[chapter 5:Mall]

828 59 0
                                    

Setelah perjalanan selama beberapa menit, akhirnya mobil Kayla dan Rey sampai di depan sebuah Mall yang merupakan milik keluarga Alexander, keluarga mereka.

"Udah sampai nih dek, turun yuk"

"Iya, bang"

Mereka pun turun dari mobil, dengan salah satu lengan Rey yang merangkul pundak Kayla dari samping.

Saat mereka memasuki Mall, banyak pasang mata yang melihat mereka dengan ekspresi kagum, iri, dan lain-lain.

Namun mereka berdua tetap cuek.

"Kita mau kemana dulu nih, bang?", tanya Kayla

"Kita makan dulu aja, gimana? Kita dari pulang sekolah tadi kan belum makan", ajak Rey

"Oke deh", balas Kayla

Di salah satu restoran di dalam Mall keluarga Alexander,

"Kamu mau pesen apa dek?", tanya Rey

"Samain kayak abang aja deh", jawab Kayla

"Oke", Rey pun memesankan makanan untuknya dan Kayla

***

"Woy! Rey", sapa Alan kepada Rey yang berada beberapa meter di depannya

"Widih... Ini yang kata lo tadi ada urusan?", tanya Alan

"Hehe, iya sih, gue lagi kepengen jalan aja sama cewek. Biar gak melulu jalan sama kalian, bisa-bisa kita dikira homo", kata Rey sambil bergidik ngeri membayangkan mereka disebut homo

"Sialan lo, Rey", kata Alan

"Yang siAlan tuh elo ya... Bukan gue, nama lo kan Alan, kalau nama gue itu Rey", cerocos Rey tidak terima

"Dia siapa lo, Rey?", tanya Dhafin yang sedari tadi hanya diam

"Owh... Dia ini a-- aww aww Kay, jangan diinjek kaki gue", ucap Rey sambil meringis kesakitan. Alan memandang Kayla ngeri, pikirnya ' nih cewek kok sadis amat ya? '. Sedangkan Dhafin, dia memandang Rey dan Kayla dengan heran.

(Oh iya, btw sekarang Kayla sedang berpenampilan seperti dirinya yang sebenarnya)

"Bodo amat", ucap Kayla dengan kesal lalu pergi meninggalkan ketiga sekawan itu

"Yah yah Kay, tungguin elah", kata Rey yang berusaha menyusul Kayla yang sedang merajuk, karena sebenarnya sedari tadi Kayla sudah merengek meminta segera pulang. Namun gara-gara bertemu dengan Alan dan Dhafin, mereka tidak kunjung pulang sedari tadi.

"Dia siapanya si Rey sih, Dhaf? Perasaan gue kok nggak pernah liat tuh cewek, apa jangan-jangan itu ceweknya Rey ya?", tanya Alan heran, dia memandangi punggung Rey dan Kayla yang mulai menjauh.

"Ya mana gue tau, tanya aja langsung sama si Rey", sewot Dhafin karena dia yang juga tidak tau apa-apa, malah ditanyai pertanyaan seperti itu. Kemudian dia pun melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari Mall tersebut, meninggalkan Alan sendirian disana.

"Etdah gue ditinggalin lagi, tadi di sekolah gue ditinggalin, sekarang gue juga ditinggalin lagi", gerutunya sambil berjalan mengikuti Dhafin untuk segera keluar dari Mall itu.

***

"Dek... Maafin abang dong dek... Lain kali abang nggak akan kayak gitu lagi deh", bujuk Rey kepada Kayla, karena sedari pulang dari Mall tadi, Kayla masih mendiami-nya

"Lo kan tau bang kalau tadi gue bilang kalau gue itu sebenernya capek baru pulang sekolah. Tapi akhirnya gue tetep ikut sama lo ke Mall. Gue tadi itu pengen pulang biar gue bisa cepet istirahat, soalnya gue masih capek. Tapi lo malah ngobrol sama temen-temen lo itu, jadinya kita nggak pulang-pulang. Obrolannya nggak berfaedah banget lagi", kesal Kayla kepada Rey setelah beberapa lama mendiami Rey

"Iya deh, abang minta maaf ya dek, maafin abang, lain kali nggak gitu lagi kok. Maafin abang dong... yayaya?", ujar Rey

"Hmmm... Oke gue bakal maafin lo, kalau lo beliin gue novel baru lagi, deal?", tawar Kayla

"Oke, deal", kata Rey sambil tersenyum

Setelahnya, mereka berdua berpelukan. Mereka memang tidak bisa bertengkar terlalu lama, karena beberapa saat setelahnya mereka pasti selalu berbaikan lagi.

*******
  

Kayla dan Dhafin [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang