Extra Chapter 2

1.6K 39 0
                                    

Dhafin menatap sebuah surat di tangannya dengan ragu.

Apakah dia memang harus membuka surat dari Kayla sekarang?

"Huft...oke, gue bakal buka surat ini", monolognya di dalam kamar miliknya.

From : Kayla
To : Dhafin

Dear Dhafin,
Kalau kamu ngebaca surat ini, itu tandanya aku udah pergi, iya kan?

Jangan nangis kalau aku pergi, aku nggak suka.

Kamu tau kan, Dhaf?
Aku sayang banget sama kamu.
Tapi maaf ya, Dhaf. Aku harus pergi ninggalin kamu sama yang lain.

Jangan sedih karena aku pergi. Karena aku yakin kita pasti bakal ketemu lagi. Kita bakal ketemu di alam sana.

Tapi jangan sampai kamu bakal bunuh diri biar ketemu sama aku. Kalau kamu ngelakuin itu, aku bakal marah sama kamu, dan nggak akan pernah maafin kamu.

Maaf ya, Dhaf. Maaf karena aku nggak bisa nemenin kamu selamanya. Karena Tuhan udah nentuin takdir aku. Dan Tuhan tau mana yang lebih baik buat makhluk-Nya.

Mungkin Tuhan emang menakdirkan kita bersama cuma untuk beberapa saat.

Walaupun begitu, aku tetap bersyukur, Dhaf. Bener-bener bersyukur karena sebelum aku pergi, aku udah dipertemukan sama kamu.

Makasih ya, Dhaf. Makasih buat segalanya.

Jangan tunggu aku balik, Dhaf. Karena aku nggak akan balik lagi ke kamu. Bukan karena aku nggak mau, tapi aku emang nggak bisa.

Jangan nangis dan terpuruk karena aku. Karena aku nggak suka, aku pasti bakal sedih kalau kamu sampai terpuruk gara-gara aku.

Masih banyak orang yang sayang sama kamu. Mereka pengen kamu bahagia, Dhaf. Jadi, jangan bikin mereka kecewa.

Hidup kamu masih panjang, Dhaf. Aku pengen kamu cari perempuan lain buat ngegantiin posisi aku di hati kamu, Dhaf. Walaupun sebenernya aku nggak rela, tapi aku tau kalau aku nggak boleh egois. Kamu berhak bahagia, Dhaf. Meskipun tanpa aku di samping kamu. Kamu harus bisa ikhlasin kepergian aku, Dhaf.

Jadi, aku nggak akan marah kalau kamu nemuin pengganti aku di sisi kamu.

Aku bakal ikut bahagia kalau kamu juga bahagia sama perempuan pilihan kamu.

Di sini, aku bakal selalu berdoa buat kebahagiaan kamu.

Aku berharap semoga Tuhan kembali mempertemukan kita di sini.

Aku bakal nunggu kamu di sini, Dhaf.
Dan suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, di alam keabadian.

I Love You, Dhafin Argawijawa

With love,
Kayla Alexander

Dhafin meneteskan air matanya setelah membaca surat dari Kayla itu.

Jadi, tanpa sengaja selama ini ia telah membuat Kayla sedih?

Kayla menginginkan kebahagiaannya, tapi dia malah terus menangis dan merasa terpuruk. Padahal hal itulah yang akan membuat Kayla sedih.

Saat ini Dhafin merasa menjadi orang paling bodoh di dunia.

Pertama, ia menyesal karena tidak membuka surat Kayla sejak awal.

Dan yang kedua, ia menyesal karena baru menyadari bahwa meski ia telah kehilangan orang yang dicintainya, tapi ia masih memiliki banyak orang yang mencintai dan menyayanginya. Orang-orang disekelilingnya menginginkan dia bahagia, bahkan cintanya juga. Tapi yang dia lakukan malah sebaliknya.

Perlahan-lahan, Dhafin menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"Kamu bener, Kay. Maafin aku yang selama ini selalu bikin kamu sedih di sana. Ya, aku bakal berusaha buat cari perempuan lain, Kay. Demi kamu, dan demi cinta kita. Aku bakal berusaha buat sayang sama perempuan lain itu, Kay. Tapi kamu bakal tetep jadi perempuan yang paling aku cintai. Dan posisi kamu nggak akan pernah bisa digantiin sama siapapun", monolognya, berharap jika Kayla bisa mendengar suaranya.

Dhafin bangkit, ia akan melakukan apa yang diinginkan oleh Kayla. Karena dia tidak akan pernah rela jika Kayla merasa sedih, apalagi jika dirinyalah yang menjadi penyebabnya.

Kayla dan Dhafin


Ini bukanlah akhir dari perjalanan seorang Dhafin Argawijawa. Melainkan awal dari kisahnya yang lain. Memulai kisahnya di lembaran-lembaran yang baru, yang belum tergores oleh tinta hitam.

Dan kelak, akan ia ceritakan kisahnya ini kepada anak cucunya.

Bagaimana ia mencintai?
Bagaimana ia merasa kehilangan?
Dan bagaimana ia bangkit?

Meski terasa sulit, ia akan tetap menjalani semua yang telah digariskan oleh Tuhan.

Dia hanya perlu menyerahkan semuanya kepada Tuhan, dan mengikuti alur yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

Karena bagaimanapun juga, Tuhan merupakan sutradara terbaik.

                       
           
     
  

Kayla dan Dhafin [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang