Orion tertawa tebahak-bahak, sedang Auriga menggeram kesal. Teddy melemparkan tatapan permohonan maafnya kepada Auriga, setelah ia mendapat satu tamparan keras di pipinya oleh Lyra tadi malam, kali ini ia mendapat tamparan lain di pipi sebelahnya oleh sahabatnya itu.
"Sudahlah Auriga," Orion menasehati. "Teddy dan Lyra sudah dewasa. Jangan kau risaukan hubungan mereka. Mereka bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri."
Mendengar ucapan Orion, Auriga meringis ngeri.
"Dengar Teddy, kalau kau menyakiti Lyra sekali lagi, akan kupatahkan kedua kakimu dengan tanganku sendiri."
"Kau tau aku tidak akan melakukan hal itu pada Lyra, Auriga. Aku sudah kehilangannya sekali, dan demi Tuhan, aku benar-benar menyesali perbuatanku yang itu. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Jika aku mengulanginya, kau tidak perlu sungkan, akulah yang akan mematahkan kaki dan tanganku sendiri."
Orion tertawa sekali lagi. Ia menepuk bahu Teddy dan memeluknya erat. "Sahabatku telah kembali!! Ya Tuhan Teddy, aku begitu rindu melihat binar kehidupan seperti ini di dalam matamu. Aku merindukan semangatmu untuk mendapatkan seorang wanita. Seperti seabad lamanya."
"Ya," Auriga menimpali. "Seperti sudah ribuan tahun kau tertidur. Aku mendokan keberhasilanmu untuk mendapatkan Lyra kembali."
"Kalau begitu, kutitipkan anak-anak kami padamu. Malam ini aku ingin mengajak Lyra keluar untuk makan malam."
Orion dan Auriga tertawa. "Sure!" Seru Orion senang. "Aku dan Saggita akan dengan senang hati mengajak anak-anak kalian keliling Orlando. Dan Auriga akan membantu kami menjaga mereka."
"Hey Auriga... kau bisa kencan buta dengan Pamella. She's hot." tambah Teddy.
"Kau mau bogeman mentahku mendarat diperutmu, hah?" Ancam Auriga dengan tegas.
"Hahahaha.. aku hanya bercanda mate. Selain aku, kaulah orang yang selalu kesepian. Jadi kupikir tidak ada salahnya kan sedikit bersenang-senang?"
"Berisik!!"
Orion dan Teddy tertawa berbarengan. Mereka memang senang menggoda Auriga dalam banyak kesempatan.
Tetapi Auriga tidak pernah menanggapi hal itu dengan serius.
Ini adalah tahun kelima pernikahan Auriga dan Khandra. Setelah semua masalah yang harus mereka lalui di tahun awal pernikahan mereka, segalanya menjadi lebih mudah sekarang.
Khandra memang sibuk. Auriga mengakui hal itu. Ia lebih ambisius ketimbang Auriga. Melakukan perjalanan bisnis kesana dan kemari, melebarkan sayap Perusahaan mereka dengan gemilang, menjadi wanita karir yang hebat.
Itu kenapa Teddy selalu menggodanya, mengatakan bahwa ia lelaki yang kesepian. Tetapi itu tidak benar.
Auriga tidak pernah kesepian meskipun jaraknya dan Khandra membentang begitu jauh dan luas.
Meski tidak selalu bersama sekalipun, kenyataan bahwa Khandra adalah istrinya tidak akan pernah berubah. Karena Khandra telah mengajarkan sesuatu pada Auriga, bahwa hal yang terpenting di dalam hubungan mereka adalah ikatan.
Diantara Khandra dan dirinya ada sebuah ikatan yang tidak akan pernah putus oleh apapun juga, sebuah koneksi yang menghubungkan mereka tanpa mengenal jarak dan waktu. Hal itu menjadikan Khandra sangat istimewa baginya lebih dari apapun.
Auriga melihat layar telepon genggamnya, dan di saat yang bersamaan, sebuah pesan dari Khandra masuk ke ruang obrolannya.
Kau adalah pria yang kutandai diantara yang lainnya. Kuatkan hatimu dan jangan berpaling dariku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr. Sangaji
Romansa{COMPLITED} #10 dalam Ketegori Kisah Romantis #18 dalam Kategori Comedy Romantic #20 dalam Kategori Terbaik 😍🥰😘 Thank you gaaaessss.... 🍁🍁🍁 Kisah ini adalah tentang Khandra Izora yang cantik, anggun dan sempurna ; dan Auriga Sangaji yang begit...