[chapter 25:Informasi]

458 30 0
                                    

"Kayla!", panggil Dhafin

"Kenapa?", tanyanya

"Nggak pa-pa, aku cuma pengen nganter kamu ke kelas. Hehe...", Kayla memutar kedua bola matanya malas. Seingatnya, Dhafin itu orang yang sangat dingin dan datar. Tapi apa yang terjadi sekarang? Kemana Dhafin yang dulu.

Ya, sebenarnya dia ikut senang dengan perubahan sikap Dhafin ini. Tapi terkadang Kayla juga jadi kesal sendiri saat Dhafin menjadi sosok yang benar-benar manja.

"Hm...", balas Kayla

"Ih...jawabnya kok cuma gitu sih? Kamu nggak suka kalau aku nganterin kamu ke kelas?", tanya Dhafin cemberut

Lihat, sifatnya benar-benar berubah.

"Bukan gitu, Dhaf...emangnya aku harus jawab apa kalau enggak 'hm...'?", ucap Kayla penuh pengertian

"Ya...apa gitu, jangan cuma 'hm...'", katanya merajuk

' sabar, Kay. Sabar ', batin Kayla

"Iya deh iya, lain kali nggak lagi", Kayla lebih memilih mengalah, daripada Dhafin terus-terusan membahasnya.

***

"Nona, kami sudah memiliki beberapa informasi tentang orang itu", kata seorang pria dengan pakaian serba hitam dan memakai masker untuk menutupi wajahnya.

"Baiklah, mana informasinya?!", pinta seorang gadis pada pria itu. Pria itu merupakan anak buahnya, yang ia suruh untuk menggali informasi seseorang.

Pria itu menyerahkan sebuah map yang berisi informasi-informasi tentang seseorang.

Gadis itu membuka lembar demi lembar yang berada di dalam map itu sekilas. Lalu menyuruh anak buahnya untuk meninggalkannya sendirian di ruangannya.

"Sialan! Gue nggak pernah nyangka kalau dia orangnya!", ujar gadis itu merasa frustasi.

Dia telah membaca seluruh informasi yang diberikan oleh bawahannya. Dan hal itu benar-benar membuatnya frustasi, karena orang itu berada dekat dengannya dan orang yang gadis itu sebut dengan dia.

"Gue nggak akan biarin elo nyetuh dia sedikitpun", yakinnya

***

"Kalau gue nggak bisa milikin elo, gue nggak akan biarin orang lain buat milikin elo", ujar seseorang di dalam sebuah ruangan yang gelap sambil tersenyum mengerikan.

***

"Kayla!", panggil Rey

"Kenapa, bang?", tanya Kayla

"Lo dari mana? Kok lo jadi sering keluar sih?", tanya Rey

"Gue ada urusan sama anak buah gue", jawabnya

"Lo punya anak buah? Anak buah buat apaan?", bingung Rey

"Buat apa aja sih, terserah gue lagi butuh mereka buat apa", jawab Kayla santai

"Aneh lo, dek", Rey menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aneh dari mananya coba?!", gumam Kayla kesal

"Oh iya, Lo tadi dicariin Dhafin", ucap Rey

"Mau ngapain? Terus sekarang dia dimana?", tanyanya

"Dia di belakang sama papa"

"Oh ya udah, gue mau nyamperin mereka dulu. Bye, bang", Kayla berjalan pergi meninggalkan Rey yang masih duduk di sofa ruang tamu.

"Ck! Kalau ada pacarnya aja, abangnya sendiri dicuekin", gumam Rey menggerutu

***

"Pa! Dhaf!", panggil Kayla

"Eh, kamu, sayang. Dari mana? Dhafin dari tadi nyariin kamu loh...", ujar papanya Kayla

"Maaf ya, Dhaf. Aku tadi ada urusan sebentar di luar", kata Kayla tak enak hati

"Nggak pa-pa kok, Kay. Santai aja", jawab Dhafin

"Oh iya, om. Dhafin izin mau ngajakin Kayla jalan ya?", lanjutnya meminta izin pada James.

"Iya, jagain Kayla ya, nak Dhafin", pesan James

"Pasti, om", jawab Dhafin

"Kami permisi, om. Assalamualaikum", pamit Dhafin sambil menggandeng tangan Kayla untuk segera mengikutinya ke suatu tempat.

"Kita mau kemana sih, Dhaf?", tanya Kayla saat dirinya sudah berada di dalam mobil bersama dengan Dhafin.

"Ke suatu tempat yang indah", jawab Dhafin tersenyum

"Iya, tapi tempatnya dimana?", tanya Kayla lagi

"Nanti kamu juga bakalan tau", jawabnya sok misterius

"Terserah", balas Kayla dengan menampilkan wajah datarnya.

"Yah...jangan ngambek dong, Kay. Nanti malah aku cium loh", ujar Dhafin

"Awas aja kalau berani! Aku bakal nendang kamu keluar dari mobil!", ancam Kayla

Dhafin mengerucutkan bibirnya. Lalu melajukan mobilnya menuju tempat yang ingin ia tuju.



*******

Kayla dan Dhafin [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang