AuthorPov
Fia berdiam diri dikamar dengan earphone putih yang menempel setia di kedua telinganya, melantunkan lagu favoritnya yaitu salah satu soundtrack anime.
Beberapa bulan setelah mengetahui anime Fia menjadi tertarik dengan anime, inilah akibat dari hasutan Ila.
Kegiatan seharian Fia mulai berubah, jika bukan mendengar lagu, pasti menonton anime di Macbook hadiah dari ayahnya.
"Fia!" sahutan bundanya terdengar, beserta dengan sebuah ketukan di pintu kamarnya.
Fia melepas earphonenya lalu beranjak untuk membukakan pintu untuk bundanya.
"Kenapa bun?" tanya Fia setelah membuka pintu.
"Turun, kita makan siang" Fia mengangguk, ia mengikuti sang bunda turun ke bawah.
🍃
Fia duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton tv yang menampilkan kartun yang menampilkan kucing dan tikus yang sibuk main kejar-kejaran. Ia telah selesai makan siang dan kini ia sedang mencoba mencari kegiatan yang bisa menghilangkan kebosanannya.
Bosan dengan acara yang di tampilkan di tv, Fia memutuskan untuk masuk ke kamar dan bermain ponsel.
Setidaknya ia bisa menghilangkan rasa bosannya. Di kamar Fia memainkan ponselnya, membuka salah satu media sosial, BBM.
Di sana ada beberapa permintaan undangan pertemanan, Fia memutuskan untuk melihat siapa saja yang mengundangnya.
Ia men-scroll layar, tiba-tiba ada satu nama yang menarik perhatiannya. Disana tertera nama Rafa.
Fia mengerjapkan matanya, lalu mengucek matanya, mungkin saja ia sedang bermimpi.
Nyatanya...
Tidak! Ia tidak bermimpi ini benar-benar nyata. Astaga!
Rasanya Fia ingin berteriak.
Tapi tunggu. Ada satu hal yang mengganjal, darimana Rafa mendapat pin BBM-nya?
Apa mungkin dari Debi? Batin Fia.
Entahlah, Fia malas memusingkannya, yang terpenting sekarang adalah ia dapat berteman dengan Rafa.
Dengan semangat Fia menerima undangan itu. Lalu Fia mematikan ponselnya dan berbaring.
Hahh...
Ia menghela napas, lalu memejamkan matanya.
Ting!
Fia meraih ponselnya dengan malas-malasan, mengecek notif yang baru saja masuk.
Ternyata ada satu pesan BBM, dari temannya yang bernama...
Rafa?!
Fia membelalakkan matanya, seketika ia terduduk dengan badan tegap. Tangannya keringat dingin, tapi jantungnya berdebar tidak karuan.
Rasanya ada yang hangat di hatinya. Senyumannya terukir tanpa bisa ia cegah. Tidak ingin membuat Rafa menunggu, Fia segera membuka pesan dari Rafa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Tamat)
Dla nastolatków[TAMAT] Bagaimana rasanya ketika orang di masa lalumu datang dan menampakkan diri di hadapanmu dengan alasan yang membuatmu merasa memiliki harapan kembali. ----- Dia masa laluku. Dia orang yang membuatku merasakan yang namanya jatuh cinta dan jatuh...