"Dhafin... Bangun nak! Ini udah pagi", kata seorang wanita paruh baya membangunkan anak semata wayangnya itu
"Iya Bun, aku udah bangun", jawab Dhafin setelah bangun dari tidurnya
"Ya udah, bunda tunggu di bawah ya?"
"Iya Bun", jawabnya lagi
***
"Pagi Bun, Yah", sapanya ketika berjalan mendekati meja makan
"Pagi", jawab William dan Farah (ayah dan bunda dari Dhafin) berbarengan
"Ya udah kalau gitu ayo kita makan sekarang", titah William
***
Setelah selesai sarapan,
"Bun, Yah, Dhafin berangkat sekolah dulu ya?", pamit Dhafin kepada kedua orangtuanya
"Iya, kamu hati-hati ya nak, naik motornya nggak usah kebut-kebutan, dan pulangnya juga jangan kemaleman", cerocos bundanya
"Iya Bun iya", jawab Dhafin sedikit jengah
"Kalau gitu Dhafin berangkat sekarang ya? Assalamualaikum", katanya sambil mencium kedua tangan ayah dan bundanya
"Iya, wa'alaikum salam", jawab William dan Farah
***
Di sekolah,
' eh, eh, itu Dhafin kok tambah ganteng aja sih? '
' Dhafin ganteng banget ya Allah '
' pangeran gue itu... '
Begitulah beberapa bisik-bisik yang terdengar ketika Dhafin memasuki gerbang sekolahnya dan turun dari motornya
"Woy! Diem-diem bae lu Dhaf!", ucap seorang laki-laki seumuran Dhafin yang datang menepuk salah satu pundak Dhafin
"Hmmm...", hanya itu balasan yang didapat laki-laki itu dari seorang Dhafin
"Etdah buset, jawabnya cuma 'hmmm...' doang", kesal laki-laki itu
"Kayak nggak tau Dhafin aja sih lo!", celetuk laki-laki lain yang datang bersama laki-laki yang tadi memanggil Dhafin
"Iya juga sih, Dhafin itu kan orangnya cuek bin dingin", ucap Alan Dirgantara yang merupakan orang yang tadi menepuk pundak Dhafin, dan dia adalah salah satu sahabat dari Dhafin
Di sekolah, Dhafin memang terkenal dengan sikapnya yang sangat cuek dan dingin. Hanya orang-orang yang dianggapnya spesial yang tidak akan mendapatkan sifat cuek dan dingin dari Dhafin.
Bahkan kedua sahabatnya saja terkadang masih sering mendapatkan sikap cuek dan dingin dari Dhafin.
"Yap, bener itu...", kata laki-laki yang satunya lagi, yang ternyata adalah Rey (kakaknya Kayla), Rey juga merupakan sahabat dari Dhafin
"Hmmm...", Dhafin pun berlalu meninggalkan kedua sahabatnya itu
"Yah yah yah... Kita ditinggalin, Rey. Gimana dong?", kata Alan berlebihan
"Ya udah kita ikutin dia aja, gitu aja repot", sewot Rey, lalu berjalan hendak menyusul Dhafin yang sudah pergi lebih dulu, dan meninggalkan Alan menggerutu di tempatnya
"Untung kalian temen gue, kalau enggak, udah gue buang kalian ke Antartika", gerutu Alan
***
~bel istirahat
"Dhaf, Rey, kantin yuk!", ajak Alan
"Kuy lah! Ayo Dhaf", jawab Rey
"Hmmm...", balas Dhafin
"Ya elah Dhaf... Dari tadi pagi lo cuma jawab 'hmmm...' mulu deh perasaan", kesal Alan
"Lagi males ngomong", jawabnya
"Lah itu lo ngomong", kata Alan
"Hmmm...", Jawabnya lagi
"Ah... Serah lo lah Dhaf. Capek juga gue ngomong sama lo", ucap Alan kesal
"Ya udah nggak usah ngomong aja", bukan Dhafin yang menjawabnya, melainkan Rey yang sudah jengkel karena mereka tidak segera pergi ke kantin karena berdebat
"Udah, buruan kita ke kantin! Gue udah laper banget ini...", lanjutnya
"Iya iya, ayo ke kantin", jawab Alan
***
Di kantin,
"Siapa nih yang pesen makanan?", tanya Rey
"Gue aja deh, kalian mau pesen apaan?", kata Alan
"Gue bakso sama es teh", jawab Rey
"Samain aja", kata Dhafin
"Oke, tunggu bentar"
"Hmmm...", balas Dhafin, lalu memainkan ponselnya, sambil menunggu makanannya datang. Rey juga melakukan hal yang sama
Tidak lama kemudian Alan datang bersama dengan makanan mereka
"Nih bakso sama es tehnya", kata Alan
"Thanks", jawab Rey dan Dhafin
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla dan Dhafin [Tamat]
Teen Fiction(TAMAT) Start : 23 September 2019 End : 21 Desember 2019 seorang 'Kayla' yang dikenal cerewet, bertemu dengan seorang 'Dhafin' yang terkenal cuek dan dingin. "itu cowok atau kulkas berjalan sih?! dingin banget" -Kayla Alexander "kok ada sih cewek...