[chapter 4:Ajakan]

911 58 0
                                    

~Dhafin pov~
Pas gue lagi makan di kantin sama Alan dan Rey, Ana sama Raina Dateng ke meja kita.

Dan ternyata mereka ke sini sama seorang nerd. Gue sih cuek aja, kayaknya dia murid baru di sini, karena sebelumnya gue belum pernah liat dia di sekolah ini.

Menurut gue, dia sih orangnya unik. Gimana nggak unik cobak. Penampilan dia itu nerd, tapi sifatnya kayak bukan nerd. 'apa dia itu sebenernya fake nerd?', pikir gue

~Dhafin pov end~

***

~bel masuk kelas, setelah istirahat

"Eh, udah bel tuh, balik ke kelas yuk!", ujar Rey

"Yuk!", jawab mereka berlima serempak

***

"Assalamualaikum, Kayla pulang...!!!", ucap Kayla ketika memasuki rumahnya

"Wa'alaikum salam", jawab Mamanya Kayla

"Kayla ke kamar dulu ya, Ma", izinnya

"Iya, sayang. Kamu istirahat dulu gih, kamu pasti capek", ucap Mamanya

"Iya, Ma"

Setelah sampai di kamarnya, Kayla langsung melemparkan tasnya asal, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur

"Huh, capek banget gue. Padahal ini masih hari pertama," ucapnya mengeluh

"Mendingan gue mandi dulu aja deh", monolog Kayla sambil beranjak pergi ke kamar mandi

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Kayla memutuskan untuk bermain ponselnya sambil bersandar pada kepala ranjang.

' cklek '
Suara pintu kamar Kayla yang tiba-tiba dibuka oleh Rey,

"Dek, ikut gue keluar yuk!", ajak Rey

"Nggak ah, gue capek", jawabnya

"Yaelah dek, lagian juga siapa suruh jadi nerd?! Sekarang jadi capek kan?!", kesal Rey

"Bodo ah," ucap Kayla jengah

"Makanya buruan cari pacar dong! Perasaan dari dulu lo jomblo mulu deh", lanjutnya

"Heh, ngaca dong! Emang lo punya pacar?!", kata Rey kesal, karena Kayla selalu saja mengatainya 'jomblo', ya... walaupun memang kenyataannya begitu. Tapi Kayla kan juga jomblo. Nggak seharusnya 'seorang jomblo ngatain orang lain jomblo'

"Hehehe.... Enggak sih", Kayla malah menjawabnya sambil cengengesan

"Ayo ih... Buruan ikut gue jalan-jalan ke Mall", paksa Rey

"Idih, kok maksa sih", kata Kayla

"Ya udah kalau nggak mau ikut. Padahal tadi niatnya gue mau beliin lo novel baru", ujar Rey sambil menyelipkan hasutan agar Kayla mau ikut bersamanya.
Fyi, Kayla ini maniak novel dan rubik. Bahkan jumlah koleksi novelnya mungkin hampir mencapai angka ratusan. Wow

"Eh eh eh, kata siapa gue nggak mau ikut. Gue ikut kok," katanya cepat

"Giliran gue bilang mau beliin lo novel baru aja langsung mau ikut. Coba kalau enggak, nggak mungkin lo bakalan mau ikut gue ke Mall, kan?", Rey mendengus mendengar ucapan adiknya yang memang penggila novel

"Bentar ya bang, gue ganti baju dulu", kata Kayla

"Oke, gue tunggu di bawah"

***

'brak...'
Suara pintu yang dibuka dengan kencang membuat Dhafin yang sedang bersandar di atas kasurnya terlonjak kaget

"Sialan lo!", marahnya kepada seseorang yang memasuki kamarnya dengan wajah tak berdosa ya

"Yaelah Dhaf, gue tau kali kalau nama gue Alan, nggak perlu lo bilangin juga gue udah tau", jawabnya sambil terkekeh.
Ya, Alan lah yang membuka pintu kamar Dhafin dengan kencang, lalu memasukinya dengan wajah tanpa dosanya

"Serah lo lah, Al", balas Dhafin kesal

"Eh Dhaf", panggil Alan

"Hmmm...", jawab Dhafin sambil memainkan ponselnya

"Temenin gue ke Mall ya", pintanya

"Ogah", jawab Dhafin

"Yah... Lo mah gak asik Dhaf", Alan pun memasang ekspresi cemberut miliknya

"Biasanya lo kan ngajak si Rey. Sekarang ngapain lo ngajakin gue?", tanya Dhafin

"Tau tuh, si Rey gue ajakin kagak mau. Katanya, dia lagi ada urusan," kata Alan sedikit kesal

"Mau ya Dhaf, ikut gue ke Mall", pintanya sekali lagi

"Hmmm... Gue ganti baju dulu", ujar Dhafin pada akhirnya

"Oke, sip"

*******

Kayla dan Dhafin [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang