PART 5

1.4K 130 1
                                    

Halooo... Selamat malam. Selamat hari Kemerdekaan ke74!!!!!
Karena hari ini begitu istimewa bagi Bangsa kita,aku kasih bonus upload chapter 5. Yeeeyyy....
Jangan lupa tinggalkan komen kalian ya.. Kalau kalian memang suka dengan cerita ini, atau greget atau apapun deh yang pengen kalian sampaikan. Love u gaes... Happy Independence Day!!!!

* * *

Tentu saja Khandra tidak akan lupa betapa ia mencintai Auriga.

Tidak akan, karena toh perasaan itu masih membenam di dalam dirinya.

Bagaimana bisa lupa kalau hanya Aurigalah orang yang dicintainya? Bagaimana mungkin lupa kalau hanya menatapnyalah salah satu alasan Khandra bisa melewati hidupnya dengan baik-baik saja?

Dan hanya Teddy serta Orionlah yang mengetahui tentang perasaan Khandra yang sesungguhnya pada Auriga.

Khandra mengatakan itu pada Orion saat ia menolak pertunangan mereka. Dan tentu saja ia harus mengatakan yang sejujurnya kepada Teddy karena hanya pada pria inilah ia menceritakan segala hal tentang dirinya.

Sejak kecil ia memang dekat dengan Teddy, merasa bahwa mereka sama-sama memiliki latar belakang tanpa orang tua yang lengkap, baginya Teddy adalah tempat mencurahkan isi hati yang tepat.

"Kau adalah wanita paling beruntung di dunia Khandra." Teddy berucap santai. Ia meraih cangkir kopi di hadapannya dan menyeruput isinya dengan perlahan. "Kau menikah dengan seseorang yang sangat kau cintai. Sahabatmu sejak kecil. Juga seseorang yang akan mengurus bisnis keluargamu dengan baik."

"Tetapi ia tidak mencintaiku."

"Maka kau yang akan membuatnya mencintaimu." Ujar Teddy. "Sudah sewajarnya seorang istri membuat suaminya mencintai dirinya. Kau hanya perlu sedikit mengganggu di sekitar Auriga, maka ia akan menoleh dan memperhatikanmu."

Khandra tertawa.

Sejak kecil Auriga adalah yang paling acuh kepadanya.

Memang begitu sifat lelaki itu. Datar dan minim ekspresi. Dingin, nampak tidak berperasaan, dan ia sangat tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya.

Khandra adalah kebalikannya. Ia sangat ramah dan mudah dicintai. Pembawaannya yang anggun dan manis memberikan kesan bahwa ia wanita yang harus dilindungi dan dikasihi.

Dan sejujurnya Auriga membenci itu semua.

"Ia tidak akan mudah menyukaiku Tedd." Keluh Khandra. "Kami adalah dua orang yang paling berkebalikan. Auriga sangat benci hidupku yang teratur dan nampak sempurna di matanya. Ia jengah dengan itu semua."

"Dan kau sesungguhnya sangat membenci ketidakteraturan hidupnya. Begitu? Tetapi toh kau tetap mencintainya. Meskipun lelaki itu menggembel di pinggir trotoar, kau tetap akan menatapnya dengan penuh pemujaan. Kalau saja semua orang tau bahwa Khandra Izora mencintai lelaki seperti Auriga Sangaji, aku yakin dunia akan gempar."

Marrying Mr. SangajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang