualaikum," pamit Nissa sambil mencium tangan.
"Walaikumsalam."
Setelahnya Ros diam menatap punggung anaknya yang kian menjauh menuju halte bus.
*******
Nissa tiba di gerbang sekolah, bertepatan dengan motor Vero yang datang dengan membawa Niken di boncengannya.
Nissa terpaku, sakit hati lagi.
"Tahan Ssa tahan masih pagi." gumam Nissa pelan.
Siswa-siswi yang lain masih melanjutkan jalannya hingga ke kelas mereka.
Belum ada yang menyadari perubahan Nissa. Mungkin tinggal hitungan ketiga semua akan heboh.
Satu.
Dua.
Tig—
"Gilaaa, cupu lo beneran kan si cupu itu, astaga gak nyangka gue akan secantik ini." sahut salah satu siswa.
"Ih apasih tebar pesona banget, masih juga cantikan gue."
"Sumpah dia jadi cantik banget tau."
"Eh lo mau di pihak tuh cewek." tegur siswi lainnya.
Cewek tadi langsung menatap Siska yang menegurnya tadi dengan kikuk.
"Gak dong Sis, you tetep paling cantik," cengir cewek itu, Amel namanya.
Nissa mendengar dengan jelas percakapan mereka, dengan kepo Ia menoleh ke samping tepat di dekat koridor kelas 10 disana terdapat dua siswi yang masih menatap Nissa.
Nissa menyerngit, apa salah Nissa sama cewek yang namanya Siska itu, rasanya Nissa baru lihat hari ini.
"Apa lo! Berani sama gue?" tantang Siska, dari badge di bajunya Siska adalah kelas 12.
Nissa tersentak, "Maaf, emang aku punya salah?" tanya Nissa.
"Iya lo salah, kenal gue gak!" tanya Siska suaranya sangat cempreng sekali.
Dengan polos Nissa menggeleng.
"Lo ya, gue itu mantan Vero! Cowok mantan gebetan lo," desis Siska.
Apa ini, bahkan Nissa tak tahu Vero punya mantan dua, yang Nissa tahu hanya Niken saja.
Kalian inget gak pas Vero di tantang pacaran sama Niken, sebelumnya Vero udah punya mantan satu, kalo lupa baca ulang aja di part 8.
"Gue pacar pertama Vero, sebelum cape busuk itu rebut Vero dari gue!" lanjut Siska masih berapi-api.
Niken mendenger suara itu, saat Vero dan Niken lewat ingin ke koridor kelas 12. Berhubung mereka masih di dekat gerbang dan harus melewati koridor kelas 10 dahulu.
"Maksud lo apa Siska, gue bukan cabe busuk ya, yang ada lo cabe busuk sampah!" teriak Niken.
Nissa makin terkejut dengan datangnya Niken juga Vero, suasana mereka jadi awkard, apalagi Vero Ia tak bisa bohong lagi kali ini Nissa begitu cantik!
"Woah ini dia datang cabenya, Ehh sama lo juga ya Ver, emang mau balikan sama sampah?" cibir Siska.
Niken geram sendiri dengan Siska, apalagi Vero hanya diam saja tanpa ada niat membela.
"Sayang liat tuh—"
Ucapan Niken terpotong kala melihat Vero malah menatap Nissa lama bahkan bisa di katakan mereka saling natap, Niken jadi tambah emosi.
"Gak si cabe gak si cewek cupu semua jelek, so caper semua, najis." cibiran Niken sukses membuat Nissa memutuskan kontak mata dengan Vero.
"Aku?" tanya Nissa, seingatnya Ia daritadi diam saja bahkan Ia tak tahu apa-apa, seketika dunianya hanya milik kita berdua saat Vero menatapnya dengan sorot teduh seperti tadi.
"Ya lo cupu , mau berubah gimana pun lo tetep jelek!"
"Niken," tegas Vero, akhirnya cowok itu buka suara.
"Apa? Kamu mau bela tuh cewek cupu, kamu sendiri kan yang bilang Nissa itu jelek beda jauh sama aku, udah cupu, bau, dekil lagi,"
Vero terkejut dengan apa yang Niken tuduhkan.
Mata Nissa mulai berair, sudah cukup kesabarannya habis sampai di sini, Nissa sudah benar-benar muak. sebelum Niken ingin buka suara lagi.
"STOP!!! APA SALAH G-UE SAMA LO, HAH!"
Semua yang menonton disana terkejut dengan Nissa yang baru saja membentak dan bicara dengan gue-lo walaupun masih terdengar kaku.
"APA VERO?!"
Vero makin terkejut.
******
Vote dong,
Sengkyuu
Saranghaeeee all
KAMU SEDANG MEMBACA
VeroNissa
Dla nastolatkówTidak ada yang lebih penting selain mencari hiburan sendiri, seorang Vero gibranian algino yang baru diputuskan oleh cewe primadona disekolah, tidak sengaja bertemu dengan gadis sekonyol Nissa yang selalu memakai kacamata rantai dan mengalungkan bot...