Marrying Mr. Sangaji

PART 43

Demi kalian yang mencintai dan mendukung Khandra.... Mana suaranyaaaa?? 🤣🤣🤟

* * *

Apa itu cinta?

Setiap orang memiliki definisi dan pendeskripsian yang berbeda terkait makna cinta yang sesungguhnya.

Pratama pun demikian.

Baginya, mencintai Khandra boleh jadi ia tidak akan pernah bisa memberikan alasan yang spesifik mengapa dia begitu mencintai wanita itu. Satu hal yang ia tahu bahwa Khandra telah membuatnya jatuh cinta sehingga memang hanya Khandra lah satu-satunya di dalam hatinya.

Ia akan selalu menerima Khandra apa adanya, entah itu merupakan kelebihan atau kekurangan yang Khandra miliki. Baginya, Khandra tetap merupakan manusia sempurna yang memang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri dalam membuatnya jatuh cinta.

Tidak banyak yang mengetahui ini, tetapi kelemahlembutan Khandra adalah kunci yang membuat Pratama sangat tergila-gila padanya. Sikap Khandra yang penuh kesabaran dalam menjalani kehidupannya yang berat ; terlepas dari ada tidaknya depresi yang dialami wanita itu, bagi Pratama, ia selalu istimewa.

Khandra mandiri dengan caranya sendiri. Auriga tidak bisa melihat itu, tetapi Pratama dapat melihatnya dengan sangat jelas.

Kemandirian dan keteguhan hati gadis itu hanya terlihat oleh Pratama seorang, karena tanpa Khandra sadari, ia jua yang telah memperlihatkan sisi lemah dan kuatnya tersebut di hadapan Pratama.

Meskipun di mata Auriga Khandra sangat menyebalkan dan membosankan, dengan perangainya yang terkesan manja dan selalu bergantung pada orang lain, tetapi bagi Pratama justru sebaliknya.

"Seberapa keraspun Khandra menyelubungi dirinya dengan cangkang emas, dimataku, kebaikannya terlihat sangat jelas. Khandra itu sesederhana gadis kebanyakan, ia bersahaja dengan caranya sendiri."

Bahkan ketika Auriga pergi untuk menyongsong gadis yang digilainya, Khandra hanya dengan setia menunggu lelaki itu kembali. Sebuah penantian yang tidak akan pernah berbalas.

Kala itu, apa yang Khandra ucapkan telah memantapkan hati Pratama untuk mencintai gadis itu sepenuh hati. Kata-kata yang membuatnya menyadari, tidak selamanya cinta harus berbalas.

"Aku tidak ingin membuatnya menyesal karena tidak pernah mencoba. Membuatnya seumur hidup dihantui oleh kenangan gadis itu. Aku melepaskan Auriga dengan harapan ia menyadari bahwa seberapa besarpun rasa cintanya pada gadis itu, tidak akan merubah kenyataan bahwa cintaku kepadanya jauh lebih besar... Mas, Auriga sudah banyak mengalah untukku. Ketika Ayahku memintanya menikahiku, aku tau bahwa ia sudah menunda atau bahkan melupakan cita dan cintanya sendiri. Aku mengizinkannya pergi untuk menggapai semua cita dan cintanya yang ia tunda untuk membahagiakanku. Kuharap tidak ada lagi penderitaan dan rasa sakit diantara kami. Sebab aku sangat mencintainya."