AuthorPov
Fia menatap layar ponselnya, dia menggeleng. "Ayo Fia! Harus lupa, gak usah di ingat-ingat lagi!" katanya sambil menepuk kedua pipinya.
Dia mematikan ponselnya, entahlah rasanya terlalu susah untuk menghapus semua hal tentang dia. Fia menatap langit-langit kamarnya, sudah dua tahun semenjak perpisahan terakhir mereka. Sudah banyak hal yang dilalui Fia selama dua tahun itu.
Termasuk beberapa kali pertemuan singkat dengan dia yang selalu kembali sekejap untuk memberi harapan, lalu kemudian hilang lagi, membuat harapan-harapan itu kembali hancur.
Yaa.. dia Rafa, lelaki yang membuatnya merasakan euphoria. Mungkin setahun sekali Rafa kembali ke kota ini, mengunjungi kedua orang tuanya yang tinggal menetap disini, karena dua tahun yang lalu, Rafa memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di bandung, dengan alasan yang tidak diketahui Fia.
Fia menghela napas, "besok sudah sekolah lagi ya..."
"..Ayah Fia sudah kelas 12, sudah berapa tahun ayah pergi? Ayah baik-baik aja kan?" lanjutnya.
Lalu, perlahan matanya tertutup, membawanya menuju alam mimpi.
🍃
FiaPov
Hari ini aku berangkat lebih pagi. Kelas masih sepi, aku menatap kelas baru yang akan ku tempati selama kurang lebih satu tahun kedepan.
Langkah kakiku menuju ke bangku paling belakang yang dekat dengan jendela, alasannya simple saja. Aku hanya ingin mencoba hal baru, karena sebelum-sebelumnya aku selalu duduk di bangku depan dan jauh dari jendela.
Setelah meletakkan ransel di atas meja, aku mengeluarkan ponsel dan earphone. Lalu, mulai terlarut, sampai tak sadar seseorang mengisi bangku di sampingku. Biasanya jika sudah seperti ini, tidak akan ada yang menggangguku, karena mereka sudah begitu kenal denganku.
Sampai akhirnya, seorang guru memasuki kelas. Untuk hari pertama tidak akan ada pelajaran, tapi hanya perkenalan wali kelas baru. Juga pergantian ketua kelas dan lainnya.
"Baiklah, perkenalkan nama ibu Lina, hari ini kita akan membentuk ulang struktur kelas tapi sebelum itu..." bu Lina menjeda sesaat, dia menatap orang yang duduk di sampingku.
".. ibu akan memperkenalkan murid baru yang akan menjadi teman kalian untuk kedepan" lanjutnya.
Aku menoleh saat merasakan adanya pergerakan di sampingku. Detik itu juga mataku terbelalak, aku mengucek mataku pelan. Bahkan mengedip-ngedipkan mataku, berharap ini bukanlah mimpi indah belaka.
"Haii! Perkenalkan namaku Rafa Mahesa Narendra. Aku pindahan dari Bandung, salam kenal semuanya."
Teman sekelasku yang juga satu SMP denganku, memekik kaget. Mereka juga tak menyangka bahwa murid pindahan itu adalah dia. Lelaki dengan sejuta pesonanya. Bahkan kami semua tak sadar bahwa dia telah berada di kelas ini sejak tadi.
Aku menelan ludah gugup saat melihatnya berjalan kembali ke bangkunya, yang tepatnya berada di sampingku. Oke, ini jadi pertanyaan besar di benakku saat ini 'kenapa dia bisa ada disini, dan juga kenapa dia duduk disampingku?'.
Saat sedang sibuk dengan pikiranku, kelas pun mulai ribut karena kedatangannya yang tiba-tiba. Sampai akhirnya, guru meminta kami untuk tenang. Aku menghela napas kasar, mencoba menetralkan detak jantung yang tak karuan ini.
Keep calm Fiaa... batinku.
Dan semua ketenangan yang berusaha aku dapatkan itu hancur lebur, saat tiba-tiba dia menyapaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Tamat)
Teen Fiction[TAMAT] Bagaimana rasanya ketika orang di masa lalumu datang dan menampakkan diri di hadapanmu dengan alasan yang membuatmu merasa memiliki harapan kembali. ----- Dia masa laluku. Dia orang yang membuatku merasakan yang namanya jatuh cinta dan jatuh...