31 - H-2

44 8 0
                                    


~~

Setelah menghabiskan sarapan dengan ibunya, Nissa pamit dan kembali ke kamar untuk memulai pembelajarannya dengan Risa, kata Risa hari ini akan belajar dua hal, selebihnya Nissa harus belajar sendiri dengan yang Risa ajarkan nanti.

"Hallo Ris,"

Sapa Nissa kala sambungan video call sudah terhubung dengan Risa.

"Hai babe, udah siap?"

Nissa mengangguk semangat."Banget,"

"Oke kita mulai ya, taro hp lo dimana kek gitu contoh nih kaya gue taro di nakas."

Risa menaruh hp na di nakas dengan bantuan jam weker agar hpnya tetap berdiri tegak.

Nissa mengikuti intrupsi tersebut dan mulai meletakkan hpnya di jam weker.

"Gue kali ini akan ajarin lo jalan yang angkuh, ketomboyan, jangan luyu-luyu kek lo biasa jalan inget ya, tampilan lo udah kek tomboy tapi jalan lo masih mlehoy." peringat Risa.

Nissa mengangguk paham, ia memerhatikan Risa yang tengah berjalan dengan dagu mengangkat dan pundak harus tegak cara jalannya seperti cewek tomboy pada umumnya.

"Nah gitu, coba lo gue pengen tau."

Nissa mengangguk pasrah, lalu Nissa mempraktekan cara jalan tadi.

"Nah cakep, lo tinggal biasain okey itu udah lumayan."

"Ris ini bukan aku banget jalannya baru segini aja aku capek." keluh Nissa.

"Ayo dong Ssa tadi aja lo semangat giliran di coba udah ngeluh, lo juga suruh siapa ngomong aku-kamu?!" ucap Risa galak melebihi emak-emak komplek.

"Iya deh iya Ris, terus apalagi?"

Risa diam, tampak berfikir rasa-rasanya mereka melupakan sesuatu.

"Yaallah Ssa , lo kan seragam harus beli yang pas." ucap Risa baru ingat akan hal itu.

"Eh iya lupa gue, yaudah nanti pulang sekolah anterin ya Ris?"

"Iya lah say, harus gue yang nemenin!"
Nissa terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang sangat mendukung misinya ini, bukan apa-apa Risa juga jengah sendiri melihat Nissa selalu di bully, makanya mumpung Nissa mau begini Risa sekalian saja ajarkan agar si pembully kaget sekalian.

"Sekarang gue akan ajarin cara natap orang yang sinis sama lo, kan akhir-akhir ini banyak yang ngejudge lo tuh gara-gara tampilannya udah kek pentolan, gue ajarin lo natap balik mereka dengan tajam, kayak gini nih." jelas Risa, cewek itu menatap ponselnya sambil menatap tajam dan keliatan garang.

"Kalo perlu kacak pinggang aja, sambil angkatin dagu lo dan jangan lupa tatapan sangarnya." jelas Risa.

Nissa mengangguk lemah, kali ini ia tak yakin akan bisa langsung.

Nissa mulai melakukan hal tersebut, dan seketika Risa tertawa di seberang sana.

"Yaelah Ssa muka lo gada serem-serem nya yang ada konyol abis ih, lo jangan takut-takut gitu natapnya—"

Ucapan Risa terpotong karena Ros memasuki kamar Nissa.

"Ssa kamu lagi ngobrol sama siapa?" tanya Ros.

Nissa menoleh menatap Ibunya lantas tersenyum.

"Ini Bu lagi video call sama Risa, kita ganggu Ibu ya?" tanya Nissa.

Ros menggeleng kalem. "Gak sayang, cuma tumben aja kalian masih video call sampai udah mau malem gini, gak tidur?."

Risa yang panggilannya belum di tutup dan bisa mendengar suara Ros lantas menyahut.

"Maaf tante, kita gak liat jam tadi hehe, kalau gitu Risa matiin dulu ya tan telponnya, Ssa kita lanjut besok lagi." putus Risa, saat Nissa dan Ros meng-iyakan.

"Kamu tidur ya Ssa," kata Ros.

Nissa mengangguk lantas membenarkan kembali letak hpnya dan Ia mulai merebahkan badannya di ranjang dan mulai menutup mata.

Ros menatap anaknya lama, setelah itu ia naikan selimut sampai leher Nissa. Sebelum beranjak dari sana Ros mencium kening anaknya sayang.

"Selamat tidur."

*****

Vote gaisss:v

Sumpah udh kga ada ide lagi gatau kalo besok tunggu ajaa kwkwk

VeroNissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang