Kini, saatnya Rey membangunkan Dhafin. Karena dia sudah menjaga selama beberapa jam, dan sekarang adalah giliran Dhafin yang berjaga.
"Dhaf, bangun Dhaf!", katanya sambil berusaha membangunkan Dhafin
"Udah giliran gue ya?", tanya Dhafin, mengucek matanya
"Iya, buruan bangun gih, gue juga udah ngantuk banget", Rey beranjak untuk segera pergi tidur
"Loh Kay? Kok lo nggak tidur?", tanya Dhafin saat melihat Kayla keluar dari tenda, sesaat setelah Rey tertidur
"Gue nggak bisa tidur, soalnya dari tadi di jalan gue udah tidur lumayan lama", jawabnya
"Owh...", Dhafin sedikit murung saat mengingat kejadian di dalam mobil tadi siang.
"Hm...", Kayla pun duduk di samping Dhafin lalu menatap langit yang dipenuhi oleh bintang.
Sedangkan Dhafin berusaha mengontrol detak jantungnya yang berdetak kencang.
"Lo tau nggak Dhaf? Gue itu suka banget sama bintang", tanya Kayla sambil tetap menatap langit
"Tau, lo kan baru aja bilang", jawab Dhafin, lalu ikut menatap langit
"Hehe...iya juga sih", Kayla terkekeh atas perkataannya sendiri
"Kenapa lo suka bintang?", tanya Dhafin memecah keheningan yang melanda mereka berdua
"Nggak tau, gue suka aja kalau liat bintang di langit. Mungkin gue udah jatuh cinta sama mereka. Karena cinta kan nggak butuh alasan. Dan gue juga cinta sama mereka tanpa tau apa alasannya", ujar Kayla sedikit terkekeh dengan jawabannya sendiri
"Bisa aja lo, Kay", Dhafin ikut tersenyum menatap Kayla yang terlihat bahagia
' gue harap Lo bakalan selalu bahagia kayak gini, Kay. Dan gue bakal lebih bahagia kalau penyebab kebahagiaan Lo itu adalah gue '
"Enak ya di sini, kita bisa liat banyak bintang. Nggak kayak di kota yang jarang banget keliatan bintang", kata Kayla kembali membuka percakapan.
Jujur saja, dia merasa sedikit canggung saat duduk bersama Dhafin tanpa membicarakan apapun."Iya, tapi bahkan di kota pun gue tetep bisa liat bintang yang paling indah", sahut Dhafin
"Hah? Yang bener? Emang ada ya, bintang yang keliatan di kota, terus indah banget?", tanya Kayla penasaran
"Ada"
"Emang apa bintang yang paling indah?", tanya Kayla lagi
"Lo", jawab Dhafin
"Hah? Maksudnya?", tanya Kayla dengan jantung yang berdegup kencang menanti jawaban Dhafin
"Bukan apa-apa. Lupain aja", ucap Dhafin sedikit gugup
Dan malam itu mereka lalui dengan perbincangan ringan dan diselingi canda tawa, melupakan perkataan Dhafin tadi.
***
Mereka berenam menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam di tempat camping.
Dalam beberapa hari itu, Kayla dan Dhafin semakin akrab, Dhafin bahkan sudah tidak bersikap dingin terhadap Kayla.
Dan sekarang mereka semua telah kembali ke rumahnya masing-masing.
Dan beberapa hari lagi mereka akan kembali masuk sekolah.
***
"Kapan lo bakalan buka penyamaran lo, dek?", Rey membaringkan tubuhnya di sebelah Kalya yang sedang tiduran di atas kasur
"Besok mungkin", kata Kayla mendekati Rey dan memeluknya, mencari kehangatan pelukan seorang kakak.
Kayla selalu merasa nyaman dalam pelukan Rey, menurutnya 'Rey adalah kakak terbaik'"Beneran ya? Awas kalau bohong!", ancamnya
"Nggak janji, bang... Kalau besok gue di-bully, gue bakal buka penyamaran gue. Tapi kalau enggak di-bully, ya gue nggak buka penyamaran gue", jawab Kayla menyamankan posisinya di pelukan Rey
"Hm... Ya udah, terserah lo aja", ujarnya, lalu mencium dahi Kayla dengan penuh kasih sayang
"Lo tau nggak, dek?", tanya Rey
"Tau apa?", tanyanya balik
"Gue sayang banget sama lo", jawab Rey tersenyum dan menatap Kayla dengan penuh kasih sayang
"Gue juga sayang....banget sama lo, bang", balas Kayla memanjangkan kata sayang dan ikut tersenyum
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla dan Dhafin [Tamat]
Fiksi Remaja(TAMAT) Start : 23 September 2019 End : 21 Desember 2019 seorang 'Kayla' yang dikenal cerewet, bertemu dengan seorang 'Dhafin' yang terkenal cuek dan dingin. "itu cowok atau kulkas berjalan sih?! dingin banget" -Kayla Alexander "kok ada sih cewek...