Khandra sedang menyeruput mie dari dalam gelas cupnya, sembari menatap layar televisi di hadapannya dengan santai.
Ibu mertuanya, duduk di sampingnya dengan senyuman hangat di wajah, sesekali melihat wanita itu dengan tingkahnya yang berbeda akhir-akhir ini.
"Kemana semua pakaianmu yang mewah itu, nak?" Tanya Ibu Mertuanya.
Ia memperhatikan Khandra sangat nyaman dengan baju kaos gombrongnya, dan celana pendek yang tertutupi oleh kaos tersebut. "Ada di lemari. Akhir-akhir ini selera fashionku berubah, Bun." Jawab Khandra enteng.
"Bahkan nafsu makanmu sekarang bertambah."
Ia terkekeh geli. "Auriga menyukai seseorang yang makan dengan baik dan hidup apa adanya. Kurasa selagi itu tidak buruk, aku akan mencobanya. Toh menjadi seperti ini juga menyenangkan."
Fortuna Sangaji tersenyum senang. Ia bahagia bahwa Khandra yang sekarang jauh lebih ceria dibandingkan ia yang dulu. Hal ini bahkan mengingatkan Fortuna pada Khandra di masa kecilnya.
Sudah lama sekali mereka kehilangan sosok Khandra yang itu. Dan beruntungnya, Auriga bisa mengembalikan sosok itu kepada mereka.
Khandra yang tidak pernah memaksakan dirinya menjadi sempurna. Menahan segala perasaan di dalam hatinya. Itu semua hanya masa lalu. Sekarang Khandra sudah kembali menjadi ia yang seharusnya, Khandra yang ceria dan penuh kepolosan.
"Lihat, Bun." Seru Khandra. "Auriga ada di televisi." Ia menunjuk layar datar tiga puluh dua inch di hadapannya yang menampilkan sosok Auriga.
"Interview lagi?" Tanya Fortuna Sangaji.
Khandra mengangguk. Akhir-akhir ini Auriga memang sering di interview oleh media baik lokal maupun internasional. Itu karena ia terpilih menjadi Young Entrepreneur of The Year dan Business Man of This Era pada bulan ini atas pencapainnya di Sangaji Group yang gemilang.
Khandra bangga kepada lelaki itu. Auriga memang selalu cerdas sejak dulu, ia jauh lebih cerdas dari Orion namun kemalasannya ada di level yang membahayakan. Tetapi sekarang Riga berbeda, dan ia benar-benar serius terjun ke dunia bisnis kali ini.
"Kami mendapatkan berita bahwa Izora Group akan di marger oleh Sangaji Group, apa itu benar?" Suara Pembawa Acara mengalihkan fokus Khandra.
Ia memperhatikan layar televisi dengan seksama.
"Tidak. Itu tidak benar." Jawab Auriga dengan ketenangannya yang biasa. "Bukan marger. Lebih tepatnya aku membeli beberapa persen saham di Izora Group."
"Ah iya... Berarti rumor yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang mendasari kepemilikan Anda di Izora Group itu benar?"
"Rumor yang seperti apa?"
"Bahwa Khandra Izora adalah tunangan Anda?"
"Itu juga tidak benar." Jawab Auriga.
Khandra menegakkan punggungnya di sofa. Ia memperhatikan dengan seksama. Menunggu jawaban Auriga selanjutnya.
"Lalu beberapa foto yang menyeruak ke permukaan tentang kedekatan dan kemesraan Anda berdua itu... Anda juga membantahnya?"
Kali ini Auriga tersenyum sebelum menjawab. Membuat Khandra bertanya-tanya apa gerangan yang membuat suaminya itu melemparkan senyuman memabukannya yang akan membuat para wanita berteriak histeris di balik layar kaca mereka?
Mengapa kau sekejam itu, Ga.... Seru Khandra di dalam hatinya. Tidakkah kau berpikir untuk menyelamatkan hati kami kaum wanita ini dari senyuman mautmu itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Mr. Sangaji
Romance{COMPLITED} #10 dalam Ketegori Kisah Romantis #18 dalam Kategori Comedy Romantic #20 dalam Kategori Terbaik 😍🥰😘 Thank you gaaaessss.... 🍁🍁🍁 Kisah ini adalah tentang Khandra Izora yang cantik, anggun dan sempurna ; dan Auriga Sangaji yang begit...