[chapter 26:Cantik]

445 33 0
                                    

"Wow...pemandangannya bagus banget, Dhaf", kata Kayla kagum.

Di sini, Kayla dapat melihat sebuah padang rumput yang begitu indah. Dengan beberapa pohon dan bunga yang menghiasinya.
Di tengah-tengah padang rumput ini juga terdapat sebuah danau kecil yang nampak indah. Dan airnya terlihat begitu jernih.

Dhafin tersenyum,
"Kamu suka?", tanyanya

"Suka? Aku suka banget malah", ujar Kayla senang. Dia sedikit berlarian di atas rerumputan yang terlihat hijau dan segar.

Dhafin berjalan sedikit cepat untuk menyusul Kayla yang sudah berada cukup jauh di depannya.

"Pemandangan di sini bener-bener cantik, ya Dhaf?", ucap Kayla

"Iya, tapi masih cantikan kamu", seketika itu, wajah Kayla memerah malu.

"Ekhem...", Kayla berdehem untuk menormalkan ekspresinya.

"Ini tempat favorit aku kalau lagi pengen sendiri", kata Dhafin sambil melihat ke arah depan.

Lalu melangkahkan kakinya menuju ke sebuah pohon yang terlihat rindang, dan mendudukkan dirinya di bawah pohon itu.

"Sini, Kay. Duduk!", titah Dhafin, menunjuk tempat di sebelahnya.

Kayla pun berjalan ke arah Dhafin dan duduk di sebelahnya.

Dhafin mengarahkan kepala Kayla agar bersandar di bahunya.

"Dhaf...", panggil Kayla

"Hm...", balasnya sambil memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Kalau misalnya aku pergi, apa yang bakal kamu lakuin?", tanya Kayla.

Dhafin membuka kedua matanya dengan cepat.

"Jangan pernah ngomong kayak gitu, Kay. Aku nggak suka", ujar Dhafin tak suka

"Aku kan cuma bilang 'misalnya'", katanya

"Tapi tetep aja aku nggak suka. Aku nggak akan biarin kamu pergi dari sisi aku", tekad Dhafin

"Hm...", Kayla memeluk Dhafin dari samping, yang dibalas pelukan tak kalah erat darinya.

"Jangan pernah ngomong kayak gitu lagi...", pintanya

"Iya", jawab Kayla

' aku emang bisa buat nggak ngomong kayak gitu lagi sama kamu. Tapi tetep aja hal itu nggak akan ngerubah takdir kita nantinya. Entah kenapa aku punya firasat buruk buat beberapa hari ke depan ', batin Kayla sendu

***

"Hai, Kayla", sapa seorang gadis

Kayla membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang menyapanya saat ia berjalan di koridor.

"Eh, elo, Put. Hai juga", balas Kayla

"Kita bareng aja yuk ke kelasnya!", ajak Putri

Kayla mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya, diikuti Putri.

' dasar munafik! Ternyata elo juga yang udah bikin Dhafin sama bang Rey salah paham sama gue ', marah Kayla dalam hati. Ia baru saja menerima beberapa informasi yang baru dikirimkan oleh anak buahnya ke ponsel miliknya.

***

"Woy! Main ToD-an yuk!", ajak Rey kepada teman-temannya yang sedang duduk di ruang tamu rumah keluarga Alexander.

"Ayuk lah...", sahut Alan

"Iya, yuk!", Ana dan Raina ikut menyetujui.

"Nggak ah, males", jawab Kayla malas.
Sedangkan Dhafin hanya terdiam, tidak menanggapi.

"Yah...lo nggak asik, Kay", keluh Raina

"Ayuk lah, Kay...kita main ToD-an...", pinta Ana

"Iya, Kay. Ayo main ToD-an, lagian juga banyak yang setuju", bujuk Alan

"Ayo dong, dek...", Rey menunjukkan wajah memelasnya kepada Kayla, yang justru membuat Kayla bergidik ngeri.
' kok gue bisa punya abang yang kayak gini sih?! ', batinnya

"Ck! Iya-iya, gue ikut", putus Kayla pada akhirnya.

"Lo juga ikut kan, Dhaf?", tanya Alan

"Iya", jawabnya singkat

"Oke, ayo kita mulai. Kay, ambilin botol kaca yang di dapur dong!", suruh Rey

Kayla melotot kesal, namun tetap melangkahkan kakinya untuk mengambil botol kaca sesuai permintaan Rey.

"Makasih, adekku sayang...", ujar Rey setelah menerima botol yang tadi diambil oleh Kayla dari dapur.

Sedangkan Kayla hanya mendengus kesal, lalu ikut duduk mengelilingi meja ruang tamu yang akan mereka gunakan untuk bermain ToD.

*******

Kayla dan Dhafin [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang