Bagian 8

25.8K 1.4K 52
                                    

Sinar matahari masuk melalui celah jendela. Mengusik tidur seorang Jeon Jungkook. Mata Jungkook mulai terbuka secara perlahan untuk menyesuaikan dengan cahaya.

"Morning baby."

Jungkook mengecup dahi dan bibir Taehyung lalu turun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri. Seokjin, Minki dan Yoongi masuk ke kamar rawat Taehyung.

"Kemana Jungkook?"

"Mungkin sedang di kamar mandi."

Yoongi duduk di kursi yang ada disebelah tempat tidur Taehyung sedangkan Seokjin dan Minki duduk di sofa.

"Tae... cepat bangun. Hyung punya es krim kesukaanmu. Kamu juga suka kue buatan Seokjin hyung, nanti dia akan membuatkan banyak untukmu. Jadi cepat bangun. Nanti kita makan2 dan jalan2 bersama."

Yoongi menatap Taehyung dengan mata yang berkaca2 karena Yoongi sudah menganggap Taehyung adik sendiri. Wajah Taehyung mengingatkan kepada wajah adiknya yang meninggal karena dibunuh musuhnya sekitar 7 tahun lalu bersama orangtuanya. Umurnya sama dengan Taehyung hanya beda 3 bulan saja.

Jungkook keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar karena habis mandi. Jungkook terkejut melihat Yoongi menangis di samping ranjang Taehyung walau tidak ada suaranya. Karena Jungkook baru pertama kalinya melihat Yoongi menangis setelah kematian orangtua dan adiknya dulu.

"Kemana yang lain?"

"Mereka sedang membeli makanan dan minuman di kantin RS. Kamu pasti belum sarapan."

"Belum Jin hyung."

"Siapa yang menyerangmu kemarin Kook?"

"Hanya musuh kecil karena kalah saing dengan perusahaan ku. Sebentar lagi aku akan ke perusahaannya untuk menghancurkannya karena telah membuat Taehyung seperti ini."

Namjoon, Hoseok dan Jimin masuk  dengan beberapa kantong plastik yang berisi makanan dan minuman.

"Ayo kita sarapan, ini untuk mu Kook."

"Terimakasih Hoseok hyung."

Hoseok dan Minki tertegun mendengar kata terimakasih dari mulut Jungkook. Berarti benar apa yang di katakan sahabat2nya kalau Taehyung membawa pengaruh yang baik buat Jungkook. Mereka begitu bahagia melihat Jungkook kembali seperti yang mereka kenal dulu.

"Seokjin hyung nanti tolong jaga Taehyung. Aku dan yang lain akan pergi menyerang musuh."

"Oke... kamu tenang saja. Aku akan menjaga Taehyung dengan baik. Musnahkan saja mereka karena telah membuat adik manisku terluka."

"Siap hyung. Mereka tidak akan ku biarkan hidup setelah melukai milikku." Dengan sorot mata yang tajam, rahang mengeras dan aura yang dikeluarkan Jungkook membuat yang di sekitarnya bergidik ngeri.

Mereka tau kalau ada musuh yang mengusik milik Jungkook apalagi itu orang yang di sayang, pasti musuh itu tidak akan selamat dan hancur sampai ke akar2nya.

"Appa dan eomma saat ulangtahun perusahaan akan pulang Kook."

Mereka semua memanggil orangtua Jungkook dengan sebutan appa dan eomma. Kerena orangtua mereka sudah mati dan penyebabnya sama yaitu karena di bunuh.

"Pasti sudah selesai masalah perusahan yang ada di London. Kapan mereka menghubungimu Jimin hyung."

"Kemarin.... kata eomma sudah menghubungimu tapi nomormu tak aktif."

"Aku kemarin sangat sibuk terus jalan2 dengan Taehyung jadi aku tidak sempat melihat ponselku sampai sekarang."

"Apa kamu sudah memberitahu soal Taehyung kepada orangtuamu Jungkook,"

Baby Boy (END)  Kookv//KooktaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang